Berita MHU

Diinisiasi PT Multi Harapan Utama, Kolam Pascatambang Jadi Berkah yang Mengalir bagi Warga Margahayu

Pada tahun 2008, MHU mulai menginisiasi pemanfaatan kolam bekas tambang di Desa Margahayu menjadi sumber air bersih dan sanitasi.

Editor: Diah Anggraeni
MHU COAL VIA DOKUMENTASI BUKU ASA KEBERLANJUTAN DI BUMI MAHAKAM
Instalasi pengolahan air dari lubang bekas tambang yang terletak di Desa Margahayu, Loa Kulu, Kutai Kartanegara, sejak beberapa tahun lalu menjadi andalan sumber air bersih bagi warga setempat. 

TRIBUNKALTIM.CO - Sebuah bangunan sederhana berwarna biru dikelilingi tandon berisi air.

Di bagian teras bangunan, terpacak sebuah plang lumayan besar, tulisannya "Water Treatment Plant".

Instalasi pengolahan air yang terletak di Desa Margahayu, Loa Kulu, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur itu, sejak beberapa tahun lalu menjadi andalan sumber air bersih bagi warga setempat.

Tidak seperti instalasi pengolahan air pada umumnya, air yang diproses di sana berasal dari lubang bekas tambang, kolam sisa penambangan batu bara milik PT Multi Harapan Utama (MHU).

Baca juga: Sejak 2008, PT Multi Harapan Utama Bantu Penyediaan Air Bersih Sampai Rumah untuk Warga di Kukar

Mengutip buku Asa Keberlanjutan di Bumi Mahakam; Seuntai Cerita Keberlanjutan di Lingkar Tambang PT Multi Harapan Utama, pada tahun 2008, MHU mulai menginisiasi pemanfaatan kolam bekas tambang di Desa Margahayu menjadi sumber air bersih dan sanitasi yang terus disempurnakan pada tahun 2018.

Bangunan instalasi air tersebut memiliki fasilitas untuk mengolah air yang berasal dari kolam pasctambang menjadi air baku bersih dan bening dengan kualitas sesuai baku mutu yang dapat digunakan untuk kebutuhan rumah tangga.

Komponen di dalamnya terdiri dari rumah mesin, bak filtrasi, bak penampung, jaringan listrik, dan pipa yang menjalar dari sumber air sejauh satu kilometer lebih.

Fasilitas air Desa Margahayu mampu menjamah hampir 750 rumah, dengan total kepala keluarga mencapai 1200 orang.

Pipanya mengalir hingga sepanjang 5 kilometer.

Pembangunan instalasi pengolahan air tersebut menelan biaya hampir Rp 1 miliar.

Seluruhnya dirogoh dari kocek MHU lewat program Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat (PPM).

Pengelolaannya kini dipegang secara swadaya oleh warga setempat melalui BUMDes Margahayu Makmur Mulya Mandiri.

Baca juga: MHU Goes to Campus 2022, Perusahaan Gelar Seminar Pengelolaan Lingkungan Pertambangan Batubara

Saat peresmiannya, Bupati Kutai Kartanegara hadir secara langsung, mengapresiasi langkah MHU yang mampu menyulap kolam bekas tambang menjadi ladang berkah.

Pasalnya, selain untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, air dari void tersebut kini bermanfaat juga bagi para petani di Desa Margahayu, yang sebelumnya selalu mengandalkan hujan untuk irigasi sawah.

Di benak masyarakat awam, lubang bekas tambang kerap dituding menjadi musabab masalah, sumber bencana, dan membahayakan.

Padahal, jika dikelola dengan tepat dan direncanakan secara matang, lubang bekas tambang dapat dimanfaatkan menjadi berbagai alternatif pilihan, termasuk menjadi sumber air bersih dan irigasi seperti yang dilakukan oleh MHU.

Pada praktiknya, penambangan batu bara terbuka atau open pit mining selalu menyisakan kubangan pada akhir operasi.

Di mana lebar dan kedalaman kubangan tergantung dari rasio pengupasan tanah galian alias stripping ratio.

Sisa lubang bekas galian tambang akan menjadi kawasan tampungan air larian maupun air hujan.

Hal ini dimungkinkan karena biasanya kondisi topografi menjadi cenderung lebih rendah dan struktur tanah yang memadat atau sulit diresapi air.

Sebagai perusahaan yang menerapkan kaidah teknik pertambangan yang baik dan benar atau good mining practices, MHU mencanangkan rencana pengelolaan lubang bekas tambang sejak jauh-jauh hari.

Seluruh rangkaian pengelolaannya termaktub dalam dokumen pascatambang.

Baca juga: Gubernur Kaltim Beri Penghargaan ke PT MHU, Capai 85 Juta Jam Kerja tanpa Kecelakaan

Selain di Desa Margahayu, MHU juga membangun fasilitas instalasi pengolahan air di dua desa lainnya, dengan sumber air yang diperoleh dari void yang berbeda-beda.

Lokasi tepatnya berada di Kelurahan Loa Ipuh Darat, Kecamatan Tenggarong, dan Desa Jonggon Jaya, Kecamatan Loa Kulu.

Fasilitas di Loa Ipuh Darat dipasok oleh dua kolam pascatambang, yakni Void 2 dan Void 5.

Warga yang memanfaatkan air dari sini mencapai 322 kepala keluarga, dibangun pada tahun 2017 yang lalu.

Dalam perjalanannya, MHU mengganti mesin generator yang digunakan untuk menyalakan penyaringan menjadi listrik.

Penggantian itu membuat biaya distribusi air jadi lebih hemat, terpangkas hingga setengah harga.

Sedangkan fasilitas yang dibangun di Desa Jonggon Jaya tercatat mampu mengaliri hingga seribu rumah.

"Kolam yang semula menjadi momok bagi masyarakat, saat ini alhamdulillah sudah dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat untuk kebutuhan air bersih.  Bahkan air yang semula hanya bisa digunakan untuk MCK, sekarang sudah dapat dikonsumsi," Ketua BUMDes Margahayu Mandiri Sejahtera, Winarno.

Berbeda dengan fasilitas WTP di Desa Margahayu, meskipun sumbernya sama-sama menggunakan kolam pascatambang MHU (Void 20), WTP di Desa Jonggon Jaya ini pembangunannya dikelola oleh BUMDes Jonggon Jaya yang bermitra dengan pihak ke-3 yang didampingi sepenuhnya oleh PDAM Kabupaten Kutai Kartanegara sehingga terjamin kualitas dan kuantitasnya sesuai standar PDAM.

Baca juga: Bupati Kukar Edi Damansyah Apresiasi Rumah Layak Huni Program CSR PT MHU

Sama halnya dengan WTP di Desa Margahayu, WTP ini juga memanjakan pelanggan dengan meteran tiap rumah dan sistem buka keran di dalam rumah seperti halnya fasilitas PDAM di kota.

Meskipun kini seluruh fasilitas dikelola penuh secara swadaya oleh masyarakat, MHU tetap melakukan pemantauan berkala, mulai dari kualitas air hingga manajemen pengusahaannya.

Potret pengelolaan lubang bekas tambang yang dilakukan oleh MHU, menjadi bukti tentang keberhasilan dari perencanaan yang matang. Kolam pascatambang bukan sumber bencana, bukan pula momok yang menakutkan. Asalkan dikelola dengan benar, kolam pascatambang dapat bermanfaat bagi kehidupan masyarakat. (*)

Join Grup Telegram Tribun Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tribunkaltimcoupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved