Berita Nasional Terkini
Bripka RR Ungkap Kejadian di Magelang, Jawaban Brigadir J Usai Dipanggil Putri Candrawathi ke Kamar
Bripka RR ungkap kejadian di Magelang yang ia ketahui, termasuk saat Brigadir J dipanggil Putri Candrawathi ke kamar di Magelang.
Penulis: Rita Noor Shobah | Editor: Ikbal Nurkarim
TRIBUNKALTIM.CO - Bripka Ricky Rizal (Bripka RR) mengungkapkan kejadian di Magelang yang ia ketahui, termasuk saat Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J dipanggil Putri Candrawathi ke kamar.
Bripka RR salah satu tersangka yang kini memilih tak ikut skenario Ferdy Sambo, buka suara melalui kuasa hukumnya.
Bripka RR sosok yang ditelepon Putri Candrawathi sambil menangis untuk segera kembali ke rumah di Magelang .
Bripka Ricky Rizal mengaku bertanya pada Brigadir J mengapa ia ribut dengan Kuat Maruf.
Bahkan Bripka Ricky Rizal sampai 2 kali bertanya pada Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J soal penyebab ribut dengan Kuat Maruf saat berada di Magelang.
Baca juga: Bripka RR Susul Bharada E Lawan Ferdy Sambo, Angin Segar Polri Pecahkan kasus Pembunuhan Brigadir J
Baca juga: Bripka RR Tergoncang Brigadir J Langsung Dieksekusi, Ia Kira Ferdy Sambo akan Klarifikasi Dulu
Pertama saat Brigadir J ribut dengan Kuat Maruf, Bripka RR bertanya penyebab mengapa keduanya ribut.
Kedua, Bripka RR kembali bertanya pada Brigadir J setelah Yosua menemui Putri Candrawathi di kamarnya.
Berikut ini cerita lengkap Bripka RR melalui kuasa hukumnya.
Bripka Ricky Rizal juga menceritakan mengapa ia mengambil dan menyembunyikan senjata Brigadir J.
RR menyembunyikan senjata api (senpi) yang biasa dipegang Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat saat ketegangan antara Brigadir J dan Kuat Maruf sempat terjadi di lantai 2 rumah di Magelang, Jawa Tengah, 7 Juli 2022 lalu.
Apalagi dalam ketegangan itu Kuat Maruf mengancam Brigadir J dengan pisau.
Untuk mengantipasi Bripka J emosional menembak Kuat Maruf, Bripka RR dengan cepat mengamankan senjata api yang biasa dibawa Brigadir J.
Senjata api Brigadir J itu disembunyikan Bripka RR di lemari di salah satu kamar anak Ferdy Sambo serta menguncinya. Yang dilakukan Bripka RR ini juga tanpa sepengetahuan Kuat Maruf.
Pengakuan Bripka RR itu diungkapkan kuasa hukumnya Erman Umar dalam tayangan Apa Kabar Indonesia Pagi di akun YouTube TVonenews, Sabtu (10/9/2022).
"Sebenarnya tugas Bripka RR sebagai ajudan khusus, utamanya menjaga dua anak FS di Magelang yang bersekolah di SMA Taruna Nusantara Magelang. Dimana mereka duduk di kelas I dan III. Namun saat pandemi dan sekolah online, Bripka RR juga tugas di Jakarta," kata Erman.
Baca juga: Berita Ferdy Sambo Hari Ini, Usai Dilecehkan Putri Candrawati Disebut Cari Brigadir J: Mana Joshua?
Karenanya kata dia saat sehari sebelum pulang ke Jakarta, yakni tanggal 7 Juli 2022, dimana ada kejadian di Magelang, Bripka RR sedang mengurus dua anak Sambo di Taruna Nusantara bersama Bharada Richard Eliezer atau Bharada E.
"Dia dipanggil sama ibu PC, disuruh pulang ke rumah, saat itu lewat telepon kepada Richard," kata Erman.
Pada saat kembali ke rumah kata Erman, menurut Bripka RR di lantai 1 rumah, kosong.
"Saat Bripka RR naik ke atas, dia lihat Kuat dalam keadaan panik dan tegang. Dia tanya, ada apa pak Kuat. Pak Kuat jawab, 'Enggak itu tadi si Yosua, naik turun naik turun, saya tanya, dia lari ke bawah. Dia gak mau dengar saya. Kenapa itu anak. Tadi di atas, si Susi bilang nangis,' kata si Kuat," ujar Erman menirukan.

Saat itu kata Erman, Bripka RR menceritakan bahwa Brigadir J naik ke lantai 2 dan mencoba melihat keadaan Putri Candrawathi yang diduga sakit.
"Tapi dihalangi oleh Kuat dengan pakai pisau. Akhirnya Yosua turun lagi ke bawah," katanya.
Kemudian kata Erman, Kuat mempersilakan Brigadir RR melihat kondisi Putri Candrawathi yang berbaring di dalam kamar di lantai 2 tersebut.
"Dia buka pintu kamar ibu, dan tanya. 'Ada apa Bu?'. Ibu tidak menjawab, tetapi malah bertanya. 'Yosua dimana?'," kata Erman.
Menurutnya setelah itu Bripka RR hendak turun ke lantai 1 untuk menemui Brigadir J.
Baca juga: Temui Keluarga Brigadir J di Jambi, Kamaruddin Simanjuntak Angkat Bicara Soal Dugaan Pelecehan
Namun kata Erman, karena ada ketegangan antara Brigadir J dengan Kuat Maruf, Bripka RR berinisiatif menyembunyikan senjata api milik Brigadir J.
"Kemudian dia berinisiatif, yang mungkin diketahui juga sama Richard. Bagaimanapun Josua ada senjatanya. Ada pisau dan senapan panjang. Bripka RR berinisiatif dipindahin senjatanya ke kamar anaknya Sambo. Di kunci di kamar itu senjatanya. Karena Bripka RR khawatir ada apa-apa. Sebab sebelumnya kan ada ketegangan antara Brigadir J dengan Kuat," ujar Erman.
Tujuan Bripka RR melakukan itu, kata Erman, agar tidak ada kejadian yang tidak diinginkan jika terjadi pertengkaran kembali antara Brigadir J dengan Kuat.
"Kemudian Bripka RR turun ke bawah. Dia cari Yosua. Karena perintah ibu PC kan, tanya Yosua dimana?," kata Erman.
Bripka RR lalu bertemu Brigadir J dan menanyakan ada masalah apa dengan Kuat Maruf.
"Bripka RR tanya ke Yosua, ada apa dan kenapa bersitegang dengan Kuat. Yosua menjawab agak marah, 'Iya bang, saya gak ngerti itu kenapa Om Kuat, marah-marah ke saya'. begitu jawaban Yosua," kata Erman.
Kemudian kata Erman, Bripka RR memberitahu Brigadir J, bahwa dirinya dicari dan dipanggil oleh Putri Candrawathi.
"Karena tadi kan Ibu tanya Yosua dimana, maka Bripka RR berinisiatif memanggil Brigadir J. 'Kamu tadi ditanyain, Ibu' begitu kata Bripka RR ke Yosua," kata Erman.

Kemudian Bripka RR dan Brigadir J ke lantai atas. "Yosua masuk ke kamar dan duduk di bawah, sementara Ibu PC tetap berbaring di kasur. RR tidak ikut masuk ke kamar," katanya.
Bripka RR, kata Erman menunggu di pintu dan agak berjarak. "Sehingga Bripka RR tidak mendengar pembicaraan Brigadir J dengan Putri Candrawathi," katanya.
Tak lama kata dia kemudian Brigadir J keluar kamar, dan bersama Bripka RR kembali turun ke lantai 1.
"Pada saat mereka turun, Bripka RR ikuti Josua, karena khawatir supaya jangan ada pertengkaran lagi dengan Kuat Maruf. Bripka RR antar sampai ke bawah. Dia sempat tanya Yosua juga, ada apa lagi. Yang kedua ini jawaban Yosua melunak, 'Udah bang, gak ada apa-apa bang'. Ini berbeda dengan pertama sebelum Yosua bertemu Ibu," katanya.
Dari keterangan Bripka RR, kata Erman, kliennya sama sekali tidak melihat adanya dugaan pelecehan atau kekerasan seksual kepada Putri Candrawathi yang diduga menjadi motif pembunuhan berencana terhadap Brigadir J.
Baca juga: PENYEBAB Brigadir J dan Kuat Maruf Bertengkar, Ternyata Ferdy Sambo Sempat Minta Bripka RR Tembak?
"Jadi menurut RR, kejadian di Magelang tidak seperti yang dibayangkan. Dia tidak melihat dan tidak tahu adanya pelecehan ke Ibu," kata Erman.
Setelah itu kata dia, keesokan harinya mereka diajak Putri Candrawathi kembali ke Magelang.
Seperti diketahui dalam kasus pembunuhan Brigadir polisi sudah menetapkan lima tersangka. Yakni Ferdy Sambo dan istrinya Putri Candrawati, dua ajudannya Bripka RR dan Bharada E serta Kuat Maruf, sopir sekaligus ART keluarga Ferdy Sambo.
Mereka dijerat Pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana, subsider Pasal 338 KUHP tentang pembunuhan biasa, junto Pasal 55 dan 56 KUHP tentang permufakatan jahat. Dengan ancaman hukuman, pidana mati, penjara seumur hidup atau selama-lamanya 20 tahun. (*)
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Join Grup Telegram Tribun Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tribunkaltimcoupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Artikel ini telah tayang di WartaKotalive.com dengan judul Bersitegang dengan Kuat Maruf, Bripka RR Sembunyikan Senpi Brigadir J di Kamar Anak Ferdy Sambo