Berita Regional Terkini
Kisah Pilu Samin, Uang Tabungan Rp 50 Juta Dimakan Rayap, Menambung untuk Naik Haji
Kisah pilu Samin, uang tabungan Rp 50 juta rusak dimakan rayap, uang itu ia tabung untuk naik haji.
TRIBUNKALTIM.CO - Kisah pilu Samin, uang tabungan Rp 50 juta rusak dimakan rayap, uang itu ia tabung untuk naik haji.
Keinginan Samin untuk naik haji bersama istri dan anak-anaknya sangat besar.
Samin pun mulai menabung setiap hari di celengan.
Uang yang ia tabung sejak 2019 itu sayangnya rusak karena dimakan rayap.
Baca juga: CUITAN Eko Kuntadhi kepada Ning Imaz Lukai Umat Muslim, PWNU tak Terima: Jangan Asal Viral Saja
Baca juga: KABAR GEMBIRA! Tukar Uang Rusak Bisa Lewat Aplikasi, Berlaku Mulai Besok, Simak Penjelasannya
Uang tabungan Samin sekitar Rp 50 juta yang disimpan dalam celengan, dimakan rayap.
Samin merupakan penjaga Sekolah Dasar (SD) Negeri Lojiwetan No. 49 Kecamatan Pasar Kliwon, Solo, Jawa Tengah.
Tabungan tersebut sedianya digunakan Samin untuk naik haji bersama istri dan dua anaknya.
Pria berusia 53 tahun ini mengaku bahwa uang itu ia kumpulkan selama 2,5 tahun. Ia mengetahui uang tabungannya dimakan rayap pada Selasa (13/9/2022).
"Tadi pagi jam 9 mau dimasukin uang kok angglong (runtuh). Setelah itu celengan diangkat kok keluar rayapnya. Ternyata sudah kayak gitu," ujarnya, Selasa, seperti dilansir dari Kompas.com.
Uang tersebut terdiri dari uang kertas pecahan Rp 10.000 hingga Rp 100.000.
Usai dimakan rayap, uang tampak bolong, bahkan tak sedikit yang hancur.
Ditukar ke BI
Pada Rabu (14/9/2022), Samin membawa uang yang dimakan rayap ke Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Solo.
Dari sekitar Rp 50 juta, hanya sebagian yang bisa ditukarkan ke BI. Ini karena kondisi uang Samin tidak memenuhi kriteria yang ditentukan BI.
Baca juga: Viral! Panti Jompo di Taiwan Sewa Penari Erotis untuk Hibur Lansia, Ujung-ujungnya Menyesal
Kepala Kantor Perwakilan BI Solo Nugroho Joko Prastowo memaparkan sejumlah syarat penukaran uang rusak.
Syaratnya yaitu uang harus asli, lalu ukuran uang minimal 2/3 atau 28 persen dari ukuran penuh.
"Kalau secara normal hanya dua bagian yang kita hitung sebagai kebijakan khsusus kebijakan yang penting masih disusun luasan 2/3 kita kasih ganti (baru)," ujarnya, Selasa.

Bisa ditukar Rp 9,9 juta
Samin mengatakan, dari jumlah tabungannya, yang bisa ditukar sebesar Rp 9,9 juta.
"Alhamdulillah yang bisa di-cover BI sekitar Rp 9,9 juta. Tapi yang lain masih bisa, tapi disuruh menyusun lagi mencapai 65 persen," ungkapnya.
Dia pun mengaku ikhlas dengan kejadian ini.
"Walaupun saya kecewa, tapi itu udah risiko saya. Saya terima aja. Soalnya juga enggak mudah nyarikan pasangannya, nambal-nambal kayak gini. Sudah saya terima dengan lillahi ta'ala," tuturnya dikutip dari Kompas TV.
Ia menambahkan, peristiwa ini menjadi pengalaman bagi keluarganya.
"Insya Allah ini jadi pengalaman keluarga saya terutama, dan semua warga Indonesia jangan menabung di tempat seperti saya, akhirnya ya kayak begini," bebernya.
Menabung di dua celengan
Sebagai informasi, Samin menabung di dua celengan. Uang yang dimakan rayap berada di celengan hijau.
Di dalamnya terdapat tabungan sekitar Rp 50 juta. Sedangkan, sebagian besar uang di celengan ungu masih utuh walaupun ada yang dimakan rayap.
Berdasarkan hasil penghitungan, jumlah uang di celengan itu sekitar Rp 49,8 juta.
"Kira-kira totalnya semua ada Rp 100 juta," jelasnya.
Samin menuturkan, ia memilih menyimpan uang di celengan karena dirasa lebih aman, sehingga ia tak punya keinginan untuk menabung uangnya di bank.
Menurut Samin, dirinya mulai menabung di celengan sejak 2019.
Baca juga: Lagi Viral, Sleepover Date Alias Bobo Bareng Pacar, Dr Boyke Bongkar Bahayanya
Penghasilan setiap bulan yang diterima dari sekolah, dipakai untuk kebutuhan sehari-hari, termasuk belanja keperluan kantin sekolah.
Sementara itu, uang hasil dari berjualan di kantin dan membuatkan teh untuk guru, ditabung di celengan.
Setiap hari, Samin mengaku bisa menabung Rp 100.000 hingga Rp 200.000.
"Kita cuma dapatnya sedikit. Jadi tidak punya kepikiran menabung di bank. Setiap dapat rezeki sedikit penginnya gampang saya masukkan ke celengan," terangnya.
Samin bekerja sebagai penjaga sekolah di SDN Lojiwetan sejak tahun 1998. Ia masih berstatus sebagai tenaga kerja dengan perjanjian kerja (TKPK). (*)
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Join Grup Telegram Tribun Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tribunkaltimcoupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.