Video Viral

Akhirnya Polisi Pulangkan Hacker Bjorka versi Madiun, Ibu Kabarkan Kondisi Terbaru

Akhirnya polisi pulangkan Bjorka versi Madiun, Sang Ibu kabarkan kondisi terbaru

Penulis: Rafan Arif Dwinanto | Editor: Sandrio

TRIBUNKALTIM.CO - Pemuda asal Madiun MAH (21) akhrinya dipulangkan oleh pihak kepolisian, Jumat (16/9/2022).

Dilansir dari Tribunnews.com, Prihatin (48), ibu MAH mengaku lega dan bersyukur karena sang anak telah dipulangkan.

Ia pun meminta MAH untuk lebih berhati-hati menggunakan handphonenya.

"Perasaan saya senang, bersyukur anak saya pulang. Setelah ini saya minta untuk lebih berhati-hati,"

"Jangan aneh-aneh, jangan terlalu sering main game. (Saya) jadi takut," kata Prihatin, Jumat (16/9/2022).

MAH dipulangkan ke Dusun Mawatsari, Desa Banjarsari Kulon, Kecamatan Dagangan.

Baca juga: Data NIK Dibongkar, Nikita Mirzani Sindir Bjorka Hanya Hacker Kelas Kelurahan

Baca juga: Peran MAH Pemuda Penjual Thai Tea di Madiun Diduga Bantu Bjorka, Jadi Tersangka tapi Boleh Pulang?

Lanjut Prihatin menjelaskan kondisi sang anak.

Tiba di rumah, kata Prihatin, kondisi Agung tampak lelah lantaran dua malam berada di Mabes Polri.

Kendati demikian, belum ada satu pun cerita yang disampaikan Agung kepada Prihatin.

Prihatin pun meminta MAH untuk rehat terlebih dahulu sebelum ia melaksanakan kegiatan seperti hari-hari biasanya, yakni berjualan es.

"Setelah ini ya kerja lagi, tapi mungkin rehat dulu beberapa hari," ucap Prihatin.

Sebelumnya MAH ditangkap oleh Tim Cyber Crime Dirtipidsiber Bareskrim Polri untuk diperiksa terkait aksi peretasan data hacker Bjorka.

MAH diamankan di Mapolsek Dagangan mulai pukul 18.30 WIB hingga pukul 23.00 WIB.

Prihatin tak percaya jika MAH seorang hacker yang membuat geger belakangan ini hingga diamankan pihak berwajib.

Menurutnya, MAH tak punya kemampuan sebagai peretas, karena hanya menamatkan pendidikan hingga SMA dan tak sempat kuliah.

Terlebih menurut Prihatin, putranya itu hanya punya sebuah ponsel dan tidak memiliki perangkat komputer.

"Di rumah juga tidak punya komputer, kita orang tidak punya. Untuk makan sehari-hari saja repot," kata Prihatin, Kamis (16/9/2022).

Menurut Prihatin, keseharian MAH dihabiskan dengan berjualan minuman dingin di Desa Pintu, Kecamatan Dagangan, Kabupaten Madiun, Jawa Timur.

Ia juga tidak pernah mengetahui anaknya bepergian keluar kota.

Sementara sang ayah, Jumanto (54), sehari-hari bekerja sebagai buruh tani.

"Sudah dua tahun (berjualan minuman dingin), ikut orang (jadi karyawan)," kata Prihatin.

Prihatin pun berharap anaknya bisa segera pulang dan dibebaskan. (*)

 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved