IKN Nusantara

BPKH dan KalFor Gelar Pelatihan Drone VTOL, Himpun Data dan Petakan Kondisi Terkini IKN Nusantara

BPKH dan KalFor gelar pelatihan drone VTOL, himpun data dan peta kondisi terkini IKN Nusantara

Editor: Rafan Arif Dwinanto
Ist
BPKH dan KalFor gelar pelatihan drone VTOL untuk pemetaan hutan di area IKN Nusantara 

TRIBUNKALTIM.CO - Ibu Kota Negara Nusantara yang kini sedang dibangun di Kaltim dirancang sebagai Green City dan Forest City.

Presiden Joko Widodo mengungkapkan langsung IKN Nusantara dirancang sebagai kota rimba dengan pelayanan kelas dunia.

Hal inilah yang melatari Balai Pemantapan Kawasan Hutan Wilayah VI (BPKH) Samarinda menggelar pelatihan Pengoperasian Pesawat Tanpa Awak Dengan Teknologi Vertical Take-Off Landing (VTOL).

Pelatihan ini bekerjasama dengan Ditjen Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan (Ditjen PKTL) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), melalui program KalFor.

"Pelatihan telah direncanakan sejak Juni 2022, tetapi unit PTA yang spesifik ini membutuhkan pemilihan vendor yang tepat. Mengingat pengoperasian unit yang difokuskan pada percepatan pemetaan areal Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, membutuhkan standar dan akurasi peralatan yang digunakan," kata Kepala BPKH Samarinda, Hengky Wijaya.

BPKH Samarinda sendiri ditarget merampungkan proses pemetaan kondisi terkini lokasi IKN Nusantara, 2022 ini. "Ditarget area IKN seluas 265 ribu hektare harus sudah terpotret dengan baik tahun ini," kata Hengky.

Baca juga: Minat Negara Lain Investasi di Kaltim, Gubernur Isran Noor: Beberapa Sektor Diminati Karena Ada IKN

Pelatihan ini berlangsung selama 5 hari di Hotel Four Points Balikpapan dan lokasi praktek langsung di IKN Nusantara. Sementara, instruktur pelatihan berasal dari Asosiasi Pilot Drone Indonesia (APDI), wilayah Kaltim. Sedangkan drone yang digunakan yakni Unit Pesawat Tanpa Awak dengan type Trinity F90+ Quantum System.

"Tiga intruktur tersebut yakni Ismail Fahmy Almadi, Yohanes Budi Sulistyoadi dan Yovis Taufan," kata Hengky.

Sementara, Direktur Inventarisasi Pemantauan Sumber Daya Hutan, Ditjen PKTL KLHK, R.A. Belinda A. Margono mengatakan, pelatihan ini bermanfaat langsung bagi team pemetaan BPKH IV Samarinda dalam percepatan pemetaan kawasan IKN Nusantara.

"Karena itu, percepatan pemetaan dengan menggunakan unit Drone/UAV Trinity F90+ ini, menjadi penting untuk percepatan tersedianya informasi dan data peta terkini kawasan IKN, sebagai tahapan terdepan dari perencanaan pembangunan IKN Nusantara," kata Belinda.

Baca juga: Pola Ruang IKN Nusantara Jangan Sampai Mengesampingkan Hak-hak Warga

Sebelumnya, kata Belinda, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan telah mencanangkan penambahan tutupan hutan di Ibu Kota Nusantara, dari 42 persen menjadi 75 persen.

Dengan demikian, IKN yang luasnya mencapai 256 ribu hektare ditargetkan mempunyai total tutupan hutan seluas 192 ribu hektare.

"Perlindungan areal berhutan dipastikan juga menjadi bagian penting dari proses mewujudkan IKN Nusantara ini. Seperti yang telah dicanangkan, IKN Nusantara dibangun dengan konsep Green City dan Forest City, yang prinsip utamanya adalah mendesain sesuai kondisi alam, menerapkan kaidah konservasi dan memperhatikan koridor satwa, serta memanfaatkan sumber daya lahan dan air secara terpadu," tuturnya.

Sebagai latar, KalFor Project merupakan program kerjasama Pemerintah Indonesia dalam hal ini Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan dan UNDP. Proyek ini dirancang untuk mengembangkan dan menerapkan berbagai pendekatan untuk meningkatkan perlindungan kawasan hutan di Areal Penggunaan Lain (APL), serta hutan produksi yang dapat di konversi.

Intervensi proyek difokuskan pada tiga provinsi percontohan, yaitu Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah dan Kalimantan Timur. Proyek telah mengidentifikasi bahwa ada lebih dari 2,36 juta ha lahan berhutan saat ini di dalam APL dan HPK di tiga provinsi.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved