Berita Samarinda Terkini
Banjir di Jalan Akses Trans Kalimantan Menuju Kubar, DPRD Kaltim Panggil Perusahaan Rumuskan Solusi
Banjir yang terjadi di jalur Trans Kalimantan ruas simpang Kajuq-SP 3 Damai, Kabupaten Kutai Barat, Provinsi Kaltim sepekan lalu jalan sempat terputus
Penulis: Mohammad Fairoussaniy | Editor: Aris
TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Banjir yang terjadi di jalur Trans Kalimantan ruas simpang Kajuq-SP 3 Damai daerah Kajuq, Muara Lawa, Kabupaten Kutai Barat, Provinsi Kaltim sepekan yang lalu menyebabkan akses sempat terputus.
Jalur yang merupakan akses utama penghubung Kabupaten Kutai Kartanegara dan Kutai Barat dan banyak dipergunakan pengiriman logistik tersebut sempat tersendat.
Mengenai sebabnya, rupanya diketahui dari adanya perusahaan pertambangan yang beroperasi di sekitar jalur berstatus nasional ini.
DPRD Kaltim pun bergerak memanggil para pihak guna merumuskan solusi ke depan agar jalan tersebut tak lagi tergenang air.
Baca juga: Polres Mahakam Ulu Segera Dibentuk Tahun Ini, Kapolda Kaltim Tinjau Mahulu Dalam Waktu Dekat
Ketua Komisi III DPRD Kaltim Veridiana Huraq Wang mengatakan bahwa banjir terjadi disebabkan curah hujan yang cukup tinggi serta jalur tergenang kondisinya berupa cekungan yang rawan banjir.
Kondisi banjir sendiri menjadi parah diduga karena aktivitas pihak perusahaan yang beroperasi disekitar jalan trans Kalimantan
Pihaknya memanggil pihak perusahaan, yang diduga menjadi biang kerok penyebab banjir.
PT TCM, PT FKP, dan PT TSA diundang dalam rapat dengar pendapat (RDP) Selasa (20/9/2022).
Baca juga: Demokrat Kaltim Buka Pendaftaran Bakal Caleg untuk Pemilu 2024
Perwakilan Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Kaltim juga turut diundang Komisi III untuk membedah persoalan terkait jalan tersebut, serta Dinas ESDM Kaltim.
"Ada gorong-gorong yang belum berfungsi maksimal, akibatnya memang menjadi banjir," tegas Veridiana, ditemui Rabu (21/9/2022).
Dilanjutkannya bahwa untuk solusi jangka pendek, pihaknya mendorong pihak perusahaan agar mempercepat pekerjaan gorong-gorong.
Diameter gorong-gorong yang awalnya 1,5 meter, kini diperbesar menjadi 2,4 meter agar membantu penyaluran air semakin baik dan ke depan tidak kembali terjadi banjir yang serupa.
Baca juga: Tekan Golput di Pemilu 2024, Kesbangpol Kaltim Sosialisasikan Pendidikan Politik ke Pemilih Pemula
"Dari hilir PT TCM (airnya), jadi selama curah hujan masih tinggi, kami juga meminta agar pihak perusahaan standby pompa. Berkaca dari banjir sebelumnya, cukup terbantu. Banjir juga bisa cepat turun," ungkapnya.
Komisi III juga mendorong pihak perusahaan bertanggungjawab memperbaiki jalan berlubang akibat banjir tersebut, pihak perusahaan sendiri dikatakannya sedang tahap persiapan untuk pengaspalan.
"Dalam jangka waktu satu minggu, kami akan ke lapangan untuk mengecek keadaan jalan dan gorong-gorong," tandas Veridiana.