Berita Nasional Terkini
Konversi Kompor Elpiji ke Kompor Listrik Batal, Pengamat: Kebijakan Inkosisten, Tidak Ada Urgensinya
Akhirnya, konversi kompor elpiji ke kompor listrik batal. Pengamat: kebijakan inkonsisten dan tidak ada urgensinya.
TRIBUNKALTIM.CO - Hari ini, Rabu (28/9/2022) tagar #KomporListrikBatal masuk deretan trending topic Twitter.
Akhirnya, program konversi kompor elpiji ke kompor listrik batal hingga masyarakat banyak yang mencuitkan tagar #KomporListrikBatal.

Kebijakan konversi kompor elpiji ke kompor listrik menurut Pengamat sebagai kebijakan yang inkonsisten dan tidak ada urgensinya.
Masyarakat pun banyak yang menolak kebijakan konversi kompor elpiji ke kompor listrik.
PT PLN (Persero) membatalkan program konversi kompor elpiji ke kompor listrik, Selasa (27/9/2022).
Pernyataan batalnya program konversi kompor elpiji ke kompor listrik ini disampaikan oleh Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo.
Langkah pembatalan konversi kompor elpiji ke kompor listrik ini dilakukan guna menjaga kenyamanan masyarakat dalam pemulihan ekonomi pascapandemi Covid-19.
Dirut PLTN, Darmawan Prasodjo dalam siaran persnya mengatakan, “PLN memutuskan program pengalihan ke kompor listrik dibatalkan.
Baca juga: Mulan Jameela Kritik Konversi Gas ke Kompor Listrik, Tuai Pujian dan Viral, Wakili Suara Emak-emak
PLN hadir untuk memberikan kenyamanan di tengah masyarakat melalui penyediaan listrik yang andal,” ujar Direktur Utama PLN, dalam siaran pers, Selasa (27/9/2022).
Selain itu, PLN juga memastikan tarif listrik tidak naik.
Penetapan tarif listrik ini telah diputuskan Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).
“Tidak ada kenaikan tarif listrik. Ini untuk menjaga peningkatan daya beli masyarakat dan menjaga stabilitas ekonomi,” ucap Darmawan seperti dikutip TribunKaltim.co dari kompas.com.
Selain itu, PLN juga memastikan tidak ada penghapusan golongan pelanggan dengan daya listrik 450 Volt Ampere (VA).
Daya listrik 450 VA juga tidak akan dialihkan menjadi 900 VA sehingga tarifnya tetap sama untuk masing-masing golongan.
“Keputusan Pemerintah sudah sangat jelas.
Tidak ada perubahan daya dari 450 VA ke 900 VA dan PLN siap menjalankan keputusan tersebut.
Baca juga: 6 Perbedaan Kompor Induksi dan Kompor Listrik, Mulai dari Cara Pemanasan hingga Suhu Panas Maksimum
PLN tidak pernah melakukan pembahasan formal apapun atau merencanakan pengalihan daya listrik 450 VA ke 900 VA.
Hal ini juga tidak ada kaitannya dengan program kompor listrik,” tegas Darmawan.
Darmawan mengatakan, PLN terus berkomitmen menjaga pasokan listrik yang andal, serta mendukung pemerintah untuk melakukan pemulihan ekonomi nasional, menjaga daya beli dan produktivitas masyarakat.
Dia menambahkan, selama periode 2016-2021, Negara hadir bagi masyarakat dengan Penyertaan Modal Negara (PMN) kepada PLN untuk membangun infrastruktur kelistrikan sebesar Rp 40 triliun, khususnya di kawasan 3T (Terdepan, Terluar dan Tertinggal).
Selain itu, juga disalurkan stimulus sebesar Rp 24,3 triliun untuk masyarakat dalam upaya mengurangi beban ekonomi di tengah pandemi Covid-19.
Selama 2017-2021, juga diberikan subsidi sebesar Rp 243 triliun dan kompensasi sebesar Rp 94 triliun agar masyarakat tetap memperoleh listrik dengan tarif terjangkau dalam rangka menjaga produktivitas dan pertumbuhan ekonomi.
Jangan Top Down
Dikutip TribunKaltim.co dari kompas.tv, Pengamat Kebijakan Publik dari Universitas Trisakti Trubus Rahadiansyah menilai, PLN membatalkan konversi kompor gas ke kompor listrik karena telah menimbulkan kegaduhan.
Lantaran kebijakan itu disosialisasikan dalam waktu yang tidak tepat.
Baca juga: Kompor Listrik Beda dengan Kompor Induksi, Perbedaan dan Kelebihan serta Kekurangan Masing-masing
"Ini jelang tahun politik dan harga BBM baru saja naik. Momentumnya tidak tepat," kata Trubus saat dihubungi Kompas TV, Rabu (28/9/2022).
Ia menyatakan, pernah berdiskusi dengan PLN dan Kementerian ESDM.
Ia pun menyarankan ke jalan nurun diterapkan secara perlahan, untuk jangka panjang, dan sifatnya pilihan.
"Jangan dipaksakan, jangan top down tapi dibangun dari bawah dulu. Agar masyarakat tahu dulu apakah listrik itu lebih hemat dari gas," ujarnya.
Menurut Trubus, konversi kompor gas ke kompor listrik adalah kebijakan yang inkonsisten, tanpa perencanaan matang, dan tidak ada urgensinya.
Banyak masyarakat yang menentang selama masa uji coba berlangsung.
Misalnya para pedagang yang berjualan ketupat dan rendang, yang membutuhkan waktu berjam-jam untuk memasaknya.
"Belum lagi pedagang keliling seperti pedagang bakso itu, bagaimana mereka memakai kompor listrik," ucapnya.
Trubus juga menyebut kebijakan konversi kompor gas ke kompor listrik sebagai kebijakan politis.
Ia menyinggung tata kelola gas dalam negeri yang amburadul. Gas sebagai kekayaan negara, lanjutnya, harusnya dikelola oleh negara.
Tapi saat ini gas dikelola oleh pihak ketiga untuk diekspor, lalu Indonesia harus membelinya dari pihak luar.
Dengan dibatalkannya kebijakan tersebut, Trubus mengatakan sudah terjadi pemborosan dan penyalahgunaan anggaran.
Ia juga memandang gaya komunikasi pemerintah dan PLN saat mensosialisasikan kebijakan itu tidak efektif cenderung buruk.
Masyarakat belum mendapatkan pemahaman apakah listrik benar-benar bisa efektif saat digunakan memasak.
"Saya diskusi dengan orang warteg, mereka ngeluh mau dijual berapa dagangannya kalau masak pakai kompor listrik. Sekarang saja harga makanan di warteg sudah naik karena harga BBM," ucap Trubus.
"Pedagang warteg juga khawatir pihak PLN akan seenaknya menaikkan tarif listrik, jika semua warga sudah menggunakan kompor listrik," tambahnya.
Menurutnya, PLN harus menggenjot pemakaian listrik industri. Karena pemakai listrik terbesar salah UMKM dan home industry.
PLN harus berkolaborasi dengan industri dengan memberikan tarif yang murah.
"Jangan dengan tarif yang sekarang, mahal. Kalau tarif listriknya tinggi biaya produksi juga tinggi sehingga harga-harga mahal," pungkas dia.
Baca juga: Laksanakan Arahan Pemerintah, PLN Fokus pada Program Uji Coba Kompor Listrik
(*)
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Join Grup Telegram Tribun Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tribunkaltimcoupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.