Berita Nasional Terkini

Nadiem Makarim Akui Tim Bayangan adalah Idenya, Shadow Organization Dipuji di PBB, Dikritik DPR

Nadiem Makarim akui Tim Bayangan adalah idenya. Shadow Organization dipuji di PBB, dikritik DPR

Editor: Amalia Husnul A
Instagram nadiemmakarim
Menteri Nadiem Makarim saat di PBB. Mendikbud Ristek, Nadiem Makarim akui Tim Bayangan adalah idenya. Shadow Organization dipuji di PBB, dikritik DPR 

TRIBUNKALTIM.CO - Keberadaan Tim Bayangan atau Shadow Organization di Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi ( Kemdikbud Ristek ) jadi heboh.

Belakangan, Mendikbud Ristek, Nadiem Makarim mengatakan Tim Bayangan atau "Shadow Organization" adalah Mirroring. 

Keberadaan Tim Bayangan atau Shadow Organization yang diakui Mendikbud Ristek Nadiem Makarim sebagai idenya mendapat pujian di PBB, namun dikritik anggota DPR.

Mendikbud Ristek Nadiem Makarim pertama kali mencetuskan Shadow Organization di forum PBB bertajuk Transforming Education Summit di New York, September 2022.

Dalam forum PBB itu, Nadiem Makarim mengklaim memiliki 400 orang ahli dalam bidang IT termasuk product manager, software engineer, dan data scientist.

Dalam video yang diunggah di Instagramnya, Nadiem Makarim mengatakan, "(Mereka) bekerja sebagai organisasi bayangan yang bekerja sebagai tim yang melekat untuk Kementerian." 

Selain itu, Nadiem Makarim juga mengklaim 400 orang "Tim Bayangan" tersebut bukanlah vendor untuk kementerian.

Nadiem Makarim mengatakan, "Setiap product manager dan ketua tim posisinya hampir setara dengan direktur jenderal yang beberapa di antaranya hadir di sini." 

Baca juga: Tim Bayangan Bentukan Nadiem Makarim Tuai Polemik, Anggota DPR Mengaku Tidak Pernah Dikomunikasikan

Dalam kesempatan itu, Nadiem Makarim juga menyebutkan produk yang telah diciptakan berupa aplikasi pendidikan membantu para guru dan murid.

"Berikut adalah beberapa contoh aplikasi yang kami buat.

Kami membuat situs belanja online untuk semua sekolah.

Bayangkan sekolah di daerah yang sulit dijangkau bisa belanja kebutuhan yang sama dengan harga yang sama dengan sekolah di kota besar," ungkap Nadiem Makarim seperti dikutip TribunKaltim.co dari kompas.tv

Disemprot Anggota DPR RI

Anggota Komisi X DPR RI Fraksi Demokrat Anita Jacoba Gah mengkritik Nadiem Makarim, salah satunya mengenai Tim Bayangan.

"Anda boleh bangga ditepuk-tangan di PBB. Tapi bagi kami tidak. Kami tidak bangga sama sekali," ujar Anita di ruang rapat Komisi X DPR, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (26/9/2022).

Anita mengatakan bahwa program yang dibuat oleh Nadiem Makarim, nyatanya belum bisa dinikmati oleh semua kalangan.

Baca juga: Megawati Khawatir Kondisi Indonesia Saat Dirinya Tiada Nanti, Permintaan ke Nadiem

"Karena kalau kami bodoh, tidak mungkin kami dipilih rakyat. Itu sudah pasti. Karena kami bicara dengan data yang ada.

Program ada, anggaran ada, dirasakan oleh rakyat atau tidak? Kalau tidak dirasakan oleh rakyat, bagi kami anda tidak berhasil," tuturnya.

"Orang luar negeri boleh tepuk tangan karena mereka tidak tahu apa-apa. Tapi kita di negeri ini, kita yang tahu," kata Anita.

Selain itu, Anita juga mempertanyakan mengenai manfaat "Tim Bayangan", apakah bisa memberi solusi untuk masyarakat Indonesia.

"Kemudian kami dengar di PBB anda dengan bangganya ada 400 tim bayangan.

Kenapa masih banyak ketertinggalan di daerah 3T (tertinggal, terdepan, terluar)? Kenapa?

Dan 400 tim bayangan itu apa kebanggaannya? Dan coba jelaskan mengapa kita harus bangga dengan anda, Pak Menteri?" cecar Anita.

Klarifikasi Kemendikbud

Belakangan Nadiem mengklarifikasi bahwa "Shadow Organization" yang dimaksud adalah vendor bernama GovTech Edu yang berada di bawah anak perusahaan PT Telkom.

Baca juga: 4 Menteri yang Kena Marah Presiden Jokowi karena Banyak Impor, Nadiem Makarim hingga Erick Thohir

"Mereka adalah vendor," kata Menteri Nadiem dalam Rapat Kerja bersama Komisi X di DPR RI, Senin (26/9/2022).

"Banyak anak-anak muda mau bergabung ke dalam tim GovTech Edu tersebut untuk membangun produk-produk ini," ujarnya.

Mereka diklaim telah merilis lima produk untuk membantu sistem pendidikan yaitu Merdeka Mengajar, ARKAS, SIPLah, Kampus Merdeka, Rapor Pendidikan dan Belajar.id.

Kebanyakan anggota dari "Tim Bayangan" ini, ungkap Nadiem Makarim, berasal dari start-up teknologi seperti Gojek, Grab, Bukalapak, Traveloka, Zalora, dan OVO.

Penjelasan Mendikbud

Nadiem Makarim angkat suara soal hadirnya 400 orang sebagai anggota tim bayangan yang ada di Kemendikbud Ristek.

Dikutip TribunKaltim.co dari kompas.com, Nadiem Makarim menyebutkan, 400 anggota tim bayangan itu tidak memberi kesan negatif.

Bahkan, kehadiran tim bayangan itu dapat memajukan Kemendikbud Ristek lewat inovasi teknologi.

"Itu adalah karena inovasi budaya dalam Kemendikbud Ristek, ya walaupun mereka vendor, mereka tidak diperlakukan sebagai vendor," ucap dia dalam rapat kerja (Raker) Komisi X DPR, Senin (26/9/2022).

Dia memastikan, keputusan terkait semua kebijakan 400 anggota tim bayangan masih dalam pengawasan direktorat terkait.

Artinya, anggapan bahwa 400 anggota tim bayangan memegang kendali penuh atas semua direktorat yang ada di Kemendikbud Ristek itu salah.

Semua keputusan, bilang dia, masih ada di tangan direktur jenderal (dirjen) ataupun direktur.

"Dirjen dan direktur bekerja sama dengan mereka untuk gotong-royong.

Dan itulah yang ingin dipelajari negara lain, bagaimana kita bisa ciptakan kapasitas yang baru," jelas dia.

Dia mengaku, 400 anggota tim bayangan itu merupakan ide dari dirinya sendiri, dengan tujuan bisa diterapkan di setiap jenjang kedinasan.

"Saya ingin mengucapkan sekali lagi ini adalah aspirasi saya sebagai pemimpin.

Harapan besar saya adalah kami bisa sharing ini ke pemerintah daerah (pemda) dan kementerian lain," tutur dia.

Selanjutnya dia mengatakan, bayangkan saja jika semua kementerian punya tim teknologi yang bisa bekerja sama sebagai mitra meluncurkan banyak aplikasi gratis maka bisa meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia.

Untuk diketahui, 400 anggota tim bayangan milik Nadiem sempat menghebohkan kalangan publik belakangan ini.

Hal itu dilontarkan Nadiem dalam rangkaian United Nations Transforming Education Summit di Markas Besar PBB bahwa tim yang berisikan 400 orang itu bukanlah vendor untuk kementerian.

Yang jelas, kata dia, dalam tim tersebut memiliki sejumlah leader yang setara dengan direktur jenderal (dirjen) pada direktorat yang ada di Kemendikbud Ristek.

Baca juga: PENYEBAB Sebenarnya Jokowi Semprot 4 Menteri Sekaligus, Dari Nadiem Makarim hingga Erick Thohir

(*)

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Join Grup Telegram Tribun Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tribunkaltimcoupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved