Berita Internasional Terkini

Elon Musk dan Volodymyr Zelensky Terlibat Twitwar Gara-gara Polling Soal Perang Rusia

Elon Musk dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky terlibat twitwar gara-gara polling soal Perang Rusia.

AFP/JIM WATSON
Elon Musk. Gambar diambil pada 10 Februari 2022, di fasilitas SpaceX di Boca Chica, Texas, Amerika Serikat. Elon Musk terlibat twitwar dengan Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky 

TRIBUNKALTIM.CO - Elon Musk dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky terlibat twitwar gara-gara polling soal Perang Rusia.

Twitwar atau perang twit di Twitter bermula dari cuitan Elon Musk soal berlarut-larutnya perang Rusia - Ukraina.

Twit Elon Musk ini pun kemudian menjadi sorotan.

Elon Musk kembali menjadi buah bibir. Kali ini, CEO Tesla itu berkoar-koar soal invasi Rusia di Ukraina yang hingga kini belum berakhir.

Bahkan, tindakan Musk kali ini membuatnya harus "twitwar" alias perang di Twitter dengan Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky.

Baca juga: Serangan Makin Memuncak, Pertahanan Udara Rusia Kembali Hancurkan 16 Roket HIMARS di Ukraina

Baca juga: Zelensky Klaim Pasukan Ukraina Kuasai Kembali Puluhan Desa yang Dicaplok Rusia

Perang twit tersebut bermula dari postingan Musk (handle @elonmusk) di Twitter pada Senin (3/10/2022) lalu.

Seperti dilansir dari Kompas.com, orang terkaya di dunia itu mengunggah sebuah polling dan bertanya opsi mana yang disetujui warganet Twitter agar Rusia dan Ukraina dapat segera berdamai.

Ada empat opsi gagasan yang ditawarkan Musk.

Pertama, memberikan kesempatan masyarakat yang berada di wilayah aneksasi untuk melakukan pemilihan di bawah pengawasan PBB.

"Rusia harus pergi jika rakyat menghendaki," tulis Musk.

Kedua, mengusulkan agar Krimea secara sah menjadi bagian dari Rusia, sebagaimana tahun 1783.

Padahal, konflik Ukraina-Rusia mulai menghangat ketika Moskow mencaplok wilayah Krimea dari Kiev tahun 2014 lalu.

Baca juga: Siap-Siap Dihantam Nuklir Rusia, Ukraina Bagi-Bagi Pil Anti-Radiasi ke Warganya

Ketiga, Musk mengusulkan agar pasokan air di Krimea terjamin dan terakhir adalah Ukraina tetap menjadi negara netral, tidak bergabung dengan NATO.

Sebab, salah satu penyebab invasi adalah kekhawatiran Rusia jika Ukraina bergabung dengan NATO.

Setelah twit itu diposting, Zelensky mengunggah twit berisi polling "tandingan", sambil menyebut (mention) @elonmusk.

"(Opsi) mana yang lebih disukai @elonmusk? Yang mendukung Ukraina (atau) mendukung Rusia?"

Baca juga: Potensi Serangan Nuklir dari Rusia Makin Kuat, Ukraina Kirim Pil Kalium Iodida ke Pusat Evakuasi

Musk lantas membalas twit Zelensky dengan unggahan lain dan mengatakan bahwa dirinya masih akan terus mendukung Ukraina.

Namun, pendiri Tesla itu menyakini bahwa konflik yang terjadi sangat merugikan Ukraina, bahkan dunia.

“Saya masih sangat mendukung Ukraina, tetapi saya yakin bahwa dampak perang besar-besaran (Rusia-Ukraina) dapat menyebabkan kerugian luar biasa bagi Ukraina, bahkan mungkin dunia,” tulis Musk.

Selain Presiden Ukraina, twit yang diunggah Musk juga menarik perhatian tokoh penting lainnya di Twitter.

Ada yang mendukung pernyataan tersebut, tetapi ada pula yang menolak keras twit tersebut.

Salah satu akun yang menolak keras pernyataan Musk adalah duta besar Kyiv di Jerman, Andrij Menyk.

Dia melontarkan komentar cukup keras dengan sumpah serapah dan menyebutnya sebagai pernyataan "sangat diplomatis".

Grandmaster catur dari Rusia bernama Garry Kasparov pun kerap menyampaikan penolakannya.

Kasparov berpendapat bahwa twit Musk adalah kebodohan moral dan pengkhianatan karena telah meminta Krimea mengakui dirinya sebagai bagian dari wilayah Rusia.

Baca juga: Imbas dari Perebutan 4 Wilayah Ukraina, Zelenskyy Ungkap Mustahil Adakan Negosiasi dengan Rusia

Baca juga: Bicara Perdamaian Ukrania dan Rusia, Elon Musk Disemprot Zelensky dan Pejabat Kyiv

Warganet dari Ukraina juga mengunggah tanggapan-tanggapan yang keras kepada Musk.

Sebab pada Februari lalu, Musk sempat populer di negara tersebut karena telah membantu mengirimkan bantuan layanan internet Starlink ke Ukraina.

Tetapi, kini, Musk seperti seolah mendukung Rusia, sebagaimana KompasTekno himpun dari BBC, Kamis (6/10/2022).

Hingga berita ini ditulis, polling dari Musk telah ditanggapi sekitar 2 juta lebih akun.

Adapun twit tersebut telah dikomentari sebanyak 114 ribu balasan, 43,8 ribu retweet, dan disukai sebanyak 89 ribuan. Jumlah ini kemungkinan masih akan terus bertambah. (*)

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Join Grup Telegram Tribun Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tribunkaltimcoupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved