IKN Nusantara
Trik Pemkab PPU Cegah Pekerja IKN Nusantara Terjangkit Malaria, Bukan dengan Obat
Trik Pemkab Penajam Paser Utara cegah pekerja IKN Nusantara terjangkit Malaria, bukan dengan obat
Penulis: Rafan Arif Dwinanto | Editor: Djohan Nur
TRIBUNKALTIM.CO - Pembangunan infrastruktur dasar di Ibu Kota Nusantara atau IKN Nusantara di Kalimantan Timur sedang dikebut.
Ribuan tenaga kerja konstruksi mulai berdatangan di lokasi pembangunan IKN Nusantara.
Sebelumnya, Pemerintah membangun sekitar 21 tower modular berkapasitas 17 ribu orang sebagai hunian bagi pekerja konstruksi.
Sementara itu, Pemkab Penajam Paser Utara terus berupaya menyiapkan fasilitas kesehatan bagi ribuan pekerja tersebut.
Termasuk menjaga mereka dari terjangkit penyakit malaria.
Guna mengantisipasi penyebaran malaria di kawasan IKN Nusantara, kelambu berinsektisida bakal dibagikan kepada para pekerja.
Hal tersebut seperti diungkapkan Pengelola Program Malaria Dinas Kesehatan Penajam Paser Utara Ponco Waluyo.
Kata dia, terdapat penyebaran malaria di wilayah IKN beberapa waktu lalu.
Meski bukan kasus lokal, namun penyebarannya tetap diantisipasi.
Puluhan ribu pekerja diketahui bakal datang ke IKN pada 2023 mendatang, guna mengerjakan megaproyek IKN yang sudah mulai berproses.
Pembagian kelambu berinsektisida guna mencegah mereka terjangkit malaria.
"Akan ada pekerja sebanyak 20 ribu ke IKN, semuanya akan dibagikan kelambu," ungkapnya pada Senin (10/10/2022).
Ribuan kelambu yang akan dibagikan ke pekerja IKN tersebut, merupakan pemberian dari pemerintah pusat, dalam hal ini Kemeterian Kesehatan.
Ponco merinci, ada sebanyak 32 ribu kelambu yang akan dibagikan dalam waktu dekat ini.
"Kelambu semuanya dari Kementerian Kesehatan," lanjutnya.
Kelambu tersebut terlebih dahulu akan dibagikan ke wilayah Puskesmas Penajam, yakni Bukit Subur, Sotek, Riko, dan Buluminung.
Kemudian wilayah Sepaku, yakni di Puskesmas Sepaku Satu, Sepaku Tiga, Semoi Dua, dan Maridan.
Yang berada di daerah perbatasan dengan Kabupaten Paser juga akan diberikan bantuan kelambu.
"Yang didaerah perbatasan juga akan diberikan tahun ini," pungkasnya.
Sebelumnya, kasus malaria kembali menjangkiti pekerja proyek di Ibu Kota Negara ( IKN Nusantara) di Penajam Paser Utara, Provinsi Kalimantan Timur beberapa waktu lalu.
Seperti diungkapkan Pengelola Program Malaria Dinas Kesehatan (Dinkes) Penajam Paser Utara (PPU) Ponco Waluyo kepada TribunKaltim.co.
Ia mengatakan, ada dua pekerja yang kembali positif malaria di IKN, ditemukan pada Agustus 2022 lalu.
Ada kasus malaria terbaru jadi dibulan Agustus itu tanggal 8 ditemukan satu orang positif malaria.
Kemudian tanggal 10 juga ditemukan satu orang positif malaria.
"Kebetulan kerja di titik nol IKN Nusantara dan kerja diproyek jalan IKN PUPR" ungkapnya kepada TribunKaltim.co pada Kamis (8/9/2022).
Kasus ini adalah kasus malaria kesekian yang menjangkiti pekerja di IKN Nusantara.
Beberapa waktu lalu juga ditemukan 8 pekerja terkena malaria, diwilayah pembibitan Mentawir.
Ponco melanjutkan, tidak adanya survei migrasi yang dilakukan sebelum para pekerja itu tinggal di wilayah Sepaku, beresiko tinggi terhadap sebaran malaria, terutama dikalangan pekerja.
Hal itu karena banyak pekerja yang berasal dari wilayah endemis malaria, yang tidak dapat dipastikan aman atau tidaknya dari nyamuk anopheles.
Pentingnya itu survei migrasi sebenarnya, jadi semua karyawan, semua yang mau kerja di titik IKN Nusantara itu sebenarnya harus diperiksa dulu. (*)