Berita DPRD Samarinda

DPRD Samarinda Minta Pemkot Dukung Wisata Air untuk Dongkrak PAD

Terhadap bekas galian tambang, ia mengaku tidak mendukung perusahaan melakukan alih fungsi, semisal tempat wisata.

Penulis: Sarikatunnisa | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO/SARIKATUNNISA
Anggota Komisi II DPRD Samarinda, Kamaruddin, tegaskan, Pemkot Samarinda wajib dukung dan kembangkan wisata air di Samarinda untuk dongkrak pendapatan daerah.  

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Kota Samarinda dikenal dengan julukan Kota Tepian, karena letaknya bersebelahan atau dibelah oleh salah satu sungai terpanjang di Indonesia yaitu Sungai Mahakam, Samarinda, Kalimantan Timur

Wisata Sungai Mahakam diyakini menjadi daya tarik wisatawan, dengan menampilkan ikan pesut sebagai satwa penghuni sungai Mahakam.

Anggota Komisi II DPRD Samarinda, Kamaruddin menyebut bahwa sektor pariwisata air berpotensi mendorong Pendapatan Asli Daerah (PAD).

Bahkan menurutnya Sungai Karang Mumus (SKM) juga berpotensi untuk menjadi salah satu destinasi wisata jika dikelola dengan baik.

Baca juga: Tiga Tempat Wisata di Samarinda Ini Tawarkan Pesona Alam yang Menakjubkan dari Puncak Ketinggian

"Dalam hal ini tentunya perlu mendapatkan dukungan, perhatian pemerintah karena mampu meningkatkan ekonomi masyarakat," ujar Kamaruddin.

Ia menambahkan, Kedepannya wisata air dapat dikembangkan dengan melibatkan pelaku kerajinan tangan atau UMKM kota tepian.

"Akan lebih menarik lagi jika kita melibatkan kuliner di dalamnya, seperti jualan amplang dan kuliner khas Samarinda," katanya.

Kolam seluas kurang lebih 2 Ha di Jalan Manunggal 1, RT 17, Kelurahan Simpang Pasir, Kecamatan Palaran, Kota Samarinda.
Kolam seluas kurang lebih 2 Ha di Jalan Manunggal 1, RT 17, Kelurahan Simpang Pasir, Kecamatan Palaran, Kota Samarinda. (TRIBUNKALTIM.CO /CHRISTOPER D)

Terhadap bekas galian tambang, ia mengaku tidak mendukung perusahaan melakukan alih fungsi, semisal tempat wisata.

Sebab menurutnya itu berpotensi menimbulkan korban-korban baru.

Baca juga: Objek Wisata di Samarinda Tetap Buka, Kadispar Sebut Wisatawan Harus 50 Persen dari Kapasitas

Bahkan tidak ragu ia mengatakan pemanfaatan kawasan tersebut justru hanya kedok oleh perusahaan.

"Ulahnya penambang itu kalau misalnya selesai tambang tidak direklamasi dia berkedok jadi CSR," tegasnya. (*)

Join Grup Telegram Tribun Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tribunkaltimcoupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved