Berita Kutim Terkini
54 Ribu Warga Terdampak Inflasi Dapat Paket Sembako Subsidi di Pasar Murah Kutim
Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Kutai Timur (Kutim) menggelar pasar murah
Penulis: Syifaul Mirfaqo | Editor: Samir Paturusi
TRIBUNKALTIM.CO, SANGATTA- Dalam rangka pengendalian inflasi pasca kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM), Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Kutai Timur (Kutim) menggelar pasar murah.
Pasar murah yang berlokasi di Aula Kantor Camat Sangatta Utara, Kabupaten Kutim dibuka secara resmi dan serentak melalui daring bersamaan dengan kabupaten/kota se-Kalimantan Timur (Kaltim).
Kepala Disperindag Kutim, H Zaini mengungkap bahwa pihaknya menyediakan 54.720 paket sembako yang didistribusikan melalui pasar murah ke 18 kecamatan.
Disperindag Kutim memiliki waktu selama dua bulan untuk bisa menyelesaikan kegiatan pasar murah tersebut.
Baca juga: Dana Pengendalian Inflasi di Kutim Digelontorkan Rp 32 M, Terbagi ke Beberapa OPD
"Harapan kami, mudah-mudahan seluruh kecamatan itu segera selesai (pelaksanaan pasar murah) dan untuk sementara kita fokus di lima Kecamatan dulu," ujarnya pada TribunKaltim.Co, Senin (7/11/2022).
Kelima kecamatan tersebut yakni Sangatta Utara, Sangatta Selatan, Teluk Pandan, Rantau Pulung, dan Bengalon.
Peserta pasar murah juga tidak dibuka untuk umum, melainkan undangan sesuai dengan data yang diajukan oleh pihak kecamatan.
"Data penerima dari kecamatan, mereka yang mendata sesuai dengan persyaratan yakni warga yang terdampak inflasi pasca kenaikan BBM atau dalam hal ini kategori tidak mampu," ujarnya.
Pasar murah juga akan digelar secara bertahap, sebab adanya keterbatasan penyediaan pasokan dan tempat penyimpanan.
"Karena kita pun tidak ada tempatnya, dari pihak penyedia itu tidak ada tempat untuk menyimpan. Kalau kita kumpulkan semua kan membutuhkan tempat yang besar ada 54.720 itu jumlah paket barang," ucapnya.
Baca juga: Manfaatkan DID Untuk Pengendalian Inflasi, Pemkot Samarinda Akan Tanam 10 hektar Cabai
Selain itu, dirinya juga mengaku permintaan untuk penyedia paket juga berbagi dengan dengan daerah-daerah lain yang serentak menggelar pasar murah.
Terlebih, kendala transportasi yang juga harus dipikirkan oleh pihak penyedia karena barang pasar murah didatangkan ke berbagai kecamatan. (*)