Viral Pengakuan Ismail Bolong

Dalami Pengakuan Ismail Bolong, KPK Sambut Permintaan Menko Polhukam Bongkar Mafia Tambang

Dalami pengakuan Ismail Bolong soal setoran ke petinggi Polri, KPK sambut permintaan Menko Polhukam bongkar mafia tambang.

Editor: Ikbal Nurkarim
Tribunnnews Rizki Sandi Saputra/TribunKaltim.co/Ismail Usman
Menkopolhukam RI Mahfud MD saat ditemui awak media di Hotel Borobudur Jakarta, Jumat (4/11/2022) (kiri) dan Ismail Bolong (kanan). Heboh Ismail Bolong, Mahfud MD bakal koordinasi dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terkait isu mafia tambang. 

Ismail Bolong mengeklaim telah menyetorkan uang Rp6 miliar ke seorang jenderal yang bertugas di Mabes Polri.

Hal itu dilakukannya supaya bisnis ilegalnya dapat berjalan dengan lancar.

Belakangan, Ismail meralat pernyataannya itu.

Ia mengaku video awal yang viral itu direkam di sebuah hotel di Balikpapan sambil membaca sebuah naskah dan kondisinya di bawah tekanan.

Dia juga mengatakan tidak mengenal jenderal di Mabes Polri yang dimaksud, hingga tak ada penyerahan uang seperti yang disampaikan sebelumnya.

Namun, pernyataannya tersebut sudah kadung menjadi perhatian publik.

Menkopolhukam Mahfud MD pun menyebut isu mafia tambang memang meluas dengan segala backing-backing-nya.

Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) itu bahkan menyebut, hingga saat ini masih banyak laporan diterima soal mafia tambang.

Baca juga: Babak Baru Pengakuan Ismail Bolong, Ditangani Mabes Polri hingga Jokowi Diminta Turun Tangan

Karena itu, Mahfud akan berkoordinasi dengan KPK untuk membuka berkas tentang modus korupsi di pertambangan hingga perikanan.

Diberitakan sebelumnya, video pengakuan mantan polisi yang juga seorang pengusaha itu membuat heboh publik.

Dalam pengakuannya, dirinya memperoleh keuntungan sekitar Rp 5 miliar sampai Rp10 miliar setiap bulannya.

Kegiatan pengepulan batu bara ilegal di Kalimantan Timur itu disebut dilakukannya atas inisiatif pribadi, bukan perintah dari pimpinan.

Ismail mengaku telah berkoordinasi terkait kegiatan tersebut di antaranya dengan Kabareskrim dan telah memberikan uang sebanyak tiga kali, dengan total Rp6 miliar.

Namun usai video itu viral, Ismail Bolong memberi klarifikasi dan menyeret nama Brigjen Hendra Kurniawan.

Saat pembuatan video Februari 2022 lalu itu, ia mengaku dalam tekanan Brigjen Hendra Kurniawan yang saat itu menjabat sebagai Karopaminal Divpropam Polri. (*)

Baca juga: Profil dan Kekayaan Kabareskrim Polri Komjen Agus Andrianto, Sekarang Disorot karena Ismail Bolong

UPDATE BERITA VIRAL PENGAKUAN ISMAIL BOLONG

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved