Berita Samarinda Terkini
PMKRI Samarinda Kritisi Kepolisian tak Hadir pada Diskusi soal Tambang Ilegal Kaltim
Ketua Presidium PMKRI Cabang Samarinda, Yohanes mengatakan tentu ke depan melihat seminar hari ini, pihak kepolisian dalam hal ini Kapolda Kaltim
Penulis: Mohammad Fairoussaniy | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) Cabang Samarinda mengkritik pihak Kepolisian yang tidak hadir dalam gelar diskusi yang diselenggarakan pihaknya.
PMKRI menggelar Seminar Nasional membahas terkait pertambangan ilegal yang sulit diberantas.
Seminar bertempat di Kota Samarinda tepatnya Aula Kecamatan Samarinda Ilir, Jalan Marsda A. Saleh, Sabtu (19/11/2022).
Ketua Presidium PMKRI Cabang Samarinda, Yohanes mengatakan tentu ke depan melihat seminar hari ini, pihak kepolisian dalam hal ini Kapolda Kaltim yang tidak hadir, akan melakukan konsolidasi internal dan melakukan gerakan bersama PMKRI Cabang Balikpapan.
Baca juga: Bincang PMKRI Samarinda, Lahan Pertanian Berkurang hingga Tambang Ilegal di Kaltim
"Pihak kepolisian yakni Kapolda Kaltim tidak hadir, kami merasa kecewa yang sangat mendalam. Adapun upaya juga sudah kita lakukan, mengajukan surat audiensi meminta menjadi narasumber baik hadir langsung atau secara virtual. Tetapi kita di lempar sana sini, disposisi ke intelkam lalu ke Polresta Samarinda belum ada merespon sampai sekarang," terang Anes, sapaan akrabnya, Sabtu (19/11/2022).
Anes berkata melanjutkan kritisinya, sehingga kemudian memang sangat tidak salah hari ini pihaknya menduga.
Bahwa ada keterlibatan oknum-oknum kepolisian di dalamnya terlibat, sehingga berbicara terkait tambang ilegal memang semakin sulit.
Buktinya, hari ini pihak Polda tidak merespon terkait surat audiensi sebagai narasumber.
Direspon dari Kapolda, itu didisposisikan ke Kapolresta Samarinda. "Sampai sekarang belum ada ditanggapi," kata dia.
Bukan Bahas Ismail Bolong
Ketua Presidium PMKRI Cabang Samarinda, Yohanes mengatakan pihaknya sudah jauh-jauh hari merencanakan untuk gelaran Seminar Nasional bertajuk "Pemberantasan Tambang Ilegal Kok Sulit?"
Bahkan sebelum adanya viral dijagat maya dugaan eks anggota kepolisian mengaku "pengepul" bisnis tambang ilegal di Kaltim yakni Ismail Bolong.
"Terkait persiapan tema ini sudah jauh-jauh hari, temanya sudah muncul, dengan viralnya ada eks anggota kepolisian itu. Secara tidak langsung juga akan bersinggungan dengan kepolisian (memang), karena kita juga bicara pemberantasan tambang ilegal," terang Anes.
Baca juga: Jokowi Hadiri Kongres PMKRI XXXII dan MAP XXXI di Samarinda, Ketua Panitia Sebut Ada Perubahan Acara
Meski kecewa seminar yang digelar tak dihadiri pihak kepolisian sebagai pihak yang memiliki wewenang dalam pemberantasan tambang ilegal dari segi hukum, diakui Anes seminar berjalan semestinya dan lancar.
Terkait video Ismail Bolong yang beredar, menurut Anes tema yang diusung pihaknya juga sudah menjawab keresahan masyarakat.
