Ibu Kota Negara

Strategi Mitigasi Bencana di IKN Nusantara dari Kementerian PUPR, Ada 3 Aspek yang Jadi Perhatian

Berikut ini strategi mitigasi bencana di IKN Nusantara dari Kementerian PUPR. Ada 3 aspek yang jadi perhatian dalam pembangunan infrastruktur

Editor: Amalia Husnul A
Dok Kementerian PUPR
Ilustrasi kawasan IKN Nusantara. Berikut ini strategi mitigasi bencana di IKN Nusantara dari Kementerian PUPR. Ada 3 aspek yang jadi perhatian dalam pembangunan infrastruktur di IKN Nusantara Kaltim. 

Oleh karenanya, didesain betul sejak awal untuk melestarikan lingkungan," terang Basuki Hadimuljono.

Baca juga: Tak Padat, Jumlah Penduduk IKN Nusantara Tak Lebih 2 Juta Orang, Usung Kota 10 Menit

- Ketiga untuk menjamin estetika lingkungan

Basuki Hadimuljono mengatakan dalam pembangunan infrastruktur IKN dilakukan dengan seminimal mungkin menebang pohon.

Sebaliknya menanam pohon dengan kanopi lebar/luas, menata lanskap dan taman.

Hal ini merupakan upaya mewujudkan IKN sebagai kota dalam hutan (smart forest city).

Kementerian PUPR menekankan kepada penyedia jasa, konsultan manajemen maupun konsultan supervisinya untuk memperhatikan kualitas, melestarikan lingkungan dan meningkatkan estetika.

"Memang tidak gampang untuk mengubah itu.

Jadi jangan dibiarkan operator alat berat berjalan sendiri, semua harus dipandu," ucap Basuki.

Selanjutnya untuk mitigasi non struktural, langkah-langkah yang telah dilakukan antara lain perencanaan dan desain pembangunan IKN dengan mengacu pada Norma, Standar, Prosedur, dan Kriteria (NSPK) infrastruktur tahan gempa.

Kemudian, pengurangan emisi karbon dan menjaga iklim mikro kawasan dengan menerapkan prinsip-prinsip bangunan gedung hijau.

"Saya ingin menyampaikan bahwa kita semua turut bertanggung jawab atas kualitas, kondisi lingkungan dan estetika di IKN," pungkas Basuki Hadimuljono.

Baca juga: Apakah ASN Mau Pindah ke IKN Nusantara Kaltim? Menpan RB: Kalau Dipromosikan dengan Baik, Pasti Mau

5 Desa di Sekitar IKN Nusantara Langganan Banji

Dikutip dari TribunKaltim.co, Kepala Balai Wilayah Sungai Kalimantan (BBWS) IV Samarinda, Harya Muldiyanto mengungkap, sedikitnya ada lima titik banjir di kawasan IKN Nusantara.

"Terus terang banjir masih terjadi, kita tidak memungkiri. Ada 5 titik rutin banjir, tapi itu di luar KIPP," tuturnya.

Diantaranya Desa Bumi Harapan, Kelurahan Sepaku, Desa Sukaraja, Desa Tengin Baru, dan Desa Pamaluan.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved