Berita Paser Terkini
Harga BBM Naik, Seorang Nelayan di Paser Nekat Jalankan Bisnis Sabu
Pria berinisial L (33) yang bera nekat menjadi bandar sabu lantaran faktor ekonomi, dengan dalih harga BBM naik
Penulis: Syaifullah Ibrahim | Editor: Samir Paturusi
"Setiap kali membantu, keduanya diberi upah dengan paket sabu. Keduanya ini merupakan pemakai juga, kalau L bukan residivis dan bukan juga pemakai," jelas Yulianto.
Dihadapan kepolisian, L mengaku berprofesi sebagai nelayan dan baru tiga kali melakukan pengambilan sabu.
Tersangka beralasan menjalankan bisnis haram tersebut karena faktor ekonomi, seiring dengan naiknya harga BBM apalagi kesehariannya sebagai nelayan.
Baca juga: Pengedar di Tanjung Laut Diciduk Polres Bontang, Polisi Amankan Sabu 4.33 Gram
"Tapi dari hasil penyidikan berdasarkan keterangan saksi-saksi, pelaku sudah hampir setahun menjalan bisnis haram ini.
Murni karena kebutuhan ekonomi, prosfesinya nelayan, alasannya solar naik. Hasil pencarian ikan tidak tidak cukup membeli solar, bahkan sering tekor makanya berputar haluan bisnis sabu," bebernya.
Yulianto menambahkan, dari informasi dan pembicaraan warga setempat mereka bersyukur. Pasalnya, dinilai meresahkan dengan adanya bandar narkoba, apalagi kerap terjadi pencurian.
Diakui, untuk pemasok barang haram itu, saat ini masih dalam pengembangan, yang harus bekerjasama dengan wilayah hukum bersangkutan.
"Terkait siapa kepemilikan barang haram ini masih dalam pengembangan, informasinya sabu itu dipasok dari luar Paser," pungkas Yulianto.
Atas perbuatan itu ketiganya disangkakan Pasal 114 Ayat (2) jo Pasal 132 Ayat (1) Sub Pasal 112 Ayat (2) jo Pasal 132 Ayat (1) Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 Tentang Narkotika. (*)