Berita Nasional Terkini

Rocky Gerung Sebut Threshold 20 Persen Racun Demokrasi, Calon Independen Basis Utama Demokrasi

Pengamat politik Rocky Gerung bersama Hersubeno Arief soroti presidential threshold 20 persen adalah racun demokrasi.

Penulis: Amilia Lusintha | Editor: Amilia Lusintha
Youtube/Rocky Gerung Official
Pengamat politik Rocky Gerung bersama Hersubeno Arief soroti presidential threshold 20 persen adalah racun demokrasi. 

TRIBUNKALTIM.CO - Pengamat politik Rocky Gerung bersama Hersubeno Arief soroti presidential threshold 20 persen adalah racun demokrasi.

"Semua berawal dari keinginan untuk memuliakan demokrasi," kata Rocky Gerung dalam tayangan YouTubenya, Senin (28/11/2022).

Rocky Gerung mengatakan bahwa demokrasi mulia ada karena sirkulasi elit, dimana sirkulasi tersebut melalui kompetisi yang merdeka.

Menurut Rocky Gerung, apabila sirkulasi elit tersebut dihambat maka demokrasi tidak akan mencapai kemuliaan.

"Kalau kompetisi tidak dari garis start yang sama, akan dihasilkan elit yang tidak sesuai dengan opini publik," ujar Rocky Gerung.

Disamping itu, Rocky Gerung memiliki pandangan bahwa salah satu terjadinya threshold dikarenakan adanya kasak-kusuk koalisi.

"Orang mondar-mandir nyari partai, itu dimulai oleh dipasangkannya threshold," kata Rocky Gerung.

Rocky Gerung mengatakan bahwa dari awal seharusnya threshold dihilangkan untuk mendetoksifikasi.

"Kalau masih banyak racun, obat, apalagi obat 20 persen, ga mungkin tubuh kita pulih," ujar Rocky Gerung.

Baca juga: Fasilitas Terhalang oleh Politik yang Kotor, Rocky Gerung Ingin Hidupkan Kembali Janji Kemerdekaan

Untuk memulihkan demokrasi, menurut Rocky Gerung yaitu adanya detoksifikasi total, yang artinya masuk ke dalam wilayah 0 persen.

"20 persen itu racun, 8 persen juga racun, 4 persen sama itu juga racun," kata Rocky Gerung.

Mengomentari hal tersebut, Hersubeno Arief yang merupakan teman diskusi Rocky Gerung sampaikan opininya.

"Bagaimana jika 0 persen nanti kacau, karena semua orang bisa mencalonkan diri jadi presiden" ujar Hersubeno Arief.

"Jadi kalau semua orang mencalonkan diri, ya memang itu dasar dari demokrasi," jawab Rocky Gerung.

Rocky Gerung melanjuti bahwa ada kekacauan logika apabila, "Jadi kalau ada orang yang berfikir semua orang mencalonkan diri, artinya ada keinginan cuman dia yang mencalonkan diri"

Baca juga: Ismail Bolong Masih Belum Ditangkap, Rocky Gerung Sarankan Kapolri Gelar Konferensi Pers

Jika mengikuti jalan pikiran seperti itu, Rocky Gerung berpandangan bahwa mereka ingin tidak semua orang mencalonkan diri.

"Artinya tidak semua orang boleh berkompetisi, tidak semua orang harus ada dalam demokrasi. Kalau begitu, lakukan pemilihan dari tiga empat orang yang mereka inginkan," kata Rocky Gerung.

Menyoroti sistem presidensial Amerika Serikat, Rocky Gerung menyampaikan bahwa negara tersebut hanya menjalankan dua partai.

"Apa filosofi di Amerika Serikat? filosofinya gampang, tidak boleh politik itu terbagi habis pada partai," kata Rocky Gerung.

Artinya mesti ada bagian yang diajukan oleh mereka yang tidak memiliki partai.

"Kan gak mungkin semua orang dipaksa untuk masuk ke dalam partai," kata Rocky Gerung.

Rocky Gerung melanjuti bahwasanya kadang kala untuk mengecek apakah partai buruk yaitu diajukannya calon independen.

"Calon independen adalah basis utama dari demokrasi," kata Rocky Gerung.

Terkait hal itu, Rocky Gerung mengatakan bahwa standar dari demokrasi seperti ini tidak diajarkan di partai politik Indonesia.

(*)

Berita Rocky Gerung

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved