Berita Nasional Terkini
Slogan Jakarta Era Anies Baswedan Diganti, PKS Nilai 'Sukses Jakarta untuk Indonesia' Tidak Keren
Slogan Jakarta Era Anies Baswedan diganti. Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menilai jargon 'Sukses Jakarta untuk Indonesia' tidak keren.
TRIBUNKALTIM.CO - Simak informasi seputar Anies Baswedan, mantan Gubernur DKI Jakarta.
Pergantian slogan DKI Jakarta jadi sorotan, lantaran mengubah slogan yang sebelumnya dipilih Anies Baswedan.
Ya, slogan era Anies Baswedan diganti oleh Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono baru-baru ini.
Hal itu menuai respon Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
Dan PKS menilai jargon 'Sukses Jakarta untuk Indonesia' tidak keren.
Selengkapnya ada dalam artikel ini.
Baca juga: Ucapan Istri Anies Baswedan soal Pernikahan Kaesang, Sebut Jokowi dan Iriana Guru yang Baik
Slogan baru dki jakarta yang sebelumnya adalah "Jakarta Kota Kolaborasi" diubah menjadi "Sukses Jakarta untuk Indonesia" oleh Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono.
Plt Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, dan Statistik DKI Jakarta Raides Aryanto menjelaskan, pemerintah daerah hanya mengubah slogannya saja, tetapi logo lama masih digunakan.
Kepada awak media, Raides mengatakan logo anyar itu bertujuan untuk mendukung Ibu Kota Nusantara (IKN) dan mengajak masyarakat Jakarta untuk bersinergi membawa Ibu Kota dari Jakarta ke Nusantara.
"Serta sebagai bagian dari pelaksanaan program RPD (Rencana Pembangunan Daerah 2023-2026),” ujar Raides, Senin (12/12/2022) kemarin.
Meski demikian terdapat sejumlah kalangan yang tak sepakat dengan pengubahan slogan tersebut.
Baca juga: Safari Politik Anies Baswedan Bikin Gerah Pesaingnya, Pengamat: Mereka Khawatir
Sekretaris Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) DPRD DKI Jakarta M Taufik Zoelkifli misalnya, menilai slogan baru era Heru itu tak keren dan cenderung tak memotivasi warga.
Logo dan slogan DKI Jakarta era Anies Baswedan dengan bunyi Kota Kolaborasi. (Sumber: Jakarta.go.id)
"Slogan yang sekarang enggak keren, enggak milenial, dan tidak menuntun atau memotivasi warga Jakarta tentang apa yang mesti mereka lakukan untuk memajukan Jakarta," ujar Taufik, Senin (12/12/2022) dikutip dari Kompas.com.
Ia menduga Pemda DKI Jakarta yang sekarang tampak kesulitan cari konsultan branding.