Berita Nasional Terkini
4 Fakta Grup Duren Tiga yang Dibuat Usai Brigadir J Meninggal, Isi Chat Lenyap, Bharada E Keluar
Inilah fakta-fakta soal grup WhatsApp bernama 'Duren Tiga' yang dibuat pasca-tewasnya Brigadir Nofriansyah Yoshua Hutabarat alias Brigadir J.
TRIBUNKALTIM.CO - Sebuah grup percakapan WhatsApp dibuat beberapa hari setelah Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J tewas ditembak di rumah dinas Ferdy Sambo Duren Tiga, Jakarta Selatan pada 8 Juli 2022 lalu.
Para anggota grup itu di antaranya adalah para tersangka yang kini duduk sebagai terdakwa pembunuhan Brigadir Yosua, termasuk Ferdy Sambo dan istrinya Putri Candrawathi.
Keberadaan grup WhatsApp itu diungkapkan oleh Adi Setya selaku ahli digital forensik yang dihadirkan dalam sidang lanjutan kasus pembunuhan Brigadir Yosua.
Inilah fakta-fakta soal grup WhatsApp bernama 'Duren Tiga' yang dibuat pasca-tewasnya Brigadir Nofriansyah Yoshua Hutabarat alias Brigadir J.
Baca juga: Isi Percakapan WhatsApp Ferdy Sambo dan Bharada E, Sebelas Hari Usai Brigadir J Tewas, Kamu Sehat Ya
Ahli Digital Forensik Ditsiber Polri, Adi Setya mengungkapkan adanya sebuah grup WhatsApp yang berisikan para terdakwa pembunuhan Brigadir J.
Grup WA ini dibuat empat hari pasca tewasnya Brigadir J atau pada 11 Juli 2022.
Hal itu disampaikan Adi Setya saat dihadirkan oleh jaksa penuntut umum (JPU) sebagai saksi ahli di persidangan Senin (19/12/2022), mengutip Tribunnews.com dengan judul Fakta-fakta soal Grup WhatsApp Duren Tiga: Dibuat Ricky Rizal, Belum 24 Jam Eliezer Left Duluan
Lantas apa fakta-fakta soal grup WhatsApp bernama 'Duren Tiga' ?
Berikut fakta-fakta soal grup WhatsApp bernama 'Duren Tiga' yang dibuat pasca-tewasnya Brigadir J.
Upaya Perintangan Penyelidikan
Pada persidangan itu, Adi mengatakan grup tersebut dibuat oleh terdakwa Bripka Ricky Rizal Wibowo.
Kuasa hukum Brigadir J, Martin Lukas Simanjutak menilai kehadiran Adi di pengadilan tak lain untuk mengungkapkan peran aktif Ricky Rizal dalam upaya pembunuhan Brigadir J.
"Karena tadi kan disampaikan yang membuat grup itu Ricky."
"Jaksa dengan menghadirkan ahli ini ingin menjelaskan bahwa Ricky ini ada perannya aktif, bukan hanya pasif saja."
"Grup WhatsApp tersebut dibuat pasca penembakan, pasti tidak ada hubungannya dengan perencanaan pembunuhan, karena baru dibuat setelah penembakan terjadi."