Jembatan Mahakam Ditabrak Ponton
BBPJN Kaltim Sebut Jembatan Mahakam Samarinda Telah Rapuh, Perlu Pemugaran
Apalagi pada Jumat (22/12/2022) lalu jembatan ikonik Samarinda ini kembali ditabrak oleh tongkang berukuran 300 feet
Penulis: Rita Lavenia | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Kaltim mendesak agar segera dilakukan pemugaran terhadap Jembatan Mahakam.
Apalagi pada Jumat (22/12/2022) lalu jembatan ikonik Samarinda ini kembali ditabrak oleh tongkang berukuran 300 feet bermuatan ribuan ton batu bara.
Hal ini ditegaskan oleh Kepala Satker SKPD-TP BBPJN Hariadi Purwatmoko usai melakukan penelitian secara visual pilar 3 Jembatan Mahakam bersama Kapolresta Samarinda Kombes Pol Ary Fadli di hari insiden tersebut.
Pemeriksaan lanjutan pun telah dilakukan oleh BBPJN.
Baca juga: 4 Fakta Jembatan Mahakam Samarinda Ditabrak Ponton Batu Bara, BBPJN Kaltim dan Polisi Turun Tangan
Kortim Tenaga Ahli Konsultan BBPJN Aco Wahyudi Efendi mengatakan, pihaknya memeriksa kembali kondisi pancang pipa baja pilar 3 Jembatan Mahakam.
Dikatakannya terdapat bekas gesekan kecoklatan tanda telah terjadi gesekan antara tiang pancang baja dengan barge (tongkang) yang cukup kuat.
"Tapi elemen pile cap pier (pilar) 3 Jembatan Mahakam tidak terindikasi mengalami kerusakan secara visual," jelasnya kepada TribunKaltim.co, Selasa (27/12/2022).
Memang jelasnya, ditemukan pecahan dan kerusakan pada sisi kiri bagian bawah pile cap dari hulu sungai akibat getaran dan beban tubrukan kapal.
Tetapi lanjutnya, itu adalah elemen baru berserat fiber dan merupakan penguatan tambahan yang telah mereka pasang sebelumnya.
Baca juga: Jembatan Mahakam Samarinda Alami Kerapuhan? Simak Penjelasan BBPJN Kaltim
"Jadi (keretakan) tidak berimbas langsung ke elemen utama," jelasnya.
Pihaknya juga telah melakukan pemeriksaan ulang untuk bagian atas atau expansion joint (siar muai).
Di sana berdasarkan perbandingan data pengukuran tahun sebelumnya, pasca insiden tersebut mereka menemukan terjadi pergeseran sisi muai.
"Tapi perubahan tidak signifikan, hanya berkisar 4-9 milimeter," bebernya.
Kendati tidak terjadi kerusakan yang begitu signifikan, namun ia menegaskan Jembatan Mahakam tetap perlu pemugaran demi mengembalikan kondisi seperti sebelumnya.
"Harus segera diperbaiki karena baja tulangannya telah terekspose. Ingat usia Jembatan Mahakam sudah puluhan tahun, sudah rapuh. Perlu dirawat dan diperhatikan sungguh-sungguh," pungkasnya. (*)