Berita Mahulu Terkini

DPMK Mahulu Kaltim Siapkan Ekskavator Mini untuk Buka Lahan Pertanian 10 Ha Tiap Kampung

Pemerintah Kabupaten Mahakam Ulu, Kalimantan Timur terus berupaya memperkuat ketahanan pangan daerah melalui program pembukaan lahan pertanian

Penulis: Desy Filana | Editor: Samir Paturusi
TRIBUNKALTIM.CO/DESY FILANA
PENGADAAN -  Kepala DPMK Kabupaten Mahakam Ulu, Damianus Tamha, pada Rabu (8/10/2025). Ia menerangkan mengenai pengadaan ekskavator mini yang menjadi lanjutan dari pembukaan lahan 10 ha di Mahulu. (TRIBUNKALTIM.CO/DESY FILANA) 

TRIBUNKALTIM.CO, UJOH BILANG – Pemerintah Kabupaten Mahakam Ulu, Kalimantan Timur terus berupaya memperkuat ketahanan pangan daerah melalui program pembukaan lahan pertanian seluas 10 hektare di setiap kampung. 

Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Kampung (DPMK) Mahakam Ulu, Damianus Tamha, mengungkapkan bahwa pengadaan ekskavator mini atau eksa mini telah disiapkan untuk menunjang program tersebut.

“Makanya ada pengadaan ekskavator kecil itu, setiap kampung satu. Itu khusus untuk membersihkan lahannya,” ujarnya, Rabu (8/10/2025). 

Ia menjelaskan, sebagian kampung telah memiliki eksa mini, seperti Kampung Long Lunuk dan Long Kuling, sementara sebagian lainnya masih menunggu pendataan lengkap.

Menurutnya, keberadaan alat berat tersebut akan mempermudah masyarakat membuka lahan baru tanpa terkendala transportasi.

Baca juga: DPRD Mahulu Gelar Rapat Paripurna Dengarkan Pidato Perdana Bupati dan Wakil Bupati 2025-2030

“Sebelah hulu (Hulu Mahakam) juga sudah ada, jadi tidak ada kendala untuk pengangkutan ke sana. Tinggal kesiapan kampung masing-masing,” katanya. 

Ia memastikan bahwa anggaran pengadaan alat sudah dialokasikan dan siap digunakan melalui bidang pengadaan barang dan jasa.

Berdasarkan pengalamannya, tantangan utama bukan pada ketersediaan irigasi, melainkan pengelolaan lahan dan penyediaan pupuk kandang. 

“Kalau kemarin saat launching, kalau ditanam secara keseluruhan, sebenarnya kita bisa swasembada,” ujarnya.

Namun karena pola tanam padi di Mahulu masih satu kali setahun, pasokan beras dari luar daerah masih dibutuhkan. 

Namun ia juga optimistis, jika ke depan masyarakat mampu menanam dua kali setahun, Mahakam Ulu bisa mencapai swasembada pangan. 

“Saya yakin kita bisa mandiri, bahkan tidak perlu lagi membeli dari luar,” tegasnya.

Ia mencontohkan Kampung Long Lunuk yang kini tidak lagi menjual hasil panen ke luar daerah karena kebutuhan warga sudah terpenuhi dari hasil panen sendiri. 

Ia juga menekankan pentingnya sinergi antarinstansi agar program berjalan optimal. 

“Secara teknis mungkin dari pertanian, sementara dari sisi regulasi dan penganggaran dari DPMK. Kalau berpadu, saya yakin bisa jalan,” ungkapnya.

Baca juga: Bonifasius Belawan Geh Kenang 10 Tahun Pengabdian jadi Bupati Mahulu

Lebih jauh, Damianus menyebut lahan kering di Mahakam Ulu sejatinya bisa ditanam dua kali dalam setahun, dengan pola yang disesuaikan pada budaya dan adat masyarakat setempat. 

“Satu kali pertama itu untuk budaya, dan yang kedua untuk ketahanan pangan,” pungkasnya. (*)

 

 

 

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved