Ibu Kota Negara

Wakil Kepala Otorita Sebut Ada Komitmen Investasi IKN Nusantara Sebesar Rp 41 T dari 3 Investor

Wakil Kepala Otorita Dhony Rahajoe menyebut saat ini sudah ada 3 komitmen investasi senilai Rp 41 triliun dari 3 investor.

Editor: Amalia Husnul A
KOMPAS.com/Dian Erika
Wakil Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) Dhony Rahajoe di Kompleks Istana Kepresidenan, Selasa (3/1/2022). Wakil Kepala Otorita Dhony Rahajoe menyebut saat ini sudah ada 3 komitmen investasi senilai Rp 41 triliun dari 3 investor. 

TRIBUNKALTIM.CO - Update investasi di IKN Nusantara Kalimantan Timur disampaikan Badan Otorita, Selasa (3/1/2023).

Wakil Kepala Otorita IKN Nusantara Kaltim, Dhony Rahajoe mengatakan saat ini sudah ada komitmen investasi sebesar Rp 41 triliun dari tiga investor.

Tiga investor diumumkan Otorita IKN Nusantara tersebut adalah Summarecon, Konsorsium Lokal Risjadson Brunsfield Nusantara, dan Korea Land and Housing.

Dari ketiga investor di IKN Nusantara tersebut, satu-satunya investor internasional adalah Korea Land and Housing.

Dhony Rahajoe menjelaskan, dari 59 letter of interest (LoI) tiga investor tersebut yang sudah proses maju.

Sisanya masih proses dan akan diumumkan ketika sudah ada surat izin prinsip pelaksanaan (SIPP).

"Total komitmen investasi sekarang sudah mendapatkan Rp 41 triliun," ujar Dhony di Kompleks Istana Kepresidenan, Selasa (3/1/2022) seperti dikutip TribunKaltim.com dari kompas.com dan kontan.co.id.

"Ada tiga perusahaan yang sudah mendapat izin prinsip pelaksanaan (investasi).  Ini akan kita umumkan dari 3 itu, Sumarecon, Konsorsium Lokal Risjadson Brunsfield Nusantara, lalu Korea Land and Housing yang pure dari luar.

Dalam antrean ada beberapa tapi belum kita umumkan kalo belum ada surat izin prinsip pelaksanaan. Tiga ini udah surat izin prinsip," kata Dhony.

Selain ketiganya, lanjut Dhony, ada sejumlah investor lain yang masih mengantre untuk bisa berinvestasi di IKN.

Baca juga: Pegiat Seni Lokal Sambut Baik Rencana Otorita IKN Sediakan Wadah Pertunjukan Seni di IKN Nusantara

Namun demikian, mereka belum mendapat surat izin prinsip investasi dari pemerintah.

"Dalam antrean ada beberapa tapi belum kita umumkan kalau belum ada surat izin prinsip," tutur Dhony.

Dia mengungkapkan, investasi dari ketiga pihak tersebut rencananya untuk membangun perumahan, fasilitas air minum, instalasi listrik, fasilitas telekomunikasi, pengolahan limbah hingga transportasi.

Kemudian investasi selanjutnya akan digunakan untuk membangun sekolah, fasilitas gaya hidup, fasilitas keluarga hingga taman.

Dhony menambahkan, komposisi pihak yang memberikan investasi saat ini sudah baik, yakni pihak swasta, konsorsium nasional dan asing.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved