IKN Nusantara

Istana Presiden di IKN Nusantara Dirancang Tetap Sejuk Meski Tanpa AC, Hemat Energi

Istana Presiden di IKN Nusantara dirancang tetap sejuk meski tanpa AC, hemat energi

Penulis: Rafan Arif Dwinanto | Editor: Faizal Amir

TRIBUNKALTIM.CO - Istana Presiden di Ibu Kota Nusantara atau IKN Nusantara dirancang tetap sejuk meski tak menggunakan pendingin udara.

Diketahui, pembangunan Istana Presiden sudah dimulai sejak akhir 2022, lalu.

Dilansir dari Kompas.com, Budayawan sekaligus Desainer Istana Presiden di IKN Nusantara, Baru Nyoman Nuarta mengeklaim basic design dibuat dengan mempertimbangkan unsur ekologis yang hemat energi.

Menurutnya, bilah-bilah tembaga yang disusun secara vertikal pada bagian luar gedung istana akan menjadi sun louvre yang menghalangi sinar matahari menerobos langsung ke dalam gedung.

Konsep gesain ini dirancang untuk menghemat penggunaan energi listrik, terutama air conditioner.

“AC bisa dimatikan, karena ruangan akan tetap terasa sejuk,” kata Nyoman dalam keterangannya Kamis (06/01/2022).

Nyoman menjelaskan penggunaan logam seperti tembaga sebagai kulit luar gedung, sepintas memberi kesan keras dan kaku.

Padahal, menurut pengamatan dan pengetahuannya, tembaga memiliki sifat yang lentur, mudah dibentuk, tidak korosif, dan konduktor yang baik untuk aliran listrik dari petir.

Dari sisi pemeliharaan, tembaga juga sangat mudah dirawat. Pemanfaatannya sebagai kulit gedung, kata Nyoman, akan diperlakukan sama seperti kulit patung.

Perpaduan dengan unsur seperti patina, membuat tembaga mengalami oksidasi dan berubah warna menjadi hijau tosca.

“Jadi dari sisi perawatan akan sangat mudah dan efisien dalam biaya,” ujarnya.

Nyoman mengaku diminta Presiden Jokowi untuk tetap bisa mengawal untuk mewujudkan Istana Negara IKN agar sesuai dengan basic design dan supaya tidak terjadi perubahan di lapangan pada desain bangunan ikonik tersebut.

Keberadaan Istana Negara atau Istana Garuda ini akan menjadi bangunan ikonis yang mewadahi berbagai kepentingan bangsa.

Pertama-tama memang difungsikan sebagai ikon IKN di Pulau Kalimantan, tetapi lebih dari itu ia akan berfungsi sebagai magnet kawasan.

Nyoman berharap Istana Garuda akan menjadi pendorong bergeraknya sektor bisnis jasa seperti pariwisata, yang kemudian mengerek bidang-bidang jasa seperti perdagangan, perhotelan, dan industri kecil.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved