Berita Kaltim Terkini

Data BPS Kaltim Mencatat Angka Putus Sekolah SMA/Sederajat Tinggi

Data Badan Pusat Statistik (BPS) Kalimantan Timur mencatat angka putus sekolah SMA sederajat tinggi

Tribunkaltim/Ayuk Fitri
ILUSTRASI- Data Badan Pusat Statistik (BPS) Kalimantan Timur mencatat angka putus sekolah SMA sederajat tinggi.TRIBUNKALTIM.CO/NEVRIANTO HARDI PRASETYO 

TRIBUNKALTIM.CO,SAMARINDA- Data Badan Pusat Statistik (BPS) Kalimantan Timur mencatat angka putus sekolah SMA sederajat tinggi.

Terlihat dalam 3 tahun terakhir sejak 2019 hingga 2021 tingkat penyelesaian pendidikan di Kaltim cenderung mengalami peningkatan.

Dalam datanya, BPS Kaltim mencatat pada tahun 2021 96,82 persen siswa SD/Sederajat di Kaltim, berhasil menyelesaikan pendidikan dalam waktu yang tepat, serta tanpa adanya keterlambatan yang signifikan.

Namun, persentase 90 persen tidak tercatat pada jenjang pendidikan SD/sederajat dan SMP/sederajat.

Pendidikan SMA/sederajat, capain tingkat penyelesaian pendidikan masih terbilang rendah di angka 74,26 persen.

Baca juga: Kurangi Angka Putus Sekolah, Pemkab Kutim Sediakan Program Kejar Paket Gratis

Baca juga: Program Kejar Paket Gratis, Cara Pemkab Kutim Fasilitasi Warga yang Putus Sekolah

“Rendahnya capaian mengindikasikan tingginya tingkat putus sekolah, atau tinggal kelas. Termasuk rendahnya partisipasi pelajar di jenjang SMA/Sederajat," ungkap Kepala BPS Kaltim, Yusniar Juliana.

Sebenarnya, selama periode 2019-2021, Angka Putus Sekolah (APTS) di Kaltim telah berhasil mengalami penurunan.

Melihat kelompok umur 7-12 tahun misalnya, APTS di tahun 2021 kurang dari 1 persen di angka 0,04 persen.

Ini sama terjadi pada kelompok umur 13-15 tahun, di tahun 2021, APTS hanya berada di angka 0,52 persen.

Tetapi pada tahun 2021, APTS pada kelompok umur 16-18 tahun masih terbilang tinggi dengan 17,92 persen.

Hal ini menunjukkan banyak penduduk di kelompok umur tersebut tidak melanjutkan pendidikan mereka karena beragam alasan dan kondisi.

Melihat dari Angka Partisipasi Sekolah (APS) di Kaltim, pada periode 2019 sampai 2021, jenjang pendidikan pada penduduk yang berusia 16-18 tahun memang masih jauh di bawah 100 persen.

Meski begitu, APS di rentang usia 16-18 tahun mengalami kenaikan dari 81.88 persen di tahun 2020 menjadi 82,10 di tahun 2021.

"Penduduk usia sekolah, di umur 16 sampai 18 tahun diasumsikan ada pada tingkat SMA/sederajat," jelas Yusniar.

Sementara itu jika ditelisik lebih jauh, rata-rata pendidikan penduduk Kaltim sudah bergeser dari tidak atau hanya tamat SD ke tamat SMP pada tahun 2021.

Pergeseran terjadi karena meningkatnya pembangunan pendidikan dan kesadaran masyarakat dalam 11 tahun terakhir, yakni dari tahun 2010-2021.

Menurut BPS Kaltim, rata-rata lama sekolah (RLS) penduduk Kalimantan Timur (Kaltim) tahun 2020 dan 2021 tumbuh dengan laju yang sama, yaitu 0,72 persen dan pada tahun 2021 sudah pada angka 9,84 tahun.

Sedangkan harapan lama sekolah (HLS) juga meningkat.

Tercatat pada tahun 2021, HLS penduduk usia 7 tahun ke atas di Kaltim telah mencapai angka 13,81 tahun.

RLS atau Mean Years of Schooling, menggambarkan jumlah tahun yang digunakan oleh penduduk usia 25 tahun ke atas dalam menjalani pendidikan formal.

Sedangkan HLS atau Expected Years of Schooling, penduduk usia 7 tahun ke atas.

HLS didefinisikan sebagai lamanya sekolah (dalam tahun) yang diharapkan akan dirasakan oleh anak pada umur tertentu di masa mendatang.

Tahun 2021 Rata-rata Pendidikan Penduduk Kaltim Sudah Tamat SMP

Menurut BPS, pada tahun 2021 RLS penduduk Kaltim usia 25 tahun ke atas telah mencapai angka 9,84 tahun atau setara tamat Kelas IX (Kelas III SMP).

Selama kurun waktu 11 tahun terakhir, pertumbuhan tertinggi RLS terjadi tahun 2011 yakni tumbuh 2,69 persen dibandingkan tahun 2010.

Baca juga: Update Virus Corona Indonesia dan Dunia, 30 Ribu Siswa di Hong Kong Putus Sekolah Akibat Covid-19

Kemudian antara tahun 2018 ke tahun 2019 tumbuh 2,32 persen.

Pada tahun 2010 HLS penduduk Kaltim usia 7 tahun ke atas tercatat 11,87 tahun, sedangkan 11 tahun kemudian, atau tahun 2021 sudah pada angka 13,81 tahun.

Dengan kata lain, pada tahun 2021, penduduk Kaltim usia 7 tahun ke atas dapat bersekolah 13,81 tahun atau hingga lulus SMA atau bahkan mencapai jenjang pendidikan tinggi setara Diploma I.

Selama kurun waktu 11 tahun terakhir (2010-2021) HLS penduduk Kaltim terus menunjukan peningkatan.

Pertumbuhan tertinggi terjadi pada tahun 2012 yakni 3,32 persen yaitu dari 12,06 tahun menjadi 12,46 tahun.

Secara rata-rata dari tahun 2010-2021, angkata rata-rata lama sekolah Provinsi Kaltim naik sebesar 1,27 persen setiap tahun.

Pada tingkat kabupaten/kota di Kaltim, menurut BPS, dari 10 kabupaten/kota pada tahun 2021, Kota Balikpapan tercatat sebagai kota dengan capaian RLS penduduk usia 25 tahun ke atas tertinggi yakni 10,91 tahun atau setara tamat SMA.

Disusul, Kota Bontang 10,80 tahun dan Kota Samarinda 10,49 tahun.

Angka RLS Kota Balikpapan, Bontang dan Samarinda lebih tinggi dibandingkan RLS Provinsi Kaltim yang mencapai 9.84 tahun atau setara tamat SMP.

Angka RLS 7 Kabupaten lainnya di Kaltim, rinciannya Berau 9,53 tahun, Kutim 9,43 tahun, Kukar 9,23 tahun. Paser 8,79 tahun, Kubar 8,70 tahun, PPU 8,36 tahun dan Mahulu 8,18 tahun.

Menurut BPS, terdapat 2 dari 10 kabupaten/kota di Kaltim yang memiliki capaian HLS lebih tinggi dari HLS Provinsi Kaltim (13,81 tahun), yaitu Kota Samarinda 15,09 tahun dan Balikpapan 14,22 tahun.

Secara keseluruhan angka HLS di Kaltim pada tahun 2021 sudah berada di atas 12 tahun. (*)

 

 

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved