Berita Balikpapan Terkini

Kisah Brigpol Iqbal Tangani Temuan Mayat, Alami Pengalaman Mistis dan Aroma Busuk Menempel di Badan

Cerita seorang anggota Unit Inafis Satreskrim Polresta Balikpapan, Brigpol Muhammad Iqbal dalam menangani berbagai temuan jasad.

Penulis: Mohammad Zein Rahmatullah | Editor: Aris
TRIBUNKALTIM.CO/DWI ARDIANTO
Anggota Unit Inafis Satreskrim Polresta Balikpapan Polda Kaltim, Brigpol Muhammad Iqbal. Pada TribunKaltim.co, ia bercerita bagaimana sepak terjangnya dalam menangani laporan temuan mayat. (TRIBUNKALTIM.CO/DWI ARDIANTO) 

"Anehnya, ketika si mayat bapak dan anak ditemukan, cuma istri yang nggak ada. Disitu kita mulai janggal," Iqbal melanjutkan.

Alih-alih terduga pembunuhnya ialah istrinya, namun dipatahkan oleh laporan yang masuk bahwa istri dari juragan angkot itu juga ditemukan tewas terbunuh di Penajam.

Baca juga: Pemkab Paser Memperjuangkan Pelepasan Hak Pengelolaan Lahan

Faktanya lagi, sambung Iqbal, justru sang istri yang lebih dulu tewas ketimbang si juragan angkot dan anaknya. Setelah pengusutan, mengerucut pada kebenaran bahwa pembunuhan itu dilakukan oleh istri kedua si juragan angkot.

"Jadi baru ketahuan terakhir kalau motifnya harta. Ini (konflik) antara istri pertama dan istri kedua," tandas Iqbal.

Penanganan kasus tewasnya juragan angkot itu, jadi memori tugas yang tak terlupakan bagi Iqbal. Pasalnya, tidak berhenti pada penanganan kasusnya yang kompleks, namun juga dibayangi pengalaman mistis.

Iqbal bercerita, ketika itu dia baru saja pulang dari olah TKP kasus pembantaian juragan angkot tersebut. Sesampainya di rumah, ia bertemu dengan keponakannya.

Baca juga: Kelelahan Berjalan Kaki Balikpapan-Kukar, Satu Tahanan Polresta Balikpapan yang Kabur Serahkan Diri

Bukannya disambut hangat, kata Iqbal, keponakannya itu justru lari terbirit-birit dan bersembunyi di kamar.

"Lihat anak kecil tapi nggak kenal siapa. Mukanya jelek, bola matanya keluar kayak mau jatuh," ujar Iqbal mengulang deskripsi yang dituturkan keponakannya.

Iqbal mengaku terperanjat. Betapa tidak, apa yang dirincikan keponakannya itu, identik dengan kondisi korban anak yang disembunyikan dalam lemari.

"Cuma yaudah, saya bilang, supaya dia lanjut main aja. Takut dia terbayang-bayang terus," ucapnya.

Baca juga: Kejar Tahanan Polresta Balikpapan yang Kabur, Polisi Pertebal Pengawasan Perbatasan Antar Daerah

"Itu satu-satunya kasus yang sampai ada mistisnya. Nggak cuma ironis, makanya saya teringat sekali sama kasus itu," ungkapnya.

Meski sempat syok di awal berdinas, Iqbal menuturkan, sudah mulai terbiasa bahkan menikmati profesinya sebagai polisi Inafis. Pasalnya, meski ujung-ujungnya menjumpai mayat, pasti latar belakang kematiannya beragam.

Dan dirinya, meski sudah terjun langsung selama bertahun-tahun, dia selalu memegang teguh bimbingan dari senior.

"Suka-duka itu pasti ada, yang pasti jangan penasaran sama sumber baunya. Kalau semisal sudah mandi, yasudah, jangan dicari. Karena kalau dicari, baunya itu pasti bakal muncul lagi," tandas Iqbal menutup cerita. (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved