Berita Nasional Terkini

PSI Desak KPK Ungkap Dugaan Korupsi Dana Bansos di DKI Jakarta Senilai Rp 2,85 Triliun, Ini Faktanya

Partai Solidaritas Indonesia (PSI) menyoroti serius dugaan korupsi dana bantuan sosial (Bansos) di DKI Jakarta pada 2020 senilai Rp 2,85 triliun.

TRIBUNNEWS/HERUDIN
Ilustrasi. Gedung KPK. Simak profil Rektor Unila Prof Dr Karomani yang terjaring Operasi Tangkap Tangan ( OTT ) KPK. Namun, KPK belum menjelaskan dugaan korupsi Rektor Unila 

TRIBUNKALTIM.CO, JAKARTA - Partai Solidaritas Indonesia (PSI) menyoroti serius dugaan korupsi dana bantuan sosial (Bansos) di DKI Jakarta pada 2020 senilai Rp 2,85 triliun.

PSI mendesak Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) segera menangani kasus dugaan korupsi dana bansos di DKI Jakarta tersebut.

Hal ini dikemukakan Juru Bicara Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PSI, Sigit Widodo, Sabtu (14/1/2023).

PSI mengutuk dugaan korupsi dana bantuan sosial yang merupakan tindakan yang sangat keji di luar batas kemanusiaan. 

“Pada tahun 2020 warga Jakarta banyak yang kehilangan pekerjaan akibat Pembatasan Sosial Berskala Besar untuk mencegah penyebaran Covid-19,” ujar Sigit mengingatkan.

 “Ribuan rakyat bahkan terpaksa harus menggelandang di jalanan dan tidak mampu membeli makanan,” tambahnya lagi.

Baca juga: Kejari Malinau Tangani 4 Kasus Korupsi Dana Desa, Sebagian Lanjut Tahun Ini

Baca juga: Gubernur Papua Lukas Enembe Ditangkap Saat Makan Papeda, KPK Ungkap Alasan Penangkapan Lukas Enembe

Baca juga: Serahkan Bansos di Kantor Pos Balikpapan, Presiden: Bisa Dibelikan untuk Gizi Anak

Untuk diketahui, dugaan korupsi ini mencuat setelah penggiat media sosial, Rudi Valinka, mengungkapkannya di akun Twitter @kurawa, Selasa (10/1/2023). 

Dalam cuitannya, Rudi menunjukkan bukti 1000 ton beras busuk di gudang milik Perumda Pasar Jaya di Pulogadung, Jakarta Timur.

Beras yang terbagi dalam kantong 5 kilo itu disebut Rudi masuk dalam anggaran pembelian sembako senilai Rp 3,65 triliun pada 2020 yang disalurkan melalui Perumda Pasar Jaya, PT Food Station, dan PT Trimedia Imaji Rekso Abadi. 

Porsi terbesar anggaran ini diberikan kepada Perumda Pasar Jaya senilai Rp. 2,85 Triliun.

Ilustrasi. Gedung KPK. Simak profil Rektor Unila Prof Dr Karomani yang terjaring Operasi Tangkap Tangan ( OTT ) KPK. Namun, KPK belum menjelaskan dugaan korupsi Rektor Unila
Ilustrasi. Gedung KPK. Simak profil Rektor Unila Prof Dr Karomani yang terjaring Operasi Tangkap Tangan ( OTT ) KPK. Namun, KPK belum menjelaskan dugaan korupsi Rektor Unila (TRIBUNNEWS/HERUDIN)

Menurut Sigit, penimbunan seribu ton beras merupakan tindakan yang tidak bisa dibenarkan. Sebabnya, beras tersebut sepatutnya dikonsumsi 200 ribu keluarga di saat pandemi.

“Pelakunya sangat keji dan tidak bermoral. KPK harus segera mengungkap kasus ini dan menyeret pelakunya ke pengadilan,” ujarnya.

KPK merespons ihwal viralnya dugaan korupsi program bantuan sosial (bansos) Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta tahun 2020 senilai Rp2,85 triliun di media sosial Twitter.

Kepala Bagian Pemberitaan KPK Ali Fikri mengatakan akan mengecek apakah ada laporan yang masuk terkait dugaan korupsi dimaksud.

"Terkait dengan itu, nanti kami akan cek ya mengenai kasus tersebut apakah ada di KPK atau tidak," kata Ali, Kamis (12/1/2023).

Ia menegaskan, KPK membuka pintu apabila ada masyarakat yang memiliki bukti awal dugaan korupsi Bansos DKI 2020.
Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved