Ibu Kota Negara
Menggali Potensi Ekonomi Stadion Utama Palaran Samarinda Dalam Menyambut IKN Nusantara di Kaltim
Stadion Utama Palaran, merupakan stadion yang terletak di Kecamatan Palaran, Kota Samarinda, Kalimantan Timur.
Penulis: Muhammad Riduan | Editor: Aris
TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Stadion Utama Palaran, merupakan stadion yang terletak di Kecamatan Palaran, Kota Samarinda, Kalimantan Timur.
Stadion Palaran yang merupakan pernah menjadi venuenya kegiatan Pekan Olahraga Nasional (PON) XVII pada 2008, kini sudah minim aktivitas.
Hadirnya Ibu Kota Nusantara atau IKN Nusantara yang terpusat di Penajam Paser Utara dan Kutai Kartanegara itu, dinilai beberapa pihak bisa mendorong pembenahan stadion.
Mengingat lokasinya Stadion yang dibagun tahun 2006 tersebut yakni di Kota Tepian julukan Kota Samarinda, berpotensi besar menjadi kota penyangga IKN Nusantara.
Baca juga: Progres Pembangunan Jalan Tol Menuju IKN Nusantara, Terhubung ke Immersed Tunnel
Potensi yang bisa dikembangkan di stadion itu, jadi topik dialog Koalisi Pemuda IKN Nusantara, Forum Rakyat Kaltim Bersatu (FKRB), Perkumpulan Pengusaha Pangan dan Kuliner Nusantara.
Bertajuk Prospek Kawasan Stadion Utama Palaran di Era IKN; Epicentrum Ekonomi, Pariwisata-UMKM, Pendidikan dan Olahraga, digelar di kafe Jalan Angklung, Samarinda,
Pematerinya juga merupakan figur-figur berkompeten, diantara Tokoh Masyarakat Kaltim Irianto Lambrie, Kepala Dispora Kaltim, Agus Tianur, Kepala Dispar Kaltim, Ahmad Herwansyah.
Mengawali diskusi, Irianto Lambrie menyebut langkah awal dalam membenahi Stadion Utama Palaran tersebut adalah membentuk badan pengelola.
Baca juga: Tak Ada Ruang Bagi Korupsi di Pembangunan IKN Nusantara Bakal Rusak Reputasi Otorita
Badan pengelola tersebut, berisi lintas organisasi. Yang unsur-unsurnya bisa melibatkan pemerintah, yakni Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait.
Dan bisa juga unsur non pemerintahan. Misalnya Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kaltim jiga bisa dimasukan dalam bdan pengelola tersebut.
"Selain itu, tokoh-tokoh masyarakat dan para pensiunan yang berpengalaman bisa juga dilibatkan. Serta juga pengusaha bisa juga masuk," tuturnya.
Ketika itu terwujud, sebut mantan Gubernur Kalimanatan Utara itu, badan pengelola dapat kewenangan yang lebih luas untuk mengelola perencanaan revitalisasi Stadion Palaran.
Baca juga: Persatuan Insinyur Indonesia Bakal Rapimnas dan Expo di Balikpapan, Bahas Bangun IKN Nusantara
Meskipun demikian, Irianto Lambrie juga tidak memungkiri bahwa pekerjaan tersebut memerlukan kesabaran dan membutuhkan banyak waktu pula.
Maka setelah itu, baru hal-hal teknis yang mulai dilakukan. Dinataranya mulai melakukan penyusunan perencanaan, lalu adanya kajian audit building.
"Serta ada rencana pembiayaan dan penganggaranya, lalu bagaimana teknis menganggarkannya, dan sumber dananya, itu bisa dilakukan," tuturnya.
Namun diantara hal itu yang paling penting, yakni membangun sinergitas antara pemerintah provinsi, DPRD Kaltim hingga elemen masyarakat.
Baca juga: Konstruksi Kawasan Istana Presiden di IKN Nusantara Mulai Digarap Akhir Januari 2023, Rincian Proyek
Sehingga sumber dana yang diproyeksikan dapat teralokasi untuk perawatan yang pernah dipakai dalam ajang nasional PON yakni Stadion Utama Palaran.
"Sumber dana dari APBD Provinsi, APBN, atau pihak ketiga. Banyak alternatif yang bisa dilakukan. Tentu semuanya memerlukan kajian," jelasnya.
Sedangkan Kepala Dispora Kaltim, Agus Tianur mengatakan bahwa Stadion Utama Palaran masih menjadi pusat aktivitas olahraga di Benua Etam.
Pada beberapa edisi Pekan Olahraga Provinsi atau Porprov Kaltim, kawasan Stadion Palaran sempat dijadikan venue cabang olahraga tertentu, misalnya senam.
Baca juga: Masuk Wilayah IKN Nusantara, Samboja dan Samboja Barat tak Diakomodir RTRW Kukar
Bahkan, sebut pria yang karibnya dipanggil Agus itu, klub Liga 1 Madura United juga pernah menggunakan lapangan sepak bola sebagai sarana latihan.
Dirinya menyebutkan persoalannya, bukanlah stadionnya yang tidak terawat, hal itu lantaran minimnya pengguna, mengingat lokasinya yang juga jauh.
"Dan orang ada pilihan lain. Contoh, lapangan softbol di sana bagus. Tapi di (GOR) Segiri juga ada. Orang lebih memilih di GOR Segiri Samarinda," sebutnya.
Maka melihat soal ini, ia ingin semua pihak melihatnya dari sudut pandang linier, tetapi lateral. Sebab, pihaknya juga tengah mendorong perubahan pada Stadion itu.
Baca juga: Sabah dan Serawak Incar Manfaat Ekonomi Hadirnya IKN Nusantara di Kalimantan
"Saya coba jual yang lain, misalnya penanaman pohon buah, 5 ribu pohon. Bikin jogging track. Sepeda, jalan kaki. Nah, ini yang baru," tambahnya.
Dan ditambahkan Kepala Dispar Kaltim, Ahmad Herwansyah, pihaknya siap mendukung dalam pembenahan yang tengah dilakukan Dispora Kaltim.
Pihak Dispar Kaltim pun, juga telah menyiapkan konsep sport tourism untuk mensuport kawasan ekonomi di Stadion Utama Palaran tersebut.
"Jadi nantinya tinggal disamakan dengan trip wisata yang kami punya. Tergantung dari atraksinya. Kami siap mendukung," pungkas pria yang karib disapa Herwan itu. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.