IKN Nusantara
Nasib LoI 11 Perusahaan Malaysia, Otorita IKN Nusantara Masih Pelajari Hal Ini
Nasib LoI 11 perusahaan Malaysia, Otorita IKN Nusantara masih pelajari hal ini
Penulis: Rafan Arif Dwinanto | Editor: Robin Ono Saputra
TRIBUNKALTIM.CO - Wakil Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) Dhony Rahajoe mengatakan bahwa 11 Letter of Intent (LoI) dari sektor swasta kini sedang dalam proses.
Dilansir dari Kontan, Ia menjelaskan, proses yang dimaksud ialah mulai dari meneliti bagaimana skala perusahaan yang menyatakan minat, serta memadukan dengan skala prioritas yang ditetapkan oleh pemerintah.
"LoI dari Malaysia kita masih proses. Sebelum SIPP itu kan LoI itu diproses. Proses investasi itu nggak semudah itu.
Kita akan teliti skala perusahaan, kemudian minat, kemudian kebutuhan utama yang critical yang kita perlu kejar," kata Dhony ditemui usai Sidang Kabinet Paripurna di Istana Kepresidenan, Senin (16/1).
Baca juga: Keren, Istana Presiden di IKN Nusantara Dilengkapi Botanical Garden Seluas 50 Ha
Ia menegaskan bahwa semua komitmen yang masuk untuk investasi di IKN Nusantara atau Ibu Kota Nusantara di Kalimantan Timur, masih dalam proses.
Ia berharap semua minat yang masuk dapat terfasilitasi.
Menurutnya ada banyak lahan pekerjaan di proyek IKN yang dapat digarap secara gotong royong oleh para investor dalam negeri atau luar negeri.
"Masih banyak yang kita proses investor ini yang ngantri mungkin ada 70-an investor yang sudah ngantri kemarin kan 52.
Dan yang ngantri mayoritas dari investor dari dalam negeri," ungkap Dhony.
Baca juga: Sandiaga Uno Beber Nasib Perhotelan di Jakarta Saat IKN Nusantara Jadi Ibu Kota
Terkait akan ada dua perusahaan dari Malaysia yang akan ikut menambah deretan minat ke IKN Dhony sudah mendengarnya. Namun hingga saat ini belum ada LoI dari dua perusahaan Malaysia yang dikabarkan akan susul 11 LoI di IKN.
"Belum (ada LoI-nya) tapi kami sudah dengar adanya itu (dua perusahaan Malaysia akan nyatakan minat)," imbuhnya.
Sebelumnya, Menteri Perdagangan Internasional dan Industri Malaysia Tengku Zafrul Abdul Aziz mengatakan, 11 LoI tersebut berasal dari 10 perusahaan asal Malaysia. Seluruhnya menyatakan minat untuk menanamkan investasi di IKN.
Ia menyebut dalam waktu dekat akan ada dua perusahaan lagi yabg akan akan menyusul menyatakan minat pada proyek IKN.
"Akan tambah dua syarikat (perusahaan) lagi di sektor pengolahan limbah. Jadi dari waste to energy," kata Zafrul kepada dalam wawancara khusus bersama Kontan.co.id, Selasa (10/1).
Ia mengatakan, 11 LoI tersebut berasal dari 10 perusahaan yang terdiri dari sektor energi terbarukan, elektronik, pengolahan air, infrastruktur jalan dan properti development.
Adapun total investasi dari minat yang sudah dinyatakan tersebut ialah US$ 1 miliar.
"Masih lagi dalam perbincangan. Tapi sekurang-kurangnya US$ 1 billion. Karena ini kan semua jangka panjang jadi kita harus terus berbincang," imbuhnya.
Ia menegaskan saat ini pihak Indonesia dan Malaysia masih terus membahas mengenai apa saja insentif yang ditawarkan terhadap proyek di IKN Nusantara. (*)
4.500 Kubik Batu dan Abu Untuk Proyek Jalan IKN |
![]() |
---|
Basuki Hadimuljono Sebut Air di IKN Bisa Langsung Diminum |
![]() |
---|
Sampah di Kawasan IKN Bakal Diolah di TPST Berkapasitas 70 Ton per Hari, 17 Agustus Sudah Siap |
![]() |
---|
Program Makan Siang Gratis Lebih Penting dari IKN, Keluarga Prabowo: Kalau Belum Mampu, Jangan Dulu |
![]() |
---|
Warga yang Lahannya Terdampak Pembangunan IKN Nusantara Dapat Ganti Untung, AHY: Bukan Ganti Rugi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.