Tahun Baru Imlek 2023

Suasana Khidmat Warnai Pergantian Tahun Baru Imlek 2023 di Klenteng Setya Dharma Balikpapan

Menjelang pergantian tahun baru Imlek 2023 di Klenteng Setya Dharma atau Guang De Miao Balikpapan ramai dikunjungi warga etnis Tionghoa.

Penulis: Mohammad Zein Rahmatullah | Editor: Aris
TRIBUNKALTIM.CO/DWI ARDIANTO
Suasana peribadatan di Klenteng Setya Dharma atau Guang De Miao Balikpapan, Sabtu-Minggu (21-22/1/2023). Menjelang pergantian tahun baru Imlek, kunjungan terpantau semakin ramai. (TRIBUNKALTIM.CO/DWI ARDIANTO) 

TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Menjelang pergantian tahun baru Imlek 2023 di Klenteng Setya Dharma atau Guang De Miao Balikpapan ramai dikunjungi warga etnis Tionghoa.

Terpantau sejak Sabtu (21/1/2023) malam, warga berbondong-bondong datang. Secara bersamaan, mereka silih berganti memanjatkan doa.

Meski kunjungan terlihat ramai, namun tidak sampai terjadi penumpukan umat di dalam Klenteng. Mengingat metode ibadah dilakukan secara personal dan tak berjamaah.

"Jumlah umat yang hadir agak sulit dihitung karena ibadahnya tidak berjamaah. Jadi mereka datang, ibadah, terus pulang silih berganti. Tapi kalau estimasi bisa menampung hingga 300 orang," jelas Ketua Klenteng Setya Dharma Balikpapan, William Chandra.

Baca juga: Terbaru! Ucapan Imlek Bahasa Mandarin dan Artinya, Link Twibbon, Tahun Baru Imlek 2023 Shio Apa?

Para umat memanjatkan doa dalam diam.Tak lupa seraya mengayunkan dupa yang telah dibakar sebelumnya. Sehingga rangkaian peribadatan relatif khidmat dan sunyi.

Setelah seluruh rangkaian ibadah, mereka bergegas meninggalkan Klenteng.

Rangkaian peribadatan itu, kata William, merupakan bagian dari agenda pelayanan ibadah bagi umat Tionghoa khususnya di Balikpapan dalam rangka memanjatkan syukur.

"Kemudian nanti pagi kami ada barongsai. Barongsai adalah semacam tradisi umat Tionghoa untuk membuang sial dan mengundang rezeki," lanjutnya.

Baca juga: 35 Twibbon Tahun Baru Imlek 2023 Lengkap Cara Unduh, Pasang Foto dengan Bingkai Terbaikmu

Memasuki pergantian tahun baru Imlek, kunjungan kian ramai. Asap pembakaran dupa mulai mengepul di dalam Klenteng. Ini salah satu diharapkan oleh William.

Dia berharap, umat yang hadir bisa lebih banyak mengingat telah dicabutnya PPKM. Sehingga umat senior yang rawan terserang penyakit, tetap bisa berdoa langsung di Klenteng.

"Jadi kami berekspektasi umat yang beribadah lebih banyak dari pada tahun sebelumnya. Biarpun tidak ada pembatasan, tetapi kita memasang (imbauan) prokes agar tetap memakai masker," tandasnya. (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved