Berita Internasional Terkini

Rusia Kirim Badai Rudal dan Drone ke Ukraina, Usai jerman dan Amerika Resmi Bantu Tank Canggih

Simak informasi seputar perang Rusia vs Ukraina. Rusia kirim badai rudal dan drone ke Ukraina. Usai Jerman dan Amerika resmi bantu tank canggih.

ANATOLII STEPANOV / AFP
Ilustrasi - Simak informasi seputar perang Rusia vs Ukraina. Rusia kirim badai rudal dan drone ke Ukraina. Usai Jerman dan Amerika resmi bantu tank canggih. 

Pesawat tak berawak yang meledak sendiri menyapu semalam sebelum serangan rudal, dalam apa yang dikatakan juru bicara Pasukan Pertahanan Selatan Ukraina tampaknya merupakan upaya Rusia untuk membanjiri atau mengganggu pertahanan udara Ukraina.

Baca juga: Presiden Ukraina Dituding Rusia Penganut Ajaran Setan, Bukan Tanpa Alasan

Saat sirene serangan udara bergema di seluruh negeri, warga sipil dilaporkan langsung berlarian ke stasiun kereta bawah tanah, tempat parkir bawah tanah, dan ruang bawah tanah untuk mencari perlindungan.

Serangan itu adalah rentetan senjata Rusia pertama di seluruh negeri sejak 14 Januari.

Rusia melakukan serangan besar-besaran pada pembangkit listrik Ukraina dan infrastruktur lainnya sejak awal Oktober, bagian dari strategi untuk mencoba menghambat pasukan Ukraina dan membuat warga sipil dalam penderitaan dingin dan gelap musim dingin ini, sebelum apa yang diprediksi oleh banyak ahli bisa menjadi serangan musim semi dari pasukan Rusia.

Menteri Energi Ukraina Herman Halushchenko mengatakan fasilitas energi kembali menjadi sasaran pasukan Rusia yang "berusaha menyebabkan kegagalan sistemik dalam sistem energi Ukraina."

Dia mengakui beberapa fasilitas energi terkena hantaman rudal Rusia, mengakibatkan pemadaman darurat, dan tim perbaikan bekerja untuk memulihkan pasokan listrik secepat mungkin.

Maksym Marchenko, gubernur wilayah Odesa Ukraina selatan, mengatakan fasilitas infrastruktur energi rusak di wilayahnya dan beberapa wilayah lainnya, menyebabkan "masalah signifikan pasokan listrik."

Pemerintah daerah di wilayah terdekat Kherson, di mana pasukan Ukraina merebut kembali ibu kota daerah itu pada November, mengatakan penembakan Rusia menewaskan dua orang dan melukai lima lainnya selama beberapa hari terakhir.

Serangan itu terjadi sehari setelah Jerman mengatakan akan memasok 14 tank tempur Leopard 2 berteknologi tinggi ke Ukraina dan mengizinkan negara-negara Eropa lainnya untuk mengirim hingga 88 tank tambahan.

Baca juga: Alur Pendaftaran Beasiswa Pemerintah Rusia 2023, Berikut Cara Daftar, Syarat dan Kuota S1 hingga S3

AS menyatakan berencana mengirimkan 31 tank Abrams M1 ke pasukan Ukraina.

Bersama dengan Jerman dan AS, Inggris, Polandia, Belanda, dan Swedia termasuk di antara negara-negara yang mengirim atau mengumumkan rencana memasok ratusan tank dan kendaraan lapis baja berat untuk membentengi Ukraina saat memasuki fase baru perangm, mencoba untuk menembus garis pertahanan Rusia.

Konflik sebagian besar menemui jalan buntu dalam beberapa bulan terakhir, meskipun pasukan Ukraina hari Rabu mengakui penarikan mundur tentara dari kota Soledar di Donetsk, yang telah terlibat dalam perang sejak separatis yang didukung Rusia merebut sebagian besar wilayah Donbas yang lebih luas pada tahun 2014.

Gian Gentile, seorang veteran Angkatan Darat AS dan sejarawan senior Rand Corporation mengatakan, M1 Abrams dan tank Leopard akan memberi Ukraina sebuah “kekuatan pemukul lapis baja mekanis.”

Menteri Pertahanan Jerman Boris Pistorius mengatakan awak Ukraina akan memulai pelatihan mereka di Jerman dalam beberapa hari mendatang dengan kendaraan tempur lapis baja Marder buatan Jerman, sementara pelatihan tank Leopard 2 yang lebih berat akan dimulai "sebentar lagi".

“Bagaimanapun, tank Leopard baru akan siap tempur di Ukraina pada akhir Maret, awal April,” tambahnya. "Saya tidak bisa mengatakan hari yang tepat." (*)

Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved