Ibu Kota Negara

Geliat Pembangunan IKN Nusantara Berdampak pada Teluk Balikpapan

Ia memprediksi, dengan adanya kegiatan pembangunan IKN yang tentunya membutuhkan transportasi dan jalur laut untuk bongkar muat

Penulis: Ardiana | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO/ARY NINDITA
Ia memprediksi, dengan adanya kegiatan pembangunan IKN yang tentunya membutuhkan transportasi dan jalur laut untuk bongkar muat 

TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Pembangunan Ibukota Negara (IKN) di Kabupaten Penajam Paser Utara, Provinsi Kalimantan Timur, saat ini terus menggeliat.

Hal ini dibuktikan dengan adanya beberapa kapal logistik yang secara masif terus mengirimkan material dan kebutuhan lainnya untuk pembangunan tersebut.

Hal ini disampaikan langsung oleh Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas I Balikpapan, M. Takwim Masuku.

Ia memprediksi, dengan adanya kegiatan pembangunan IKN yang tentunya membutuhkan transportasi dan jalur laut untuk bongkar muat kebutuhan logistik, lalu lintas kapal akan meningkat hingga 30 persen.

Baca juga: Koridor Satwa Perlu Ada pada Bagian Tol IKN Nusantara

"Prediksi kami pada tahun 2023 ini, dengan adanya kegiatan secara masif untuk logistik IKN, kami prediksi akan terjadi peningkatan traffic kapal antara 20 sampai 30 persen," ujarnya pada Webinar Forum Dialog HIPMI terkait Potensi Layanan Logistik dan Kepelabuhan di Wilayah IKN, yang dilakukan secara Virtual, Selasa (31/1/2023).

Dengan begitu, imbuhnya, teluk Balikpapan akan semakin padat. Sehingga diperlukan langkah antisipasi untuk menjamin kelancaran lalu lintas di kawasan Teluk Balikpapan. Terlebih jaminan kelancaran lalu lintas logistik pembangunan IKN.

"Kita ketahui, bahwa memang untuk kontruksi IKN, kebutuhan jalur transportasi laut sangat tinggi," ujarnya.

Karena memang hampir sebagian besar material masuk untuk pembangunan IKN adalah dari luar Kalimantan.

Baca juga: Lapangan Usaha Konstruksi di Kaltim Tumbuh Positif Seiring Adanya IKN Nusantara

"Kalaupun ada (daerah Kalimantan), itupun sangat sedikit," jelasnya.

Takwim membeberkan, hingga saat ini beberapa pihak, termasuk Kementrian Perhubungan Laut, sudah mengambil skema untuk pemanfaatan garis pantai di beberapa kawasan yang terdekat dengan lokasi pembangunan IKN.

Terdapat 7 pemanfaatan garis pantai yang telah mendapatkan izin untuk digunakan sebagai alternatif distribusi logistik.

Menurut Takwim, jalur garis pantai menjadi alternatif untuk sampai ke lokasi terdekat di IKN. Hal ini dikarenakan Jembatan Pulau Balang yang tak memungkinkan untuk dilewati kapal kargo.

"Kita sudah terhalang oleh Jembatan Pulau Balang yang tingginya hanya berkisar 28 meter," tuturnya.

Sehingga tidak dimungkinkan kapal kargo untuk bisa sampai ke dalam. Untuk itu, yang paling mungkin adalah menggunakan kapal.

"Seperti LCT dengan muatan untuk bisa leluasa masuk sampai ke lokasi yang paling dekat IKN,"terangnya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved