Mata Lokal Memilih

Gerindra Janji Lanjutkan Pembangunan IKN Nusantara Jika Prabowo Terpilih sebagai Presiden

Gerindra janji lanjutkan pembangunan IKN Nusantara di Kaltim jika Prabowo terpilih sebagai Presiden di Pemilihan Presiden 2024 mendatang.

Editor: Amalia Husnul A
Instagram prabowo
Prabowo Subianto. Gerindra janji lanjutkan pembangunan IKN Nusantara di Kaltim jika Prabowo terpilih sebagai Presiden di Pemilihan Presiden 2024 mendatang. 

TRIBUNKALTIM.CO - Partai Gerindra memastikan Prabowo Subianto bakal melanjutkan pembangunan IKN Nusantara di Kalimantan Timur (Kaltim) bila terpilih sebagai Presiden di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024

Pernyataan ini disampaikan Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani di hadapan kader Gerindra di Kota Palangkaraya, Kalimantan Tengah (Kalteng), saat memulai rangkaian hari ulang tahun (HUT) ke-15 Gerindra.

Selain dukungan untuk melanjutkan pembangunan IKN Nusantara, Sekjen Gerindra ini juga menyebut menjadikan Kalteng sebagai basis dukungan capres Prabowo.

Kamis (2/2/2023) dalam keterangannya, Ahmad Muzani mengatakan"Apabila Prabowo diberikan kesempatan untuk memimpin Indonesia pada 2024, maka kebijakan pembangunan akan dilanjutkan, termasuk Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara." 

Ahmad Muzani mengatakan, meskipun IKN Nusantara dibangun di Kalimantan Timur, itu adalah cita-cita lama yang telah menjadi wacana Presiden pertama RI Soekarno atau Bung Karno.

"Pahlawan nasional kita Tjlik Riwut pernah menyampaikan ide untuk memindahkan ibu kota kepada Bung Karno ke Kalimantan," jelasnya.

"Dan Bung Karno setuju. Tapi karena kondisi dinamika politik ketika itu tidak memungkinkan, sehingga pembahasan tidak berlanjut.

Tapi artinya apa? Bahwa masa depan Indonesia ada di bumi Kalimantan," katanya seperti dikutip TribunKaltim.co dari kompas.com. 

Baca juga: Gerindra dan PKB Makin Mesra, Bukan Omong Kosong, Prabowo - Cak Imin Makin Serius Tatap Pilpres 2024

Oleh karena itu, Muzani menegaskan kepada semua kader Gerindra untuk menjadikan Kalimantan Tengah sebagai basis dukungan kepada Prabowo sebagai capres.

Muzani melanjutkan, tujuan Gerindra ingin menjadikan Prabowo presiden adalah untuk melaksanakan amanat Pasal 33 UUD 1945.

"Apakah rakyat kita sudah menikmati kekayaan itu? Itu sebabnya Gerindra ingin Prabowo presiden 2024.

Karena tujuan kekuasaan yang hendak kami raih nanti hanya satu maksudnya, membuat rakyat Indonesia tersenyum menatap masa depannya," tegas Ketua Fraksi Gerindra DPR ini.

Dengan menjadikan Prabowo presiden, ia menambahkan, Gerindra berharap agar kekayaan yang ada di seluruh Indonesia dapat dikelola semaksimal mungkin untuk kemakmuran rakyat Indonesia.

"Karena itulah Bung Karno pernah berkata, aku tinggalkan kelayaan Indonesia untuk membuat iri dunia, dan kekayaan itu harus orang Indonesia sendiri yang mengelola," jelas Muzani.

Gerindra Singgung Perjanjian Pilgub DKI 

Partai Gerindra dinilai tengah melancarkan "serangan" politik pada Anies Baswedan menjelang Pemilu 2024 dengan mengungkit janji Anies kepada Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dalam Pemilihan Gubernur (Pilgub) DKI Jakarta 2017.

Baca juga: Momen Anies Baswedan Membisu Saat Ditanya Kontrak Politik dengan Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno

“Cara ini digunakan untuk memperlihatkan ke publik tentang komitmen Anies yang memang susah dipegang janjinya,” tutur Direktur Lembaga Kajian Politik Nusakom Pratama Ari Junaedi kepada Kompas.com, Rabu (1/2/2023).

Ia menduga, upaya tersebut dilancarkan untuk memengaruhi persepsi publik kepada Anies.

Sebab, mantan Gubernur DKI Jakarta itu telah mendapatkan tiket untuk melaju dalam kontestasi Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

“Politik penuh dengan drama, dan kali ini semua aktornya saling memperlihatkan lakon-lakon terbaiknya, agar bisa memikat atau memengaruhi persepsi publik,” ujar dia.

Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Sandiaga Uno, menurut dia, juga ingin menyampaikan pesan kepada Anies bahwa politik tak lepas dari upaya saling menyandera.

“Proses politik pada dasarnya saling menyandera untuk kepentingan sesaat,” kata Ari.

Di sisi lain, Gerindra membuat perjanjian politik dengan Anies karena mengetahui bahwa dalam politik janji-janji kerap tak ditepati.

Salah satunya, perjanjian Batu Tulis yang disebut terjadi antara Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri dan Prabowo pada Pilpres 2009.

“Toh nyatanya (perjanjian) itu tidak memiliki kekuatan yang mengikat,” ujar dia.

Sandi menyampaikan, Anies telah menandatangani perjanjian dengannya dan Prabowo jelang Pilgub DKI 2017.

Namun, ia enggan mengungkapkan isi perjanjian tersebut.

Sikap serupa disampaikan oleh Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad.

“Tetapi isinya apa, ya kita enggak mau buka karena itu bukan konsumsi publik. Jadi kalau yang mau bertanya-tanya ya boleh, nanti masuk Gerindra dulu tapi,” kata Dasco saat ditemui di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (31/1/2023).

Baca juga: Prabowo Subianto Dapat Endorsment Pilpres 2024 dari Jokowi? Gerindra Bangga Bosnya Sopiri Presiden

(*)

Update Mata Lokal Memilih

Berita Gerindra

Berita Prabowo

 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved