Kesehatan

Mengenal Sandwich Generation, Terkait Nunung Srimulat yang Menanggung Biaya Ekonomi Keluarga Besar

Komedian jebolan Srimulat itu harus menanggung kebutuhan ekonomi keluarga besarnya termasuk anak-anak, saudara dan keponakan

Editor: Budi Susilo
Kolase Kompas.com/Tribunkaltim.co
Komedian jebolan Srimulat itu harus menanggung kebutuhan ekonomi keluarga besarnya termasuk anak-anak, saudara dan keponakan. 

TRIBUNKALTIM.CO - Belakangan ini, warganet ramai membahas soal sosok perempuan bernama Nunung yang dicap sebagai personal sandwich generation.

Nunung dikenal sebagai komedian yang tampil diberbagai event, termasuk di layar kaca televisi. 

Dahulu Nunung sering beraksi dalam grup lawak ternama di Indonesia, Srimulat

Kali ini Nunung menuai simpati publik setelah pengakuan harus membiayai 50 anggota keluarganya.

Baca juga: Khawatirkan Anak dan Cucu, Pilu Nunung Kala Tahu Dirinya Idap Kanker Payudara

Komedian jebolan Srimulat itu harus menanggung kebutuhan ekonomi keluarga besarnya termasuk anak-anak, saudara dan keponakan.

Meski kerap merasa stres, lelah sekaligus sedih, ia juga masih mencemaskan nasib keluarganya yang belum mapan jika ia tiada.

Perjuangan Nunung sontak langsung jadi perhatian netizen, yang menyebutnya sebagai kasus ekstrem sandwich generation.

Ada yang beranggapan, hal ini pula yang memicu kanker payudara yang diderita pelawak wanita ini. Derita Nunung yang jadi gambaran beban mental sandwich generation.

Baca juga: Tangis Nunung Pecah Saat Tahu Idap Kanker Payudara, Khawatirkan Anak Cucu: Saya Tulang Punggung

Sandwich generation adalah istilah untuk orang yang harus bekerja di usia produktif tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan dirinya sendiri namun orang lain.

Digunakan istilah sandwich karena golongan tersebut terjebak di antara kebutuhan ekonomi antargenerasi keluarganya seperti anak, orangtua, hingga mertua.

Psikolog keluarga, Lucia Peppy Novianti, M. Psi mengatakan kondisi sandwich generation memang tidak mudah dihadapi.

"Untuk merespon situasi ini, langkah penting utama adalah menakar diri dalam konteks ini," jelasnya, kepada Kompas.com.

Menurutnya, kita, yang menjadi sandwich generation, perlu mengenali situasi sesungguhnya termasuk tuntutan apa saja yang dibebankan.

Baca juga: Pemilu 2024 Dinilai jadi Vitamin Baru Bagi Pemulihan Ekonomi Indonesia

Lalu lanjutkan dengan mengidentifikasi apa yang diinginkan, kemampuan diri dan batasan diri secara tertulis sehingga lebih jelas.

"Dan hal penting pula dalam melakukan ini adalah sikap jujur pada diri sendiri. Pisahkan antara pendapat atau perasaan terkait orang-orang yang ada dalam bahasan sandwich generation," pesan Lucia.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved