Berita Internasional Terkini

Kisah Pilu Mesut Hancer, Genggam Tangan Putrinya yang Tertimbun Runtuhan Gempa Turki

Baca kisah pili seorang ayah, yang setia genggam tangan anaknya yang tertimbun reruntuhan gempa di Turki.

Editor: Heriani AM
AFP/Adem Altan via Tribunnews.com
Potret pilu seorang ayah, Mesut Hancer, genggam tangan putrinya yang tertimbun reruntuhan gempa Turki. 

Jadi, Mesut hanya bisa duduk di samping putrinya sambil menggenggam tangannya.

Seola-olah, itu menjadi penghiburan terakhir Mesut di saat-saat terakhir putrinya.

Pilu nasib Mesut Hancer, putrinya dipastikan meninggal pagi itu.

Di media sosial, beredar foto momen kebersamaan Mesut dengan putrinya saat kecil.

Baca juga: Viral Bocah Perempuan Lindungi Adiknya dari Reruntuhan Akibat Gempa Turki-Suriah, Kondisinya Kini

Ayah dan anak tersenyum, seperti tak menduga bahwa gempa akan membuat mereka berpisah, selamanya tak akan bertemu lagi.

Momen memilukan lainnya yakni seorang gadis Suriah berusia sekitar 7 tahun terjebak di antara reruntuhan bersama adik laki-lakinya.

Keduanya tertimpa lembengan beton dan tak bisa menggerakkan kaki mereka.

Dalam situasi yang menakutkan itu, gadis tersebut menggunakan tubuhnya untuk melindungi saudaranya.

Sekitar pukul 5 sore waktu setempat, tim penyelamat kemudian datang untuk menyelamatkan mereka.

Mesut Hancer memegang tangan putrinya yang berusia 15 tahun, Irmak, yang meninggal dalam gempa bumi di Kahramanmaras, dekat pusat gempa, sehari setelah gempa berkekuatan 7,8 melanda tenggara negara itu, pada 7 Februari 2023. - Tim penyelamat di Turki dan Suriah menghadapi cuaca dingin, gempa susulan, dan bangunan yang runtuh, saat mereka menggali korban selamat yang terkubur oleh gempa bumi yang menewaskan lebih dari 11.000 orang. Beberapa kehancuran terparah terjadi di dekat pusat gempa antara Kahramanmaras dan Gaziantep, sebuah kota berpenduduk dua juta jiwa di mana seluruh blok sekarang menjadi reruntuhan di bawah salju yang menumpuk. (Photo by Adem ALTAN / AFP)
Mesut Hancer memegang tangan putrinya yang berusia 15 tahun, Irmak, yang meninggal dalam gempa bumi di Kahramanmaras, dekat pusat gempa, sehari setelah gempa berkekuatan 7,8 melanda tenggara negara itu, pada 7 Februari 2023. - Tim penyelamat di Turki dan Suriah menghadapi cuaca dingin, gempa susulan, dan bangunan yang runtuh, saat mereka menggali korban selamat yang terkubur oleh gempa bumi yang menewaskan lebih dari 11.000 orang. Beberapa kehancuran terparah terjadi di dekat pusat gempa antara Kahramanmaras dan Gaziantep, sebuah kota berpenduduk dua juta jiwa di mana seluruh blok sekarang menjadi reruntuhan di bawah salju yang menumpuk. (Photo by Adem ALTAN / AFP) (AFP/ADEM ALTAN)

Hingga artikel ini terbit, dilaporkan lebih dari 20 ribu orang tewas dalam gempa bumi di Turki dan Suriah.

Petugas penyelamat masih berpacu dengan waktu untuk menemukan orang-orang yang terjebak di bawah reruntuhan.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperingatkan jumlah kematian kemungkinan akan bertambah, mengingat dampak gempa dahsyat tersebut.

Presiden Turki, Recep Erdogan, mengumumkan tujuh hari berkabung nasional untuk mengenang para korban gempa.

Dia juga mengumuman keadaan darurat selama tiga bulan utuk 10 provinsi yang terkena dampak gempa bumi yang parah.

(*)

Berita Internasional Terkini lainnya

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved