Berita Nasional Terkini

Lukas Enembe Tak Terima Dituding Sponsor Dana Gerakan KKB Papua: NKRI Harga Mati

Tengok eks Gubernur Papua, Lukas Enembe tak terima disebut sponsor dana gerakan KKB Papua. Lukas Enembe menyebut NKRI harga mati.

(KOMPAS.COM/DHIAS SUWANDI)
Lukas Enembe - Tengok eks Gubernur Papua, Lukas Enembe tak terima disebut sponsor dana gerakan KKB Papua. Lukas Enembe menyebut NKRI harga mati. 

TRIBUNKALTIM.CO - Simak informasi seputar Kelompok Kriminal Bersenjata alias KKB Papua terkini.

Tengok eks Gubernur Papua, Lukas Enembe tak terima disebut sponsor dana gerakan KKB Papua.

Ya, Lukas Enembe menyebut NKRI harga mati.

Hal itu Lukas Enembe sampaikan di gedung Merah Putih KPK.

Lukas Enembe Gubernur nonaktif Papua kini menanggapi adanya dugaan yang menyebutnya sebagai penyuplai anggaran untuk KKB Papua.

Sebelumnya, Lukas Enembe disebut menerima suap lantaran untuk membantu pembiayaan KKB Papua yang sudah lama bikin resah.

Lukas Enembe ditetapkan tersangka dalam kasus dugaan suap dan gratifikasi proyek yang bersumber dari APBD Papua. 

Selengkapnya ada dalam artikel ini.

Baca juga: Viral Ancaman KKB Papua di Tahun 2023, Panglima OPM Damianus Magai Yogi Pastikan Teror Berlanjut

Lukas Enembe memberikan jawaban tegas terkait isu yang menyebut adanya aliran dana kepada KKB Papua atau OPM.

Lukas Enembe dengan tegas membantahnya.

Bahkan Lukas mengaku baginya NKRI adalah harga mati.

“Enggak ada,” kata Lukas saat ditemui awak media di Gedung Merah Putih KPK, Jumat (10/2/2023).

Seperti dilansir dari Kompas.com dalam artikel 'Lukas Enembe Bantah Alirkan Dana ke OPM'.

“Hubungan apa?” lanjut Lukas.

Baca juga: Wapres Minta Panglima TNI Tindak Tegas KKB Papua, Mampukah Yudo Margono Berantas Separatis dan KKB?

 Politikus Partai Demokrat itu juga mengaku tidak memiliki hubungan dengan warga negara Indonesia (WNI) yang ditangkap di Filipina karena kasus jual beli senjata api ilegal, Anton Gobay.

Berdasarkan informasi dari Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Manila, Anton Gobay mengaku bahwa senjata ilegal yang dibeli di Filipina dikirim ke Papua.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved