Ibu Kota Negara
Perekonomian Kaltim Tumbuh Didorong Berlanjutnya Pembangunan IKN Nusantara
Selain sektor pertambangan batubara rupanya perekonomian Kalimantan Timur tumbuh juga didorong karena terus berlanjutnya pembangunan di IKN Nusantara.
Penulis: Mohammad Fairoussaniy | Editor: Aris
TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Selain sektor pertambangan batubara rupanya perekonomian Kalimantan Timur tumbuh juga didorong karena terus berlanjutnya pembangunan di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.
Kepala Bank Indonesia Perwakilan Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) Ricky P Gozali mengungkapka, beberapa proyek fisik di kawasan IKN Nusantara, turut mendorong laju pertumbuhan ekonomi di Kaltim.
Kinerja investasi pun, turut tercatat tumbuh positif sebesar 8,32 persen (yoy).
Lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya yang tumbuh 5,90 persen (yoy).
"Pertumbuhan yang signifikan tersebut terjadi seiring dengan terus berlanjutnya pembangunan infrastruktur Ibu Kota Nusantara (IKN)," sebutnya, Minggu (12/3/2023).
Baca juga: Bupati Hamdam Sebut RPD Bisa Sejalan Misi PPU Jadi Serambi IKN Nusantara
Keberlanjutan proyek di IKN juga diproyeksi meningkat pada triwulan I 2023 meski cenderung melambat dibanding triwulan IV 2022.
"Seperti masifnya pembangunan konstruksi IKN juga turut berpengaruh dengan kegiatan ekonomi di daerah," terang Ricky.
Sementara itu, melihat berdasarkan lapangan usaha (LU), capaian peningkatan ekonomi Kaltim triwulan IV 2022 bersumber dari hampir seluruh sektor utama.
Pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) tertinggi berasal dari LU Transportasi dan Pergudangan yang tumbuh sebesar 14,40 persen (yoy).
Baca juga: Warga yang Lahannya Masuk Kawasan IKN Nusantara Kecewa, Ganti Rugi tak Cukup untuk Beli Lahan Baru
Peningkatan tersebut terjadi seiring dengan peningkatan mobilitas masyarakat saat Hari Besar Keagamaan dan Nasional (HBKN) Natal dan Tahun Baru (Nataru).
"LU pertambangan dan penggalian yang memiliki pangsa sebesar 54,53 persen dari total PDRB Kaltim sekaligus menjadi lapangan usaha utama penopang perekonomian Provinsi Kaltim juga tumbuh sebesar 5,74 persen (yoy), lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya yang tumbuh sebesar 3,63 persen (yoy)," jelas Ricky.
Pertumbuhan pada sektor batubara ini terlihat seiring dengan pengejaran target produksi batubara oleh korporasi, lalu tren pengaruh harga batubara acuan (HBA) yang masih tinggi di pasaran.
"Peningkatan permintaan batubara didorong oleh perkembangan kondisi geopolitik (perang Rusia-Ukraina) dan perluasan pasar," ujar Ricky.
Baca juga: Tayang Maret Mendatang, Simak Sinopsis Drama Korea Terbaru Park Ha Kyungs Journey
Dari sisi pengeluaran, seluruh komponen mengalami pertumbuhan positif kecuali kinerja impor.
Kinerja ekspor Kaltim tumbuh 5,25 persen (yoy), meningkat dari triwulan sebelumnya yang tumbuh sebesar 4,40 persen (yoy).
Peningkatan sejalan dengan kondisi neraca perdagangan Kaltim yang mengalami surplus 30,63 miliar US Dollar sepanjang tahun 2022.
"Hal ini tumbuh sebesar 47,03 persen, serta ekspor non migas yang meningkat signifikan sebesar 49,22 persen," tandas Ricky. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.