Breaking News

Kunci Jawaban

Terbaru 2023! Terjawab Siapa yang Menemukan Vaksin Rabies, Terkuak Kisah Bocah Digigit Anjing Gila

Terjawab sudah siapa yang menemukan vaksin rabies sebenarnya, berawal dari kisah seorang bocah digigt anjing gila.

Editor: Doan Pardede
TRIBUNKALTIM.CO/ISMAIL USMAN
Vaksinasi hewan yang digelar DKP3 Bontang dalam rangka peringatan World Rabies Day atau Hari Rabies Sedunia, Selasa (28/9/2021). Terjawab sudah siapa yang menemukan vaksin rabies sebenarnya, berawal dari kisah seorang bocah digigt anjing gila. 

Selama pengujian, Pasteur menyuruh muridnya untuk menyuntik unggas yang berbeda pada waktu tertentu, dan meninggalkan sementara penelitiannya.

Setelah itu, sejumlah patogen kolera secara tidak sengaja dibiarkan mengering.

Baca juga: Bontang Masuk Daerah Tertular Rabies, Cakupan Vaksin terhadap Hewan Masih 20 Persen

Mengejutkannya adalah, para muridnya menemukan, bahwa ayam yang diberi patogen yang telah rusak itu justru tidak terkena kolera.

Penasaran, saat Pasteur kembali, dia menyuntikkan ayam-ayam yang sehat dengan sejumlah patogen kolera baru.

Beberapa hari kemudian, Pasteur mengamati bahwa ayam yang diberi patogen 'tidak berguna' tidak menunjukkan tanda-tanda terinfeksi.

Bakteri yang dilemahkan di laboratorium lalu disuntikkan ke ayam sehat membantu sistem kekebalan pada ayam mengenali bakteri saat terjadi infeksi tanpa membuatnya terkena penyakit.

Walau teknik melemahkan mikroorganisme penyebab penyakit untuk membentuk kekebalan sudah cukup terkenal pada waktu itu, tetapi Pasteur merupakan yang pertama melakukan prosesnya.

Hingga kemudian, metode ini pun diikuti oleh para ahli virus di seluruh dunia.

Penelitian vaksin rabies

Setelah berhasil dengan temuannya, pada tahun 1882, Louis Pasteur beralih pada permasalahan penyakit rabies dengan penelitian tentang vaksin rabies.

Virus rabies dapat menyebar dari kontak dengan cairan tubuh korban yang terinfeksi, termasuk air liur hewan yang sudah terinfeksi.

Seperti yang telah diketahui, gigitan hewan rabies sangat berbahaya dan seringkali berakibat fatal.

Didasari pemikiran tersebut, Pasteur memeriksa air liur dan jaringan hewan rabies, namun tidak dapat menemukan mikroorganisme yang menyebabkan penyakit.

Baca juga: Jelang Hari Rabies Sedunia, Disbunak Paser Siapkan 2.050 Dosis Vaksin Gratis untuk Hewan Piaraan

Pasteur membutuhkan bahan eksperimen yang telah terkontaminasi.

Maka, dia meminta beberapa orang untuk memberinya seekor anjing gila.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved