Berita Paser Terkini

Paser Kekurangan Tenaga Penyuluh KB, tak Bisa Bina Secara Menyeluruh

Akibat kekurangan tenaga penyuluh Kelurga Berencana (KB), sehingga Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Paser tak bisa lakukan pembinaan

Penulis: Syaifullah Ibrahim | Editor: Budi Susilo
TribunKaltim.co/Syaifullah Ibrahim
Kepala Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A) Kabupaten Paser, Amir Faisol, menegaskan, Pemkab Paser juga telah mengusulkan penambahan penyuluh KB ke pemerintah pusat, namun sampai saat ini belum terealisasi. TRIBUNKALTIM.CO/SYAIFULLAH IBRAHIM 

TRIBUNKALTIM.CO, TANA PASER - Akibat kekurangan tenaga penyuluh Kelurga Berencana (KB), sehingga Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Paser tak bisa lakukan pembinaan secara menyeluruh di 139 desa dan 5 kelurahan di Kabupaten Paser, Kalimantan Timur

Sampai saat ini, tenaga penyuluh KB baru memiliki 5 tenaga pada 10 kecamatan yang ada di Kabupaten Paser, Jumat (17/2/2023).

Demikian dipaparkan oleh Kepala Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A) Kabupaten Paser, Amir Faisol kepada TribunKaltim.co.

Dia menjelaskan, idealnya 1 orang menangani 4 sampai 5 desa.

Baca juga: DP3AP2KB di Kutai Barat Kekurangan Tenaga Penyuluh Keluarga Berencana

"Itu yang menjadi salah satu kendala kita, kelima penyuluh KB merupakan pegawai pemerintah pusat atau pegawai BKKBN.

Pemkab Paser juga telah mengusulkan penambahan penyuluh KB ke pemerintah pusat, namun sampai saat ini belum terealisasi.

Sebenarnya, kata Amir, ada solusi untuk mengurai masalah tersebut yaitu pengalihan status tenaga honorer menjadi tenaga penyuluh KB.

"Namun sayangnya, tidak ada tenaga honorer yang berstatus penyuluh KB," bebernya.

Pihaknya juga telah membicarakan hal tersebut kepada Badan Kepegawaian Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Paser.

Dengan harapan, tenaga kesehatan di Dinas Kesehatan (Dinkes) Paser bisa dialihkan menjadi penyuluh KB.

Baca juga: Lampaui Target, Capain Program Akseptor Keluarga Berencana di Balikpapan Hingga 134 Persen

"Syaratnya, mereka terlebih dahulu harus menjadi pegawai DP2KBP3A. Setelah itu baru pengusulan alih statusnya menjadi pegawai BKKBN bisa dilakukan," tambah Amir.

Saat ini, di Paser sudah terbentuk 21 kampung keluarga berkualitas atau yang dulu dikenal dengan kampung KB.

ILUSTRASI Tenaga medis persalinan untuk ibu hamil dan tim penyuluh KB atau Keluarga Berencana.
ILUSTRASI Tenaga medis persalinan untuk ibu hamil dan tim penyuluh KB atau Keluarga Berencana. (TRIBUNKALTIM.CO/BUDI SUSILO)

"Salah satunya kampung Olung di Kecamatan Long Ikis, yang pernah meraih juara harapan dua mewakili Kaltim pada lomba kampung KB yang digelar Juni 2021 lalu," tambahnya.

Amir berharap, pembinaan kampung KB di desa lain bisa mencontoh kampung Olung, dikarenakan program KB berkaitan dengan program penanganan stunting.

"Karena keikutsertaan masyarakat dalam program KB, juga mencegah terjadinya stunting," tutupnya. (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved