Berita Nasional Terkini
Kasus Subang Kini Dibandingkan dengan Pembunuhan Brigadir J, Mungkinkah Muncul Justice Collaborator?
Kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang atau dikenal dengan kasus Subang kini dibanding-bandingkan dengan pembunuhan Brigadir J.
Hal meringankan
Dalam putusannya, hakim mempertimbangkan sejumlah hal yang dinilai meringankan hukuman Richard.
Antara lain, Richard dianggap telah menyesali perbuatannya.
"Terdakwa menyesali perbuatannya dan berjanji tidak akan mengulangi lagi," kata hakim.
Hakim juga mempertimbangkan status Richard sebagai justice collaborator yang bekerja sama dengan penegak hukum untuk mengungkap perkara pembunuhan Yosua.
Selain itu, keluarga Yosua telah memaafkan Richard sejak awal kasus ini terungkap.
Sikap sopan selama di persidangan dan riwayat Richard yang belum pernah dihukum juga dipertimbangkan sebagai hal meringankan.
Usia Richard yang masih muda pun menjadi pertimbangan hakim.
"Diharapkan mampu memperbaiki perbuatannya kelak di kemudian hari," tutur hakim.
Namun demikian, hakim tetap mempertimbangkan hal memberatkan dari perbuatan Richard yang turut serta dalam pembunuhan berencana terhadap Yosua.
"Hal memberatkan; hubungan yang akrab dengan korban tidak dihargai terdakwa sehingga akhirnya korban Yosua meninggal dunia," tutur hakim.
Kesimpulan hakim
Menurut hakim, kasus pembunuhan Brigadir J sendiri dilatarbelakangi oleh pernyataan istri Sambo, Putri Candrawathi, yang mengaku dilecehkan oleh Yosua di Magelang, Jawa Tengah, Kamis (7/7/2022).
Pengakuan yang belum diketahui kebenarannya itu lantas membuat Sambo marah hingga menyusun strategi untuk membunuh Yosua.
Disebutkan bahwa mulanya, Sambo menyuruh Ricky Rizal atau Bripka RR menembak Yosua.
Namun, Ricky menolak sehingga Sambo beralih memerintahkan Richard Eliezer atau Bharada E.
Brigadir Yosua dieksekusi dengan cara ditembak 3-4 kali oleh Bharada E di rumah dinas Sambo di Kompleks Polri Duren Tiga, Jakarta Selatan, Jumat (8/7/2022).
Setelahnya, Sambo menembak kepala belakang Yosua hingga korban tewas.
Mantan perwira tinggi Polri itu lantas menembakkan pistol milik Yosua ke dinding-dinding rumah untuk menciptakan narasi tembak menembak antara Brigadir J dan Bharada E yang berujung pada tewasnya Yosua.
Apakah akan muncul JC di kasus Subang?
Sosok peluang munculnya Justice Collaborator di kasus Subang juga menjadi sorotan.
Jack Batubara, seorang YouTuber yang cukup sering mengulas kasus Subang membandingkan kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang dengan pembunuhan Brigadir J.
Dalam sebuah video yang diunggah di kanal YouTube-nya, Subang Hijau pada 16 Februari 2023, Jack Batubara mengaku tergiang dengan ucapan ibu Brigadir J, Rosti Simanjuntak.
"Saya masih terngiang ucapan ibu Brigadir J, Tuhan melalui Bharada E kasus ini bisa terungkap. Subang melalui siapakah? ntahlah. Semoga kasus Subang ini segera terungkap melalui siapa pun," katanya mengawali ulasannya
Selengkapnya bisa dilihat di SINI.
Misteri hilangnya spanduk di TKP kembali disorot
Misteri hilangnya spanduk dari lokasi tempat kejadian perkara (TKP) kasus Subang pada September 2022 lalu kembali disorot.
Ada yang menduga bahwa pihak yang mengambil spanduk adalah orang yang berkaitan dengan pembunuhan Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu.
"Banyak berkomentar, siapakah yang mengambil spanduk di lokasi tempat kejadian perkara tersebut, atau yang menurunkannya. Sampai saat ini belum diketahui siapa orang itu. Padahal Pak Yosef juga mengatakan, siapa orang yang mengambil atau menurunkan spanduk itu akan diselidiki sendiri oleh pak Yosef dan tim kuasa hukumnya," ujar Wahyu Seno, seorang YouTuber yang cukup sering mengulas kasus Subang dalam sebuah video yang diunggah di kanal YouTube-nya, Wahyu SENO pada 15 Februari 2023 lalu.
Wahyu Seno sendiri rupanya punya dugaan siapa yang mengambil atau menurunkan spanduk tersebut.
Bisa saja, kata Wahyu Seno, pihak yang menurunkan spanduk tersebut memang terlibat dengan terjadinya pembunuhan Tuti Suhartini.
Dugaan lainnya, yang mengambil spanduk tersebut adalah polisi atau orang-orang suruhan polisi.
Alasannya, kata Wahyu Seno, polisi malu karena kasus Subang tersebut tak kunjung bisa diungkap.
"Atau juga spanduk itu diturunkan oleh para anggota kepolisian daerah Subang Jawa Barat yang meminta seseorang karena malu 1 tahun lebih perkara ini belum juga bisa terungkap," kata Wahyu Seno.
Selengkapnya bisa dilihat di sini
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.