Berita Samarinda Terkini
PHRI Samarinda Respon Polemik Dugaan Siswi SMK Berhijab Tidak Bisa Praktek Kerja
Menurut PHRI Samarinda dan IHGMA Kaltim, polemik tersebut terjadi karena mis understanding atau salah paham
Penulis: Nevrianto | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Perhimpunan Hotel dan Restoran (PHRI) Kota Samarinda merespon polemik siswi sebuah SMK di Samarinda yang diduga terancam, tak bisa melaksanakan Pendidikan Sistem Ganda atau Praktek Kerja Lapangan (PKL) karena mengenakan hijab.
Menurut PHRI Samarinda dan IHGMA Kaltim, polemik tersebut terjadi karena mis understanding atau salah paham.
Di lingkungan atau di dalam hotel jika ada perbedaan tipe karakter itu sudah biasa.
malah bisa saja jadi lucu-lucuan tapi ketika di dunia kerja no way, harus profesionalismme harus menjaga kualitas kerja.
Baca juga: Menjelang Akhir Tahun 2021, PHRI Nilai Karantina Dongkrak Okupansi Hotel
"Soal pribadi tak boleh dibawa ke ranah dunia kerja. Kalau persoalan pribadi dibawa ke dunia kerja, khawatirnya mengurangi semangat," kata pengurus PHRI, Samarinda Budi Wahjono dan Ketua Indonesian Hotel General Manager Association (IHGMA) Kalimantan Timur.
Ketua IHGMA Kalimantan Timur berharap masyarakat berfikir positif saja, jangan sampai dipolitisir memanfaatkan.
"Info yang ada tentang polemik siswi yang hendak PSG di sebuah hotel tak sepenuhnya benar, praduga tak bersalah mesti dikedepankan supaya tak ada justifikasi," katanya saat bertemu TribunKaltim.co, Senin (20/2/2023).
Wakil Ketua Bidang Hukum dan Organisasi PHRI Kaltim, Abdul Rasyid mengungkapkan, polemik atau isu siswi SMK itu sangat sensitif.
Dunia industri punya aturan tersendiri, tapi dia menegaskan, dunia Praktek Kerja Lapangan (PKL) terikat dengan industri.
Baca juga: SMK Sinar Abadi Kutai Barat Kirim 32 Siswa Mengikuti Praktek Kerja Industri di Perusahaan
Jadi ada beberapa hotel yang boleh dan tidak boleh menggunakan hijab.
"Saya tidak ada mendapat laporan yang benar-benar menolak PSG atau PKL karena memakai hijab,” tutur Rasyid.
Kendati demikian, seandainya ada peraturan terbatas, maka tidak menghilangkan fungsi yang sebenarnya dari sebuah PKL di hotel. Pihaknya pun tak menolak.
Selama ini industri hotel dan restoran kerap melibatkan para siswi SMK. Kerja sama dengan sekolah cenderung sering dilakukan.
"Bahkan kalau sedang ramai, kami pihak hotel perlu tenaga kerja lebih dan meminta tolong ke adik-adik SMK. Jadi namanya tenaga honorer kasual dan kami upah,” tuturnya lagi.
Proses tersebut biasa berjalan baik dan cenderung ditingkatkan oleh pihak hotel. Jika selama ini PKL hanya terbatas di beberapa departemen, di masa sekarang ruang lingkupnya sudah lebih luas.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/kaltim/foto/bank/originals/Indonesian-hotel-general.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.