Berita Samarinda Terkini
PHRI Samarinda Respon Polemik Dugaan Siswi SMK Berhijab Tidak Bisa Praktek Kerja
Menurut PHRI Samarinda dan IHGMA Kaltim, polemik tersebut terjadi karena mis understanding atau salah paham
Penulis: Nevrianto | Editor: Budi Susilo
Mulai dari departemen accounting, engineering, hingga IT.
PHRI Samarinda mengharapkan, masing masing pihak mengevaluasi diri dan masyarakat harus cari berita yang benar.
"Pola kita membina, mendidik, mempertajam pemahaman, kita menghindari miss understanding serta menghargai tuan rumah hotel karena semua ini adalah dinamika," katanya.
Baca juga: Songsong Ibu Kota Negara, Rakercab BPC PHRI Balikpapan Bahas Program Kerja Tahun 2022
Adapun Kronologis kejadian bermula pada Selasa, 14 Februari 2023. Diinformasikan sekitar pukul 14.00 Wita, pihak hotel menerima surat permintaan untuk siswi SMK tersebut menjalankan PKL.
Kemudian, pihak hotel berkoordinasi dengan pihak HRD dan memutuskan akan segera memproses lebih lanjut lamaran PKL itu. Namun ternyata tidak ada proses lebih lanjut.
Belum ada tes dan sesi wawancara dengan siswi tersebut. Bahkan pihak hotel belum ada mengirimkan surat kembali ke sekolah yang menyatakan siswi tersebut diterima PKL atau tidak.
Sesuai niat waktu itu, siswi yang bersangkutan ingin PKL di posisi front liner. Sebenarnya hotel tetap menerima pekerja yang mengenakan hijab, namun hanya di beberapa bagian tertentu dan itu bukan di front liner. Hanya seperti posisi di kitchen dan back office yang diperkenankan.
Pihak hotel menyebut, sekolah sempat menanyakan apakah hotel yang dimaksud tempat PKL bisa menerima siswi PKL yang berhijab.
Hotel memang menjawab tidak bisa untuk beberapa departemen tertentu. Namun tetap bisa untuk beberapa departemen lainnya juga.
Pihak hotel menduga, bahasa penyampaian pihak sekolah ke siswi cukup membuat khawatir tidak bisa ikut PKL, sehingga berakhir menangis dan mengadu ke orangtuanya.
“Ada departemen yang tidak bisa berhijab seperti front liner, karena pertimbangan desain seragam. Sebab sudah disediakan dari sananya seragam untuk yang tak berhijab,” tambahnya.
Baca juga: PHRI Kaltim Akui Okupansi Hotel di Kalimantan Timur Meningkat, Ini Strategi Hotel Hadapi Tahun 2020
PHRI Kaltim dan IHGMA Kaltim serempak mengungkapkan agar masyarakat bisa berpikir positif dan memilah-milah dalam mengonsumsi berita.
Sehingga tidak ada pihak-pihak yang memanfaatkan kasus demikian.
Sebagai informasi, sebelumnya Tim Reaksi Cepat Perlindungan Perempuan dan Anak (TRC-PPA) Kaltim menerima informasi soal kasus tersebut. Ketua TRC-PPA Kaltim, Rina Zainun mengungkapkan, guru sang siswi menginformasikan ke orangtua bahwa untuk PKL di hotel, siswi harus membuka hijabnya.
Orangtua siswi kaget, jadi mereka minta sekolah untuk carikan hotel secara mandiri. Supaya anaknya tetap bisa melakukan PKL tanpa melepas hijab.
"Tapi sekolah tidak bisa karena PKL hanya bisa dilakukan di hotel yang sudah MoU dengan sekolah,” ungkapnya. (*)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/kaltim/foto/bank/originals/Indonesian-hotel-general.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.