Berita Internasional Terkini
Isyarat Mark Zuckerberg Bakal Pecat Massal hingga Fitur Langganan Berbayar Facebook dan Instagram
Meta Platforms Inc diam-diam berencana melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) putaran baru. Ribuan karyawan perusahaan
TRIBUNKALTIM.CO, CALIFORNIA - Kita semua tahu, Facebook adalah platform media sosial yang populer di Indonesia. Kabarnya, karyawan dari perusahaan ini akan dikurangi.
Yakni Induk perusahaan Facebook, Meta Platforms Inc berencana akan mengurangi karyawannya.
Apa yang menjadi penyebabnya, membuat keputusan untuk pemutusan hubungan kerja?
Meta Platforms Inc diam-diam berencana melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) putaran baru. Ribuan karyawan perusahaan dikabarkan bakal dipecat.
Baca juga: Modus Jual Mobil Lewat Facebook, Korban Asal Bulungan Tertipu Rp 2,8 Juta
Pemecatan massal ini terungkap setelah sang CEO Mark Zuckerberg, berulang kali mengisyaratkan rencana pemangkasan sejumlah karyawan lewat cuitan di akun Twitternya.
Zuckerberg tak menjelaskan berapa banyak jumlah karyawan yang akan terdampak PHK putaran baru ini.
Namun menurut informasi yang beredar reorganisasi perusahaan kali ini akan membuat jajaran pemimpin harus bekerja lebih ekstra lantaran mereka tak lagi memiliki bawahan.
Meta berencana merampingkan struktur perusahaan yang kemungkinan besar mendorong sejumlah pemimpin ke peranan tingkat rendah tanpa bawahan langsung.
"Meratakan lapisan manajemen tak terkecuali peran CEO Meta Mark Zuckerberg.” ungkap seseorang yang mengetahui masalah ini.
Baca juga: 15 Kata-kata Penyejuk Hati di Bulan Rajab, Bisa jadi Status WhatsApp, Facebook dan Instagram
Imbas dari PHK kali ini, Meta dikabarkan turut memangkas pendanaan sejumlah proyek yang tengah digarap anak induk Meta Inc.
Langkah ini diambil guna menekan pembengkakan pengeluaran di tengah krisis yang dialami perusahaan.
Sebelum rumor PHK menghantui para karyawan Meta, induk Facebook ini sempat menunda penyelesaian anggaran beberapa tim bisnis untuk periode 2023, yang seharusnya rampung dirilis pada awal bulan ini.
Penundaan ini lantas memicu indikasi akan adanya pemangkasan karyawan lanjutan, setelah di tahun 2022 kemarin perusahaan media sosial itu melakukan PHK terhadap 13 persen tenaga kerjanya atau lebih dari 11.000 karyawan.
Baca juga: Penyuluh Pertanian di Kutai Barat Belajar soal Facebook, YouTube dan Edit Video
Meski PHK besar tersebut berpotensi menambah daftar pengangguran di AS, akan tetapi langkah itu harus diambil Meta agar perusahaan dapat menghemat pengeluaran semasa krisis.
Mengingat di tahun sebelumnya pendapatan Meta dilaporkan anjlok akibat terpukulnya bisnis penjualan iklan Meta, hingga saham perusahaan susut sebanyak 70 persen selama tahun 2022.
Terjawab Siapa Zara Qairina dan Kenapa Kasus Kematiannya Viral di Malaysia, Cek Fakta Terkini |
![]() |
---|
Terbaru! Video Viral Jessica Dimakan Paus Orca Dipastikan Hoax, Begini Fakta Sebenarnya |
![]() |
---|
Reaksi Keras Muhammadiyah, Rencana Prabowo Bawa Warga Gaza ke Pulau Galang Untungkan Israel dan AS |
![]() |
---|
Mengenal Pulau Galang, Lokasi yang Dipilih Prabowo jadi Pusat Pengobatan 2 Ribu Warga Gaza |
![]() |
---|
Siapa Pemenang? Pengumuman Ballon d'Or 2025 Dilakukan Hari Ini 7 Agustus 2025 |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.