Wawancara Eksklusif

Siapa Capres Pilihan Partai Ummat, Dwiyanto Purnomosidhi Akui Aspirasi dari Kader di Kaltim Beragam

Ketua DPW Partai Ummat Kaltim, Dwiyanto Purnomosidhi mengatakan partainya belum berdiskusi secara khusus terkait pemilihan kepala daerah.

TANGKAPAN LAYAR YOUTUBE TRIBUN KALTIM OFFICIAL
TALKSHOW - Ketua DPW Partai Ummat Kaltim, Dwiyanto Purnomosidhi dalam Taklhshow Tribun Kaltim Mata Lokal, ‘Geliat Partai Ummat’. 

TRIBUNKALTIM.CO - Partai Ummat Kaltim menargetkan paling tidak ada satu fraksi di DPRD provinsi dan kota/kabupaten se-Kalimantan Timur.

Jika target ini tercapai, Partai Ummat baru akan ‘berbicara’ soal Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada).

Ketua DPW Partai Ummat Kaltim, Dwiyanto Purnomosidhi mengatakan partainya belum berdiskusi secara khusus terkait pemilihan kepala daerah.

Partai Ummat di Kaltim baru ancang-ancang membentuk tim pilkada.

Meski begitu, Dwiyanto Purnomosidhi menegaskan Partai Ummat punya kriteria soal calon kepala daerah.

“Sebagai pemimpin harus jujur, harus sesuai dengan fakta, merencanakan sesuatu harus sesuai dengan ketentuan, tidak terlalu banyak membual saat membuat program. Jadi ketika ditagih tidak banyak alasan,” katanya dalam Taklhshow Tribun Kaltim Mata Lokal, ‘Geliat Partai Ummat’, Selasa, (17/1/2023).

Baca juga: Geliat Partai Ummat di Kaltim, Dwiyanto Purnomosidhi: Tak Muluk-muluk, Satu Fraksi di tiap Daerah

Baca juga: Partai Ummat Lolos Jadi Peserta Pemilu 2024, Kader di Kaltim Siap Bentuk Struktur di Kabupaten/Kota

Lantas sejauh mana Partai Ummat menyiapkan diri maju sebagai peserta Pemilu 2024, berikut petikan wawancara eksklusif bersama Dwiyanto Purnomosidhi.

Di Pemilu 2024, 50 persen lebih pemilih milenial, bagaimana Partai Ummat masuk ke kalangan ini?

Kita mengenalkan semangat keislaman dari sejarah. Sejak zaman Nabi, pemuda itu sangat berperan dalam dakwah islam, begitu juga dengan sahabat nabi. Contohnya Sultan Al Fatih, bisa menaklukkan Istanbul, dan beberapa tokoh muda lainnya.

Situasi kaum milenial juga menjadi sasaran yang dianggap penghancuran generasi seperti penyalahgunaan obat terlarang dan miras. Ini menjadi semangat Partai Ummat, berkewajiban mendidik pemudanya agar bisa mewariskan generasi bangsa Indonesia yang baik. Jika generasinya terjerumus, bisa jadi sangat membahayakan Indonesia.

Apakah ada kegiatan partai Ummat yang bersentuhan dengan kalangan anak muda?

Kemarin sudah ada pelatihan kaderisasi untuk kaum muda, menumbuhkan jiwa-jiwa kepemimpinan organisasi dan sebagainya. Sementara ini masih pada penguatan organisasi.

Ke depannya menanamkan rasa cinta kepada alam, kegiatan penghijauan. Kita mengerti daerah kita menjadi lubang tambang, dan itu menjadi hal yang harus kita tanamkan bahwa itu lahan yang menjadi masa depan kita.

Berarti masih dalam proses perencanaan?

Karena setelah proses verifikasi kemarin, langsung dihadapkan dengan siap pemilu dan persiapan caleg. Namun tetap kita mendidik mereka dengan calon islami, nanti akan terorganisir sendiri, akan belajar sendiri untuk berorganisasi berpolitik di wadah kita.

Apakah ada kuota khusus?

Sempat tergambar, untuk perempuan ada 30 persen, kalangan milenial ada 20 persen. Dalam satu dapil bisa terisi beberapa anak muda, karena angka itu minimal.

Apakah Partai Ummat ikut berpartisipasi dengan pilkada?

Kalau kita berhasil dengan rahmat Allah dapat satu fraksi, itu menjadi motivasi kita untuk bisa mencalonkan untuk kader kita di pilkada di seluruh tingkatan.

Adakah nama tokoh yang akan diusung karena kurang lebih setahun?

Belum mengarah ke sana. Masih konsolidasi di bidang organisasi ke partainya dan persiapan pencalegan.

Jika kepala daerah belum, apakah capres ada?

Belum juga, secara kesepakatan nasional, untuk capres belum ada keputusan. Aspirasi dari pihak kader pasti beragam, tetapi keputusan nasional belum ada.

Bagaimana di tingkat kabupaten dan kota?

Belum, karena pilkada dari hasil pemilu di 2024, sehingga bentuk pasangan belum ada yang kelihatan.

Jika memang akan mengusung tokoh kepala daerah, kriterianya seperti apa?

Pertama sebagai pemimpin harus jujur, harus sesuai dengan fakta, merencanakan sesuatu harus sesuai dengan ketentuan, tidak terlalu banyak membual saat membuat program. Jadi ketika ditagih tidak banyak alasan.

Jadi kita hidup ini dalam kesatuan negara RI, dalam tata pembangunan banyak aturan dari pusat daerah kota, sehingga dalam menyusun program pembangunan visi misi, seharusnya bisa terarah dengan program nasional, terkait dengan provinsi dan sebagainya.

Apakah ada tokoh di Kaltim yang masuk dalam kriteria?

Kita belum punya diskusi secara khusus, karena akan membentuk tim pilkada, biasanya petunjuknya melakukan penjaringan, mana yang paling terbaik, visi dan misi perjuangan partai Ummat.

Ada pesan untuk kader Partai Ummat?

Selamat datang dengan partai Ummat, kita partai baru, dan siap terbuka kepada seluruh rakyat Kaltim, untuk bersama membangun Indonesia melawan kezaliman dan menegakkan keadilan. Fakta di sekitar kita, masih banyak kezaliman terjadi dan ketidakadilan yang terjadi. Itu menjadi tugas pemerintah dalam menegakkan.

Apakah Partai Ummat berniat berkoalisi di parlemen atau di pilkada nanti?

Itu juga belum dipikirkan. Dalam politik biasanya hal-hal bisa terjadi. Dalam sejarah Indonesia, yang disebutkan dalam pemikiran politik, kadang nasionalis, agama, di berbagai sejarah bisa bergabung nasionalis dan agama. Seperti di lambang negara kita, Garuda Pancasila. (Renata Andini/Bagian 2/Selesai)

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved