TRIBUNKALTIM.CO, MALINAU - Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Perumda Intimung Malinau, Kalimantan Utara mendapatkan suntikan modal tahun 2023 ini.
Tambahan penyertaan modal diberikan senilai Rp 10 miliar dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Kabupaten Malinau atau APBD Malinau 2023.
Peruntukan sebagian besar penyertaan modal tahun ini diperuntukkan khusus mengakomodir serapan gabah petani, yang merupakan leading sektor Program Rasda Plus Malinau.
Penyertaan Modal senilai Rp10 miliar tersebut dirinci dalam Perda 2022 tentang Penyertaan Modal Pemerintah Daerah kepada Perusahaan Umum Daerah Intimung.
Penyertaan modal tersebut telah dibahas dan disepakati DPRD Malinau dan ditetapkan sebagai Perda efektif berlaku tahun ini.
"Tahun ini, dari DPRD juga sudah menyetujui tambahan penyertaan modal untuk Perusda (Intimung) sebesar Rp10 Miliar untuk tahun 2023," ujar Anggota DPRD Malinau, Samuel Yusuf dalam Forum RKPD 2024.
Berdasarkan Data yang dipaparkan dalam rencana teknokratik RKPD Malinau 2024, penyertaan modal diberikan kepada Perumda Intimung atas dasar penugasan Program Rasda Plus.
Sebagai informasi, di Malinau, gabah dari kelompok tani di Malinau dibeli dan dipasarkan oleh Perumda Intimung dalam bentuk beras daerah.
Petani Padi di Malinau Barat, Tinus meminta agar Perusda dapat memaksimalkan program sedianya diperuntukkan bagi kesejahteraan petani.
"Sekarang ini, semua sulit. Pupuk, racun rumput, pestisida juga begitu. Harapan kita gabah bisa terserap terus lah. Karena beberapa kali ada kejadian lambat dibayar. Mudahan tidak ada lagi seperti ini," katanya.
Perda Penyertaan Modal Perumda Intimung merinci akumulasi modal yang telah disetor Pemkab Malinau ke Perusda Intimung hingga 2021 senilai Rp 21,6 miliar.
Bertambah pada tahun ini, sehingga total penyertaan modal Pemkab ke Perusda Intimung dari APBD Malinau senilai Rp 31,6 miliar sampai dengan 2023. (pri)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.