Harga Makanan Picu Inflasi, Deputi Direktur BI Kota Balikpapan Perkirakan Faktor Tekanannya

TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN- Bank Indonesia Kota Balikpapan beberkan terjadi inflasi di kota Balikpapan akibat naiknya harga makanan, minuman dan tembakau. Hal tersebut memberikan andil sebesar 0,14 persen, Kamis (2/3/2023).

Deputi Direktur Bank Indonesia Kota Balikpapan, R. Bambang Setyo Pambudi mengatakan terdapat beberapa faktor yang diperkirakan masih akan memberikan tekanan inflasi.

Seperti mendekatnya periode Ramadhan dan Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN). Sensasi HBKN ini yang berpotensi meningkatkan permintaan masyarakat.

Juga kondisi cuaca yang tidak menentu, menyebabkan nelayan tidak melaut. Sehingga berpotensi menurunkan hasil tangkapan serta mengganggu produksi komoditas sayur.

Baca juga: Inflasi Kaltim Februari 2023 Terkendali dan di Bawah Angka Nasional

Selain itu, penyesuaian harga BBM Non Subsidi juga berpotensi untuk memberikan dampak lanjutan pada harga-harga komoditas utama.

Hingga, belum masuknya musim panen beras serta curah hujan tinggi di beberapa daerah penghasil berpotensi meningkatkan harga beras.

"Bank Indonesia bersama Pemerintah Daerah melalui Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kota Balikpapan terus bersinergi dalam rangka menjaga ketersediaan pasokan dan kelancaran distribusi," tegasnya.

Baca juga: Harga Bahan Makanan Naik, Picu Inflasi di Kota Balikpapan pada Februari 2023

Lebih lanjut, ia mengatakan, beberapa upaya yang dilakukan, berupa pelaksanaan bazar murah TPID serta koordinasi program pengendalian inflasi yang terangkum dalam Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP). (*)