IKN Nusantara

Mengenal Desa Bukit Raya, Smart Village Cikal Bakal Kota Cerdas di IKN Nusantara

Mengenal Desa Bukit Raya, Smart Village cikal bakal Kota Cerdas di IKN Nusantara

Penulis: Rafan Arif Dwinanto | Editor: Sandrio

TRIBUNKALTIM.CO - Cikal bakal Ibu Kota Nusantara atau IKN Nusantara, Kalimantan Timur, bakal menjadi kota pintar sudah terlihat.

Kecamatan Sepaku yang menjadi Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) sudah memiliki Smart Village atau desa pintar.

Yakni Desa Bukit Raya yang sudah diresmikan menjadi desa pintar pada Agustus 2022, lalu.

Kini, desa ini menjadi desa percontohan sekaligus pusat studi bagi desa lain.

Tercatat ada 4 desa yang datang untuk studi ke Bukit Raya, tiga desa dari wilayah Kalimantan Timur, yakni Desa Sidorejo, Gunung Intan Babulu dan Sesulu sedangkan satu desa dari Kalimantan Tengah.

“Rombongan dari Desa Muara Plantau, Kalimantan Tengah datang lewat jalan darat menempuh perjalanan 13 jam khusus ke sini,” ungkap Sekretaris Desa Bukit Raya, Adi Suriyadi, Selasa (28/2/2023).

Menurut Adi, mereka datang dengan beberapa perangkat desa, untuk melihat pengaplikasian desa digital.

“Mereka ingin belajar dari kami bagaimana menjadi desa digital,” ujarnya.

Desa Bukit Raya merupakan Desa Digital yang didukung oleh Telkom dan Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) melalui Program Desa Digital Nusantara (Smart Village Nusantara).

Baca juga: Terbaru, Otorita IKN Nusantara Terima 150 LoI dari Investor, Cek Sektor Primadona

Baca juga: Update Revisi UU IKN Nusantara, Badan Otorita Punya Kewenangan Khusus Diatur PP

Program ini untuk mendorong percepatan pengembangan kawasan Nusantara khususnya dalam aspek teknologi dan informasi.

Dengan program ini maka desa-desa di sekitar Nusantara sudah mengadopsi teknologi digital sejak dini dan nantinya, akan mendukung ekosistem kota pintar (smart city) yang diterapkan di Nusantara.

Sebelum resmi menjadi Desa Digital, Bukit Raya sudah menggunakan teknologi informasi sebagai sarana dalam pemilihan Kepala Desa Bukit Raya pada 2021.

“Kami siarkan secara langsung debat calon Kepala Desa lewat YouTube,” jelas Adi.

Menurut dia, antusiasme warga luar biasa saat itu, bahkan mereka berhasil menarik sejumlah pengiklan dalam debat tersebut.

“Pengiklannya para pengusaha UMKM sekitar,” sambungnya.

Akun YouTube milik Desa Bukit Raya aktif memberikan informasi berbagai kegiatan desa.

Mulai dari penyaluran Bantuan Langsung Tunai (BLT), Kunjungan desa lain, seminar KKN mahasiswa, realisasi anggaran desa hingga wawancara khusus dengan Kepala OIKN Bambang Susantono.

Selain YouTube, Desa Bukit Raya juga aktif di berbagai platform media sosial lain, seperti Instagram dan Facebook.

Mereka juga sudah memiliki fasilitas untuk membuat podcast termasuk dengan sebanyak 10 di Pusat Komunitas Digital Sepaku, infrastruktur yang dibangun oleh Telkom.

Adi menjelaskan bukan hanya aktif di berbagai media sosial, Desa Bukit Raya juga memiliki Aplikasi SimpelDesa untuk memudahkan pelayanan masyarakat.

Seperti fitur Lapor Pemdes dan Japri BPD sebagai sarana komunikasi digital masyarakat dengan pemerintah.

Ada juga fitur Pasar Desa dan Grosir Desa untuk melakukan transaksi jual-beli. Serta ada fitur sosial seperti SimpelDonor, SimpelDonasi dan Panic Button.

“Masyarakat juga bisa dengan mudah mengurus berbagai surat dan dokumen lewat aplikasi, mimpi kami
memang mempermudah pelayanan bagi masyarakat,” tuturnya.

Menurut Adi, saat ini aplikasi SimpelDesa sudah diunduh oleh 1.000 orang, adapun jumlah warga Desa Bukit Raya ada 3.000 jiwa.

“Harapannya semakin banyak warga yang menggunakan aplikasi ini," pungkasnya. (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved