Berita Samarinda Terkini
Hidup Minimalis dalam Van, Pasutri asal Pontianak di Samarinda dan Jelajahi Indonesia
Tinggal di dalam mobil sembari liburan memang sangat menyenangkan. Apalagi jika mobil dimodifikasi sedemikian rupa
TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Tinggal di dalam mobil sembari liburan memang sangat menyenangkan. Apalagi jika mobil dimodifikasi sedemikian rupa agar menjadi hunian yang nyaman layaknya rumah.
Salah satu contoh mobil dengan desain minimalis dan nyaman adalah camper van berwarna biru yang bertuliskan “Jajago”.
Jajago (Jalan-jalan Gokil) merupakan channel Youtube berisi konten traveling menggunakan camper van milik pasutri yang berasal dari Pontianak.
Channel Youtube dengan 337 ribu subscriber ini mampu menginspirasi banyak orang.
Baca juga: 7 Tempat Makan Malam Super Enak di Pontianak yang Wajib Traveler Coba, Ini Alamat Nasi Goreng Abu
Camper van ini memiliki fasilitas seperti kitchen set, laundry set, tempat tidur, hingga tempat bersantai untuk minum kopi.
Pasutri berdarah Chinese ini akrab disapa John dan Riana. Pasangan asli kelahiran Kalimantan Barat ini memiliki hobi yang sama yaitu traveling.
John mengatakan bahwa sejak pacaran, ia dan Riana sangat suka mengunjungi tempat-tempat wisata di luar kota.
“Kita awalnya mau backpacker. Kemudian setelah menikah kami coba untuk honeymoon yang murah. Kami coba 3 hari di dalam provinsi. Seminggu ke Natuna, kemudian sebulan ke Bali. Kami juga ke Lombok dan Sumbawa satu tahun, dan itu semua kami lakukan masih backpacker”, ujar pria kelahiran 21 Juni 1993 ini.
Riana sang istri mengatakan bahwa ia tidak keberatan dengan pilihannya untuk tinggal di camper van dan nomaden.
“Memang punya hobi traveling. Sementara sih belum ada rasa jenuh, happy happy aja,” ucap Wanita berparas cantik kelahiran 1994 ini.
Sang suami, John, ternyata memiliki kemampuan mendesain. Ia lah yang mendesain camper van miliknya. Dirinya mengaku mendapatkan inspirasi saat melihat banyak turis menggunakan camper van saat traveling di Lombok.
Baca juga: 3 Pilihan Tempat Makan Lomie yang Hits, Terkenal Enak dan Halal di Bandung, Ada Lomie Lombok
“Saat di Lombok kami ketemu sama turis yang bawa mobil begini. Kami ngobrol tentang camper van dan kami tertarik. Kira-kira bisa gak kami bikin seperti ini, karena tempat untuk membuat mobil seperti ini di Kalimantan gak ada. Jadi kami beli mobil bekas, kemudian kami rombak di Pontianak dan jadilah. Pembuatannya pun kurang lebih satu tahun”, jelasnya saat ditemui di Ulin Garage Jalan Bung Tomo, Gang Surya Indah Sungai Keledang Samarinda Seberang (Sabtu, 4/3/2023).
Menurutnya, perbedaan biaya saat backpacker jauh lebih mahal dibandingkan menggunakan camper van pribadi.
“Setelah dihitung, bedanya itu jauh lo. Hematnya 70 persen. Harusnya untuk keliling Indonesia itu tidak mahal. Intinya bahagia itu sederhana”, ujar pemilik camper van jenis Grand Max Daihatsu 2017 ini.
Perjalanan yang mereka tempuh membuat mereka banyak mengenal keragaman budaya di Indonesia.
“Justru setiap datang ke berbagai daerah itu membuat kita excited. Kita jadi banyak belajar budaya dan bahasa. Jadi kita gak bisa bosan karena kita gak menetap”, tambah John. Riana juga mengatakan bahwa tinggal di camper van dapat menambah pengalaman. “Pengalamannya lebih banyak dan pengalaman kita lebih luas,” ucapnya.
John mengatakan bahwa istrinya menjadi pribadi yang aktif bersosialisasi semenjak tinggal di camper van. “Dulu jarang bersosialisasi, biasanya ngobrol dengan teman seadanya dan tertutup. Kalau sekarang bisa aktif bersosialisasi karena selalu bertemu dengan orang baru”, Riana mengakui.

Namun camper van dengan desain minimalis ini menuntut mereka agar meminimalisir barang-barang yang dibawa. “Awalnya kami menjual barang-barang karena space dalam camper van terbatas. Jadi harus mengatur bawaan. Kami tipe orang yang gak terlalu suka belanja dan itu gak jadi masalah”, John menerangkan.
Riana dan John mengaku pernah mendapatkan pengalaman yang tidak terduga. “Saat kami tidur, malam-malam pernah ada yang ketok-ketok dan itu terjadi beberapa kali. Ternyata mau minta foto”, (ungkapnya).
Selama perjalanan John selalu mempersiapkan banyak hal, mulai dari obat-obatan, keamanan diri, stock bahan pangan, dan tentunya tool kit untuk reparasi listrik pada mobilnya. “Kita juga harus belajar dari awal dan mengenal tentang reparasi, terutama pada listrik. Pelajari semua terlebih dahulu. Ini yang menjadikan bekal kita untuk berjaga-jaga jika terjadi sesuatu,” jelasnya.
Pemilik channel Youtube Jajago ini pun memberikan tips untuk membuat camper van. “Pertama pasti di segi finansial, karena semua butuh modal. Carilah pekerjaan yang bisa dikerjakan secara mobile. Yang kedua tentunya kita harus mempersiapkan mental. Ketiga, carilah pasangan yang memiliki visi yang sama. Dalam hal sama-sama suka travelling misalnya. Dan yang pasti pasangan harus support”, ujar John.
Destinasi wisata yang akan mereka kunjungi di Kalimantan Timur dalam waktu dekat ini adalah Maratua.
“Kami selalu mencari tempat yang wajib di kunjungi. Misal kalau ke Kalteng wajibnya ke Sebangau, kalau Kalsel wajib ke Pasar Terapung, nah kalau Kaltim salah satunya wajib ke Maratua”, pungkas pria lima bersaudara ini.
(TribunKaltim.co/Sintya Alfatika)
Komplotan Pencuri Alat Mobil di Samarinda Berhasil Digagalkan Satpam dan Polisi |
![]() |
---|
Ketua PHRI Samarinda Ungkap Keresahan Soal Royalti Musik: Jangan Bikin Bingung |
![]() |
---|
Musisi Lokal dan Owner Kafe Samarinda Bingung Soal Royalti Musik: Kami Lain Artis, Hanya Cari Nafkah |
![]() |
---|
Pria Samarinda Gadaikan Surat Tanah Titipan, Uang Ludes untuk Kebutuhan Harian |
![]() |
---|
Terungkap Alasan Kejati Kaltim Geledah BUMD, Usut Penyalahgunaan Modal Daerah PT Ketenagalistrikan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.