Nisfu Syaban
Tata Cara Sholat Nisfu Syaban dan Bacaannya Lengkap Doa Malam Nisfu Syaban
Inilah tata cara sholat Nisfu Syaban dan bacaannya lengkap doa malam Nisfu Syaban.
Penulis: Briandena Silvania Sestiani | Editor: Briandena Silvania Sestiani
TRIBUNKALTIM.CO - Inilah tata cara sholat Nisfu Syaban dan bacaannya lengkap doa malam Nisfu Syaban.
Dalam bulan Syaban terdapat malam yang istimewa yaitu malam Nisfu Syaban.
Malam Nisfu Syaban menjadi malam yang istimewa bagi umat Islam di seluruh dunia di mana malam Nisfu Syaban jatuh pada tanggal 15 di bulan Syaban berdasarkan kalender Islam.
Kenapa malam Nisfu Syaban begitu istimewa, karena mengandung banyak kebaikan sehingga umat Islam perlu mengisinya dengan melakukan banyak amal ibadah dan memperbuat kebajikan.
Merujuk kalender hijriah, 1 Syaban 1444 H jatuh pada hari Rabu 22 Februari 2023 lalu. Maka Nisfu Syaban atau 15 Sya'ban 1444 H bertepatan pada Rabu, 8 Maret 2023, dan malam Nisfu Syaban 1444 H dimulai Selasa, 7 Maret 2023, malam.
Baca juga: Terjawab Nisfu Syaban 2023 Jatuh Pada Tanggal, Cek Dalil dan Keutamaan Nisfu Syaban
Pada malam Nisfu Syaban, banyak keberkahan, keutamaan, dan ampunan yang diturunkan oleh Allah SWT.
Banyak amalan yang dapat dilakukan dalam malam Nisfu Syaban, di antaranya melakukan sholat Nisfu Syaban yang dilakukan setelah Sholat Magrib.
Berikut tata cara pelaksanaan sholat Nisfu Syaban dan bacaannya yang dikutip dari TribunPontianak.
Niat Sholat Nisfu Syaban
اُصَلِّىْ سُنَّةً نِصْفُ شَعْبَانَ رَكْعَتَيْنِ لِلّ هِ تَعَالَى
Usholli Sunnatan Nisfu Sya'baana Rak'ataini lillahi Ta'ala
Artinya:
"Saya sholat sunnat Nisfu Sya'ban dua rakaat karena Allah Ta'ala."
Tata Cara Sholat Nisfu Syaban
- Niat Salat Nisfu Sya'ban.
- Rakaat pertama sesudah Al-fatihah membaca surat Al-Kafirun.
- Rakaat kedua sesudah Al-fatihah membaca surat Al-Ikhlas.
- Salam
Baca juga: 5 Keistimewaan Bagi Muslim yang Membaca Surat Yasin di Malam Nisfu Syaban 2023
Rincian Tata Cara Sholat Nisfu Syaban
- Membaca doa Iftitah, Surat Al-Fatihah, dan Surat Pendek dalam Al-Quran. Namun diutamakan untuk membaca Surat Al-Kafirun dan Al-Ikhlas.
- Rukuk dan membaca doa rukuk.
- I’tidal dengan membaca doa I’tidal.
- Sujud dan membaca doa sujud.
- Melakukan gerakan duduk di antara dua sujud dan membaca doanya.
- Sujud kedua dan membaca doa sujud.
- Berdiri dan melanjutkan untuk rakaat kedua.
- Membaca Al-Fatihah dan bacaan Surat Pendek, namun diutamakan membaca Surat Al-Ikhlas.
- Duduk tahiyat akhir dan membaca doanya.
- Mengucap salam.
Usai Sholat Nifsu Syaban dianjurkan untuk melanjutkannya dengan dzikir dan doa.
* Dzikir
Amalan dzikir ini bisa dilaksanakan sejak memasuki bulan Syaban sesudah Sholat Sunnah Nifsu Syaban.
- Astaghfirulloh al Adzim 100x
- Tahmid & Takbir :
=> Subhanallah 33 kali
=> Alhamdulillaah 33 kali
=> Allaahu Akbar 33 kali
=> La Ilaha Illallah 33 kali
* Sholawat Nabi 100x
اللهم صل على سيدنا محمد وعلى آل سيدنا محمد
* Membaca Dua Kalimat Syahadat
* Baca Yasin 3 Kali usai Sholat Maghrib :
- Bacaan pertama, niat agar diberi umur panjang beserta taufik untuk taat kepada Allah SWT.
- Bacaan kedua, niat untuk penjagaan dari bala’ dan bencana serta untuk keluasan rizki.
- Bacaan ketiga, niat agar diberi kekayaan hati dan mati dalam husnul khotimah.\
Baca juga: Apakah Boleh Puasa Nisfu Syaban hanya 1 Hari? Simak Jadwal dan Berapa Hari Pelaksanaannya
Berikut Doa Malam Nisfu Syaban
اَللَّهُمَّ يَا ذَا الْمَنِّ وَ لا يَمُنُّ عَلَيْكَ يَا ذَا اْلجَلاَلِ وَ اْلاِكْرَامِ ياَ ذَا الطَّوْلِ وَ اْلاِنْعَامِ لاَ اِلهَ اِلاَّ اَنْتَ ظَهْرَ اللاَّجِيْنَ وَجَارَ الْمُسْتَجِيْرِيْنَ وَ اَمَانَ اْلخَائِفِيْنَ . اَللَّهُمَّ اِنْ كُنْتَ كَتَبْتَنِى عِنْدَكَ فِيْ اُمِّ اْلكِتَابِ شَقِيًّا اَوْ مَحْرُوْمًا اَوْ مَطْرُوْدًا اَوْ مُقْتَرًّا عَلَىَّ فِى الرِّزْقِ فَامْحُ اللَّهُمَّ بِفَضْلِكَ فِيْ اُمِّ اْلكِتَابِ شَقَاوَتِي وَ حِرْمَانِي وَ طَرْدِي وَ اِقْتَارَ رِزْقِي وَ اَثْبِتْنِىْ عِنْدَكَ فِي اُمِّ اْلكِتَابِ سَعِيْدًا مَرْزُوْقًا مُوَفَّقًا لِلْخَيْرَاتِ فَإِنَّكَ قُلْتَ وَ قَوْلُكَ اْلحَقُّ فِى كِتَابِكَ الْمُنْزَلِ عَلَى نَبِيِّكَ الْمُرْسَلِ يَمْحُو اللهُ مَا يَشَاءُ وَ يُثْبِتُ وَ عِنْدَهُ اُمُّ اْلكِتَابِ. اِلهِيْ بِالتَّجَلِّى اْلاَعْظَمِ فِي لَيْلَةِ النِّصْفِ مِنْ شَهْرِ شَعْبَانَ الْمُكَرَّمِ الَّتِيْ يُفْرَقُ فِيْهَا كُلُّ اَمْرٍ حَكِيْمٍ وَ يُبْرَمُ اِصْرِفْ عَنِّيْ مِنَ اْلبَلاَءِ مَا اَعْلَمُ وَ مَا لا اَعْلَمُ وَاَنْتَ عَلاَّمُ اْلغُيُوْبِ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِهِ وَ صَحْبِهِ وَ سَلَّمَ . اَمِيْنَ
Allahumma yaa dzal manni walaa yumannu alaika yaa dzal jalaali wal ikraam, yaa dzath thauli wal in aam, laa ilaaha illaa anta, dhahrul laajiin, wa jaarul mustajiiriin, wa amaanul khaa ifiin,
Allahumma in kunta katabta nii indaka fii ummil kitaabi syaqiyyan aw mahruuman aw mathruudan awa muqtarran alayya fir rizqi, famhullaa humma bi fadllika syaqaawatii wa hirmaani wa thardii waq titaari rizqii wa ats-bitnii indaka fii ummil kitaabi saiidan marzuuqan muwaffaqallil khairaat.
Fa innaka qulta wa qauluka haqqu fii kitaabikal munazzali alaa nabiyyikal mursali, yamhul laahumaa yasyaa u wa yutsbitu wa indahuu ummul kitaab.
Illahii bittajallil aadhami fii lailatin nishfi min syahri syabaanil mukarramil latii yurfaqu fiihaa kullu amrin hakim wa yubram, ishrif anni minal balaa I maa alamu wa maa laa alam wa anta allamul ghuyuubi birahmatika yaa arhamar raahimin.
Artinya:
Ya Allah, Dzat Pemilik anugrah, bukan penerima anugrah. Wahai Dzat yang memiliki keagungan dan kemuliaan. Wahai dzat yang memiliki kekuasaan dan kenikmatan. Tiada Tuhan selain Engkau: Engkaulah penolong para pengungsi, pelindung para pencari perlindungan, pemberi keamanan bagi yang ketakutan.
Ya Allah, jika Engkau telah menulis aku di sisi-Mu di dalam Ummul Kitab sebagai orang yang celaka atau terhalang atau tertolak atau sempit rezeki, maka hapuskanlah, wahai Allah, dengan anugrah-Mu, dari Ummul Kitab akan celakaku, terhalangku, tertolakku dan kesempitanku dalam rezeki, dan tetapkanlah aku di sisi-Mu, dalam Ummul Kitab, sebagai orang yang beruntung, luas rezeki dan memperoleh taufik dalam melakukan kebajikan.
Sungguh Engkau telah berfirman dan firman-Mu pasti benar, di dalam Kitab Suci-Mu yang telah Engkau turunkan dengan lisan nabi-Mu yang terutus: "Allah menghapus apa yang dikehendaki dan menetapkan apa yang dikehendaki-Nya dan di sisi Allah terdapat Ummul Kitab."
Wahai Tuhanku, demi keagungan yang tampak di malam pertengahan bulan Sya’ban nan mulia, saat dipisahkan (dijelaskan, dirinci) segala urusan yang ditetapkan dan yang dihapuskan, hapuskanlah dariku bencana, baik yang kuketahui maupun yang tidak kuketahui.
Engkaulah Yang Maha Mengetahui segala sesuatu yang tersembunyi, demi Rahmat-Mu wahai Tuhan Yang Maha Mengasihi. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.