Ibu Kota Negara

Gubernur Kaltim Isran Noor Kampanyekan, IKN Nusantara tak Rusak Lingkungan

Menurut Isran Noor, jangan ada rasa pesimis atau merasa mengganggu lingkungan karena adanya pembangunan Ibu Kota Negara

Penulis: Mohammad Fairoussaniy | Editor: Budi Susilo
HO/Pemprov Kaltim
Gubernur Kalimantan Timur Isran Noor "kampanye" kan bahwa Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara tidak rusak lingkungan. 

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Gubernur Kalimantan Timur Isran Noor "kampanye" kan bahwa Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara tidak rusak lingkungan.

Menurut Isran Noor, jangan ada rasa pesimis atau merasa mengganggu lingkungan karena adanya pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.

Hal ini juga merasa perlu untuk disampaikannya, karena Pemerintah sudah mempersiapkan segala hal.

Terkait revitalisasi dan restorasi hutan, yang selama ini kawasan IKN Nusantara diketahui masuk pada kawasan hutan produksi.

Baca juga: Tak Hanya Rumah, Beli Kendaraan Listrik Bernomor Polisi IKN Nusantara Tak Kena PPn

"Sudah ada Nursery atau tempat persemaian, pembibitan Mentawir di Kabupaten Penajam Paser Utara, yang dapat memproduksi 20 juta bibit pohon unggulan untuk menghijaukan kawasan IKN," tegasnya, Rabu (8/3/2023).

Dari 250 ribu hektar kawasan IKN Nusantara, lanjut Isran Noor, hanya 12 persen yang dibangun kawasan pemerintahan.

Sisanya, merupakan kawasan hijau kembali hutan.

Pemindahan ibu kota negara baru di Bumi Mulawarman ini, maka dari itu memiliki konsep forest city.

Dengan artian memastikan pembangunan kota tetap mempertahankan fungsi hutan, keanekaragaman hayati dan tidak merusak lingkungan.

Baca juga: Gelontoran APBN ke Kaltim untuk Ikut Bangun IKN Nusantara, Daerah Harus Cermati Aspek Hukumnya

"Di IKN juga akan menggunakan teknologi yang ramah lingkungan, seperti transportasi tidak menggunakan bahan bakar fosil tapi elektrik atau gas, kira-kira seperti itu," terangnya pada awak media.

Bagian "kampanye" terkait lingkungan ini, tentunya agar selain menjaga lingkungan hidup, pemerintah juga memperhatikan dan masuk dalam program lahan gambut, hutan mangrove, bahkan di laut ada terumbu karang.

Menanam pohon di IKN Nusantara. Rombongan Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada (Kagama), dengan Rektor Universitas Gadjah Mada
Prof. dr. Ova Emilia serta Bupati Penajam Paser Utara, Hamdam Pongrewa berfoto bersama di Titik Nol Ibukota Negara atau IKN Nusantara.
Menanam pohon di IKN Nusantara. Rombongan Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada (Kagama), dengan Rektor Universitas Gadjah Mada Prof. dr. Ova Emilia serta Bupati Penajam Paser Utara, Hamdam Pongrewa berfoto bersama di Titik Nol Ibukota Negara atau IKN Nusantara. (TRIBUNKALTIM.CO/DWI ARDIANTO)

Hal ini bagian yang bisa dikendalikan, dilestarikan, dibangun dan dipelihara.

Terumbu karang di Kaltim disebut Isran Noor penghasil karbon bagus bahkan paling bagus.

"Jadi semua yang ada kaitannya dengan lingkungan, pasti kita jaga kelestariannya. Karenanya, jangan ada lagi yang pesimis bahwa IKN mengganggu lingkungan," tandasnya. (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved