Berita Nasional Terkini

Kasus Subang Terbaru, Saking Banyaknya Petunjuk, Sosok Ini Sebut Tak Perlu JC untuk Ungkap Pelaku

Sejumlah spekulasi terkait kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang atau kasus Subang kembali bemunculan, salah satunya disebut-sebut tak butuh JC.

Editor: Doan Pardede
Tribun Jabar/Dwiki Maulana
Suasana di okasi kejadian pembunuhan yang berlokasi di Kampung Ciseuti, Desa/Kecamatan Jalan Cagak, Kabupaten Subang, Jawa Barat, Senin (30/8/2021). Sejumlah spekulasi terkait kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang atau kasus Subang kembali bemunculan, salah satunya disebut-sebut tak butuh Justice Collaborator (JC). 

TRIBUNKALTIM.CO - Sejumlah spekulasi terkait kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang atau kasus Subang kembali bemunculan, salah satunya disebut-sebut tak butuh Justice Collaborator (JC).

Kabar terbaru, tidak kunjung terungkapnya kasus Subang ini diduga karena adanya keterlibatan sejumlah oknum dan persoalan uang yang cukup besar.

Hingga saat ini, kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang atau dikenal dengan kasus Subang sudah berjalan lebih dari 1 tahun.

Namun, siapa pembunuh Tuti Suhartini (55) dan Amalia Mustika ratu (23) yang ditemukan tewas mengenaskan di bagasi mobil Alphardpada 18 Agustus 2021 lalu masih menjadi misteri.

Baca juga: Kasus Subang Terbaru, Cara Mudah Ungkap Pelaku Versi Mbak Suci: Telusuri Aliran Uang dari Para Saksi

Kabar terbaru, Anjas Asmara, seorang YouTuber yang cukup sering mengulas kasus Subang memberikan tanggapan terbaru di kanal YouTube-nya, Anjas di Thailand.

Menurut Anjas, banyaknya petunjuk atau alat bukti yang bertebaran namun kasus Subang tak kunjung bisa diungkap membuat dugaan adanya faktor lain yang menghambat menjadi semakin kuat.

Anjas menduga, faktor lain tersebut bisa jadi adalah persoalan uang yang cukup besar. 

Selain itu, Anjas juga menduga ada oknum Kepolisian yang mungkin saja bisa terseret bila kasus Subang ini diungkap.

Dimana seperti diketahui, kata Anjas, kedua korban menduduki posisi strategis di Yayasan Bina Prestasi Nasional dan mengelola uang yang cukup besar, salah satunya dana operasional sekolah (BOS).

Berdasarkan informasi, Anjas, rekening milik salah satu korban yang merupakan bendahara yayasan sudah diperiksa.

Namun sayangnya, seperti apa hasil pemeriksaannya masih menjadi misteri karena tak pernah dibeberkan secara rinci.

"Kenapa Kepolisian sepertinya takut banget untuk membuka, memang ada kejanggalan apa sih di rekeningnya Amel?. Uangnya itu diambilnya berapa, untuk apa, tanggal berapa, ada hal yang mencurigakan atau tidak. Itu kenapa tidak didalami dari uang tersebut, karena dari situ bisa menjadi petunjuk yang sangat kuat," ujar Anjas saat melakukan siaran langsung di kanal YouTubenya pada 4 Maret 2023.

Menanggapi adanya komentar yang menyinggung soal Justice Collaborator (JC), Anjas menyebut hal ini sebenarnya tak diperlukan.

Alasannya, ada banyak alat bukti yang bisa menjadi petunjuk bagi Polisi untuk mengungkap pelakunya`

"Sebenarnya nggak butuh kasus Subang itu Justice Collaborator, seperti kasusnya Brigadir Joshua. Karena sudah jelas-jelas ada banyak alat bukti yang bisa mengarah ke beberapa orang. Walaupun mereka peranannya bukan sebagai dalang, tapi merekan orang yang mengetahui atau yang membantu. Mengerikan sih," ujar Anjas.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved